Part 4

66 6 0
                                    


----------------------

Aku mulai mengobrol dengan Fauziah. Ohiya aku lupa mengenalkan para sahabatku dan aku juga akan mengenalkan Fauziah.

- Pertama
Amelia Febriani, dia perempuan yg aktif,  humoris namun bisa berubah sangat galak kalo lagi PMS. Perawakannya tinggi sekitar 155cm, kulit hitam manis, ada lesung pipi di kedua pipinya, rambutnya bergelombang dengan bentuk wajah yg oval, ekskul kesukaannya adalah Paskibra.

- Kedua
Citra Mutia Sari, dia perempuan berwajah imut, dengan mata mungil semakin membuatnya cute, rambutnya lurus dan lebih sering dikuncir kebelakang, kulitnya putih dengan bentuk wajah bulat, dia auka ekskul Panduan Suara

- Ketiga
Syifa Fauziah Nurmala, dia suka memakai kerudung, tingginya hampir sama dengan Citra yaitu 164 cm hanya berbeda 1 cm, dia pimpinan ekskul Voli, kulitnya putih dengan wajah berbentuk tanda oval dengan sedikit alis tebal.

Sedangkan aku?aku rasa kalian sudah tahu. Namun akan ku beri tahu lagi tentangku.

- Az-Zahra May Laudyasari
Tinggi badanku hanya 168 cm, kulit putih, rambut panjang bergelombang, memakai kacamata, suka membaca novel, dan bentuk wajahku bulat cenderung sedikit oval dengan alis yg tebal.

=============================

Back to the story ...

"Lo suka baca juga?" Ujarku.

"Ga terlalu suka bgt sih, cuman kalo lgi gaada waktu aja gue baca buku" ujar Fauziah.

"Okeoke, kita ngobrolnya diluar aja yuk?" Ujarku.

"Iyaudah, lagian kalo disini kita bisa diomelin sama pak Mulyono lhoo" ujar Fauziah sambil tertawa kecil.

Aku mengangguk dan berdiri lalu berjalan keluar bersama Fauziah, kami berdua dudum di kursi yg ada di dekat lapangan basket.

Saat aku duduk, aku melihat Ghifar yg sedang bermain Basket bersama teman clubnya. Tak jauh dari situ ada gerombolan geng Star.

Namun aku tidak memperdulikan itu semua, dan memilih untuk berbicara dengan Fauziah.

"Oiya rumah lo dimana Ra?" Tanya Fauziah.

"Rumah gue di Cluster Bougenville tau ga?kalo gatau kapan-kapan gue ajak main deh mau ga?" Ujaku.

"Gue tau, iyadeh kapan-kapan gue main kerumah lo" ujar Fauziah

Namun tiba-tiba ada yg menepuk bahuku dari belakang, saat aku berbalik badan orang yg menepuk ku tadi adalah Amel dan Citra yg berdiri di sebelah Amel.

"Lo disini rupanya, gue cariin juga" ujar Amel.

"Iya gue daritadi disini tau" ujarku.

"Lo Fauziah kan?" Ujar Citra sambil menatap ke arah Fauziah yg duduk di sebelahku.

"Iyaa" ujar Fauziah singkat.

"Assiiikkk, kelompok kita nambah 1 orang" ujar Amel.

Fauziah tersenyum kecil kepada kami bertiga. Kemudian Citra bertanya kepada Fauziah.

"Zi, emg lo mau gabung kelompok kita?" Tanya Citra.

"Yaa gue sih mau aja, lagian gue udah lama pgn gabung sama kelompok kalian karena gue liat kelompok kalian berbeda dengan yg lain, contohnya kalian lebih suka ke perpus ga kaya yg lain, satu lagi kalian menghargai dan menerima perbedaan temen kalian masing-masing itu yg buat gue tertarik" ujar Fauziah.

"Okey, gimana nih Ra?" Ujar Citra yg meminta persetujuan ku.

Aku hanya mengangguk dan tersenyum ke arah Fauziah menandakan bahwa aku menyetujui bahwa Fauziah bergabung dengan kelompok kami.

"Yeeeayyyy, makin rame deh kelompok kita" ujar Amel yg duduk di sebelah Fauziah dan langsung memeluknya.

Fauziah, Citra, dan aku hanya tersenyum melihat tingkah Amel.

Tak lama bel sekolah berbunyi, itu artinya waktu istirahat sudah habis dan memerintahkan semua murid untuk kembali ke kelasnya masing-masing.

Aku dan kedua sahabatku bersama teman baru dikelompok ku Fauziah, kami berjalan melawati lorong kelas, mulai menaiki tangga dan menuju kelas kami.

Aku duduk di meja ku bersama Fauziah yg pindah tempat duduk bersamaku sekarang, sedangkan Amel duduk bersama Citra.

"Sekarang pelajaran apa?" Ujar Amel.

"My favorit" ujarku.

Amel tidak mengetahui maksud ku dan bertanya kepada Fauziah.

"Fauziah, sekarang belajar apa?" Ujar Amel.

"Sekarang belajar Biologi Mel" ujar Fauziah.

Amel hanya ber-oh panjang, aku sudah mempersiapkan segala peralatan untuk belajar, kemudian masuk guru Biologi.

Saat guru duduk di mejanya, aku bukannya memerhatikan guru namun malah melihat ke arah Ghifari yg tempat dudumnya berjarak 1 meja dari meja ku.

Kalo dilihat dari samping hodung mancung Ghifar semakin keliatan, aku terus menatapnya selama beberapa detik. Namun saat Ghifar menatap ke arah ku, aku langsung beralih pandangan ke papan tulis.
Saat dia tidak menatapku lagi, aku kembali menatapnya namun kali ini aku diperingatkan oleh Amel dari belakang seraya menepuk tangannya di bahuku.

"Udah gausah ngeliatin dia terus, fokus k depan, ntar lo malah kena omelan lho sama Pak Rasid" ujar Amel.

"I-iya Mel, makasih ya" ujarku.

Aku mulai fokus belajar dan mendengarkan guru yg sedang menjelaskan, sesekali aku juga memerhatikan Ghifar. Aku melakukan itu terus menerus sampai waktu pelajaran sudah mau hbis.

Me And Popular Boy[Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang