Part 2 : Pelukan Hangat

105 6 0
                                    

-----

Setelah menyalakan motor dan memakai helm full facenya dia menyuruhku naik, aku hanya menurut dan tak berbicara apapun seakan mulutku terkunci karena aku masih tidak percaya dengan yg terjadi hari ini, Ghifar pun menjalankan motornya pelan. Diperjalanan tidak ada pembicaraan sama sekali namun Ghifar mulai berbicara padaku

"Rumah lo dimana?" tanyanya kepadaku
Aku menjawab "Gue tinggal di Cluster Bougenville"
"Hah, gua juga tinggal disana tau emng lo di blok apa?" : Ghifari
"Blok B, kalo lo?" aku berbalik nanya
"Kalo gua tinggal di Blok D, cuman beda 2 blok ko" jawabnya

Ditengah perjalanan aku melihat Ghifar menggigil kedinginan, tanpa peduli aku ini bukan siapasiapanya dia aku langsung memeluknya dengan tujuan menghangatkan tubuhnya yg menggigil itu

"Ingin membuatku merasa hangat ya?" ujarnya
"Iyaa" ucapku singkat
"Terima kasih ya" sambil memegang tanganku dan tersenyum kepadaku

Dan wajahku memerah merona lagi atas sikap Ghifar kepadaku, namun rasa bingung juga masih menyelimutiku.
"Kenapa sikapnya hanya ramah kepadaku sikapnya berbeda terhadap cewe lain, apa mungkin dia menyukai ku juga?" ujarku dalam hati, banyak sekali ribuan pertanyaan di pikiranku tapi aku tidak terlalu memikirkannya yg kurasakan saat ini adalah kebahagiaan dan kenyamanan saat berada di dekatnya.
Akhirnya kami sampai di depan rumahku, aku turun dari motor dan menatap wajag Ghifar dan mengatakan ..

"Terima kasih udah mau nganter gue" dengan senyuman yg menghiasi wajahku
"Iyaa, gua langsung pulang ya dahh" jawab Ghifar yg langsung pergi meninggalkan ku

Tidak lama kemudian mobil ayahku datang, kaca mobil pun terbuka dan aku melihat ayahku di dalamnya.

"Lhoo, kamu udah disini?tadi ayah kesekolah kamu tau terus ayah nyariin kamu pas ayah mau masuk gerbang sekolah ada penjaga sekolah, dia bilang semua murid sudah pulang yaudah ayah memutuskan buat pulang deh" jelas ayahku yg membuka pintu mobil untuk turun dan memerintahkan pak Mul sopirku untuk memasukan mobil ke garasi rumahku.

"Hmm iya yah, tadi aku dianter temen" jawabku sambil berjalan masuk kedalam rumah
"Ohhgitu ya, oyaa itu jaket siapa?bagus juga" ujar ayah

Aku lupa ini kan jaket milik Ghifar.
"Duhh, gimana nih pasti Ghifar bakalan menggigil deperjalanan" hatiku berkata seperti itu dan menunjukan kecemasan di wajahku
"Ohh, ini punya temanku tadi yah"
"Temen kamu yg nganter kamu pulang?" tanya ayahku
"I-iya yah"
"Temen kamu itu cowo Ra?"
"Heemm.." jawabku singkat
"Sejak kapan kamu dekat dengan cowo?siapa namanya?"
"Sejak tadi di sekolah, namanya Ghifari yah" jawabku sambil membuka sepatu
"Ohh, dia pacar kamu ya?"
"Aku mandi dulu ya yahh" aku langsung berlari meninggalkan ayahku di ruang tamu

Akupun lari menuju kamarku di lantai atas dan langsung membersihkan diri di kamar mandi.
Setelah mandi aku langsung duduk dipinggiran kasur dan langsung menatap jaket Ghifar yg tertinggal tadi, hampir 10menit aku menatap jaketnya sampai ada suara dari smartphone ku yg menyadarkan ku yg melamun.

"Tlingg"

Saat aku melihat notifikasinya menunjukan pesan Line dari seseorang yg bernama Ghifari May Zevanious, ya itu adalah cowo yg aku suka tapi bagaimana dia bisa tahu ID Lineku tapi tanpa memikirkan itu aku langsung membaca pesan darinya.

"Hey?" itu pesan dari Ghifar
"Hey juga" jawabku
"Jaket gua ketinggalan sama lo ya?"
"Iyaa, nih ada dirumah gue jaketnya"
"Ohyaudah, besok lo bawa ya terus balikin nya waktu disekolah aja"
"Iyaa" jawabku singkat
"Oke, makasih ya :D" jawabnya yg menggunakan emoticon
"Oyaa, lo dapet kontak gue dari siapa?" tanyaku
"Gue dapet dari 2 sahabat lo, awalnya sih mereka gamau ngasih tapi gue maksa mereka dan taraaa, gue dapet deh kontak lo hehe"
"Ohh, yaudah deh"

Kami berdua saling membalas pesan hingga larut malam, entah karena aku senang bisa chat dengan dia sampai tidak ada rasa kantuk yg menyerang mataku ini dan akhirnya Ghifar memutuskan chat denganku karena dia sudah tau ini sudah terlalu larut malam, dia menyuruhku tidur agar aku tidak kesiangan esok harinya.

