Dan kemudian ada sesosok wajah dengan rambut panjang yg menutupi wajahnya. Sontak aku berteriak sangat kencang dan nangis karena terlalu kaget.Tapi aku mendengar suara tertawa dari sosok itu, suara itu adalah suara kakak ku. Dia merapikan rambutnya sehingga membuat wajahnya terlihat, dia menggunakan senter yg diarahkan ke wajahnya dari bawah dagunya itu lah yg membuatku takut tadi.
Kaka ku tertawa puas sampai-sampai dia terbatuk karena tertawanya terlalu keras.
"Hahaha, syukurin tuhh" gumam hatiku, namun wajahku masih dengan ekspresi menangis.
"Hahaha kasian banget sih lo de" ujar kaka ku.
"Bodo amat! jahil banget sih lo jadi orang!" ujarku.
Kaka ku terus tertawa melihat adiknya yg ketakutan bhkan hampir kena serangan jantung dadakan.
Sedangkan aku hanya duduk terdiam smbil menatap dengan tatapan penuh rasa kesal dan cuek.
"Udah ah de, jangan gtu" ujar kaka ku sambil menunjukan tatapan minta maaf.
Aku diam tak menjawab kata kaka ku tadi.
"Maaf de, maaf ya?" ujar kaka ku sambil memegang kedua tanganku.
Aku masih tetap diam yak menjawabnya.
"Maaf de, dia mah kalo udah marah cuek banget pantesan aja gaada cowo yg mau sama lo" ujar kaka ku.
"Biarin! Makanya gua tuh nyari cowo yg bisa nerima gue apa adanya dan bisa ngertiin gue kalo gue lagi marah kaya gini" ujarku.
"Yehh, tapikan ga gini juga de lo mah cuek parah cuwbeth" ujar kaka ku yg mulai mengeluarkan kata-kata alaynya.
"Bodo amat! Yg penting saat mencari pasangan itu, cari yg bisa nerima kekurangan gue bukan nerima kelebihan gue, apalagi masalah fisik gue paling gasuka sama orang yg cari pasangan yg ngeliat dari fisik, kaya lo kak" ujarku menyindir kaka ku.
"Okeyy, gue malah diceramahin. Lagian lo kenapa malah berpenampilan culun sih de kalo di sekolah, padahal kalo lo tampil kaya sekarang nih lo tuh keliatan cantik banget" ujar kaka ku.
"Denger ya kak, gue sengaja tampil begini karena gue gamau banyak cowo yg suka sama gue dengan tampilan gue yg sebenarnya satu lagi" ujarku yg memutuskan perkataanku.
"Apaaa?" ujar kaka ku dengan rasa penasaran.
"Kalo masalah fisik itu ga akan ada habisnya kak, pasti bakalan ada yg lebih dan lebih lagi kan?dan ujung-ujungnya kita bakalan sakit, kecelakaan, dan cacat fisik kita gaakan sempurna lagi. Jadi buat apa kita cari yg cakep?klo fisiknya gasempurna lagi apa kita mau nerima dia apa adanya?ga semua orang bisa ya kak, lagipula bahagia itu buat dirasain, bahagia itu sederhana, dan bahagia itu bukan buat di pamerin ke orng lain dan dipandang doang" ujarku.
Kaka ku hanya terdiam sambil mengangguk kecil di hadapanku.
"Lo bener juga ya de, gue seneng punya ade kaya lo" ujar kaka ku sambil memeluk ku.
Aku menghela nafas "padahal kan dia yg lebih tua dari gue, tapi kenapa gue terus ya yg selalu ceramahin dia" gumam batinku.
Kaka ku kemudian melepaskan pelukannya, lampu kamarku pun mulai menyala lagi, sama dengan lampu yg lainnya.
"Ayah udah isi listriknya deh, yaudah deh gue mau lanjut bobo cantiknya ya de" ujar kaka ku yg berdiri dan berjalan keluar kamar.
Aku hanya mengangguk kepadanya.
"Night ade kesayangan, byee awas lgo ntar ada yg nemenin lo tuh" ujarnya dibalik pintu sambil menekan saklar lampu agar mwnjadi mati dan kamarku jadi gelap gulita lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Me And Popular Boy[Slow Update]
RomanceNamaku Az-Zahra May Laudyasari perempuan biasa dan seorang perempuan yg hobbinya membaca dan menulis sehingga seluruh murid di sekolahku memanggilku dengan panggilan si "Sipus" (si cewe perpus) yaa begitulah diriku. Berbeda dengan Ghiffari May Zeno...