"Hey bangun, cepat bangun Zahra adik ku sayang"  aku mendengar suara perempuan dan saat aku membuka mata ada seorang perempuan yg sedang membangunkan ku, mataku masih kurang fokus melihatnya namun aku mencobanya agar bisa fokus dan saat mataku mulai fokus dan perempuan itu dan dia adalah Siska Ramadhani, dia adalah kakak perempuanku.
"Apaa yg sedang dia lakukan di kamarku bukannya dia ada di Jogja sekarang, karena dia kan kuliah disana" kata hatiku

"Kenapa kaget ya sama keberadaan kaka disini?" kata kaka ku sambil menujulurkan lidahnya kepadaku
"Lhoo kan kaka harusnya kuliah di Jogja?" jawabku
"Kaka disini karena kaka lagi libur semester adek kusayang, kaka kangen sama ibu, ayah, farey, dan adik ku yg culun ini" dia mencium keningku
"Ohh gtu yaa, oya jam berapa sekarang?"
"Udah jam 7.30 pagi, lo ga sekolah de?"
"Hah?! Mampus gue kak, gue bakalan telat"

Akupun langsung bangun dan berlari menuju kamar mandiku, kaka ku hanya tertawa melihatku yg berlari seperti seorang yg dikejar oleh sesuatu yg menyeramkan seperti hantu.
Sesudah mandi dan menggunakan seragam aku langsung mengambil sarapan roti ku yg ada di meja makan dan berbicara pada ibu.

"Ayah mana bu?"
"Ayah sudah berangkat daritadi, kamu tumben bangun siang gini?"
"Aku semalam tidur terlalu malam bu"
"Lhoo memangnya kamu semalem banyak tugas ya?"
"Tidak mah, mungkin semalem dia telfonan sama cowo yg di depan" sambung kaka ku
"Hah?cowo?siapa?" akupun menunjukan wajah yg bingung
"Liat ajadeh di depan dia udah nunggu lo tuh de"

Aku langsung meninggalkan meja makan dan berjalan ke meja tamu dan ku dapati sudah ada Ghifari yg menungguku sambil meminum teh yg dibuat ibuku.

"Lo baru bangun?udah sarapan?kalo udah yuk berangkat, kita udah hampir telat nih"
"I-i-iyaa, sudah ko yaudah kita berangkat sekarang aja" jawabku

Lalu Ghifar bangun dari tempat duduk dan berjalan menuju meja makan, ternyata dia ingin berpamitan ke ibu dan kaka ku.

"Mba dan ibu Zahra, maaf ganggu nih saya sama zahra mau berangkat, jadi saya mau pamitan dulu"
"Ohiyaa, hati-hati ya kalian berdua"
"Iyaa bu, kami berangkat Assalamualikum"
"Wa'alaikum salam" saut ibu dan kaka ku

Kami berdua langsung menuju keluar, Ghifar langsung menggunakan helm full facenya dan menyalakan motor gedenya itu

"Nihh pake helmnya, terus cepetan naik" ujarnya

Aku hanya menurut dan langsung naik dibelakang lalu menggunakan helm yg di berinya tadi.
Lalu kami berangkat menuju sekolah, Ghifar memacu kendaraannya cukup kencang maksudnya adalah biar kami berdua tidak terlambat di sekolah.

Saat sampai di sekolah kami pun berlari menuju kelas kami, namun saat di depan kelas sudah ada pak Mul dia adalah guru BP dan guru paling galak di SMAN 2 Bekasi.

"Duhh, mampus kita bakalan kena hukuman sama pak Mul" ujar Ghifar dengan suara pelan

Aku hanya mengangguk pelan, kami berjalan ke arah pak Mul dan ...

"Kenapa kalian telat?kesiangan, macet, atau ada alasan lain?" ujar pak Mul
"Kita kesiangan pak, Maaf ya pak" ujar Ghifar
"Kalian berdua taruh tas kalian di kelas lalu kalian ke lapangan buat ketemu sama saya, saya beri waktu 30detik datik sekarang" ujar pak Mul dengan suara galaknya
"Baik pak" ucapku dan Ghifar

Kami langsung menjalani apa yg diperintahkan pak Mul, sesampainya di lapangan pak Mul malah memberi kami hukuman karena sudah telat ke sekolah.

"Kalian harus berdiri dan hormat di depan bendera sampai waktu istirahat" ujar Pak Mul

Kami hanya mengangguk kepada pa Mul, kemudian pak Mul pergi meninggalkan kami berdua di lapangan.

"Ini pengalaman pertama gua yg baru dihukum garagar telat, lo sih bangunnya segala kesiangan, keboo dasar" ujar Ghifar
"Ihh apaansih, ini kan garagara lo juga tau. Gua kan semaleman chatan sama lo sampe ga sadar kita chatan sampe larut malam" jawabku yg sedikit kesal
"Okeyy, gaada habisnya kalo kita ngebahas ini terus BTW lo tadi keliatan cantik tau kalo gapake kacamata dan rambut yg terurai tadi" ujar Ghifar yg langsing menatapku
"Makasih, tapi gue lebih suka sama penampilan gue yg sekarang emg kenapa?lo gasuka dengan penampilan gue yg ini?"  jawabku cuek
"Yahelah, sensi bgt sih sama gua" ujar Ghifar

Aku hanya terdiam tanpa kata, kami berduapun tidak ada yg berbicara sampai waktu istirahat tiba.

Me And Popular Boy[Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang