Chapter 2

3.5K 136 0
                                    

Sudahlah jodha..biar aku yang mengurus syarif.pergilah dan bicaralah dengan jalal.tidak baik menunjukan ego dan kebencian kalian dihadapan para tamu..""ruks mencoba membujuk sahabatnya itu yang bersikeras mengompres memar di wajah syarif.

Setelah kekacauan tadi jodha sama sekali tidak mau berbicara dengan jalal,untunglah mansingh kakak jodha berhasil menenangkan jalal.namun ruks takut emosi jalal akan kembali tersulut jika jodha terus2an didekat syarif.

"Tidak ruks.biarkan saja.Dia yang membuat keributan.aku tidak akan bicara padanya sebelum dia minta maaf pada syarif..""jodha tetap bersikeras tidak mau menemui jalal.

"Iya jodha aku mengerti.tapi kalian wajib menghormati para tamu.pergilah,ajak jalal menemui para tamu.dan kalian bisa menyelesaikan urusan kalian nanti.."

"Pergilah jodha,aku tidak apa-apa.maaf sudah mengacaukan pesta pernikahanmu..""ucap syarif yang sedari tadi hanya terdiam.

""Mengapa kau yang minta maaf??bajingan itu yang salah.dia yang harus minta maaf padamu.aku akan bicara padanya dan menyuruhnya minta maaf padamu.."

"Sudahlah jodha,sudah kukatakan tidak apa2.pergilah.tidak baik meninggalkan para tamu..""dengan lembut syarif kembali berusaha meyakinkan jodha.

Jodha menatap ruks sekilas dan ruks hanya mengangguk.

"Baiklah.sekali lagi maaf untuk semua ini..""jodha menatap syarif dengan sendu,tidak tega melihat wajahnya yang penuh memar akibat ulah jalal.

""Tolong temani syarif,ruks.aku akan bicara dengan bajingan itu..""lanjutnya pada ruks kemudian beranjak kembali ke tempat pesta.dilihatnya jalal sedang berbicara dengan kakaknya mansingh.untunglah insiden tadi berhasil diatasi oleh ayah jodha dengan baik.jodha berjalan menghampiri keduanya sambil berusaha mengontrol emosinya.

"Kau dari mana?"tanya jalal pada jodha,namun jodha tidak mau menatapnya.

""Kalian berdua cobalah bersikap dewasa.para tamu akan berpamitan.selesaikan urusan kalian nanti""mansingh mencoba menengahi mereka.

Jalal dan jodha pun menurut untuk menahan kemarahan mereka,setidaknya sampai para tamu pulang.

****
"Ibu akan merindukanmu nak,sering2lah kemari.rumah ini sepi tanpamu""nyonya sharma memeluk haru putri kesayangannya.
setelah pesta usai jalal mengutarakan niatnya untuk langsung memboyong jodha ke rumah baru mereka yang memang telah disiapkannya.

Jodha pun memilih untuk menurut,walaupun ia masih sangat ingin berada dirumah orang tuanya.namun dia sadar ada hal yang belum terselesaikan di antara mereka.dan jodha tidak ingin orang tuanya melihat mereka bertengkar dimalam pertama pernikahan mereka.

""Aku juga akan merindukan rumah ini bu.aku pasti akan sering kemari..""jodha balas memeluk ibunya erat,menumpahkan tangis terakhirnya di pelukan ibunya.tangis terakhir??ya.dia akan meninggalkan seluruh air mata dan kesedihannya dirumah ini.apapun yang terjadi nanti dia tidak akan menangis untuk jalal.tidak.

""Jaga baik2 puteriku jalal.aku mempercayakannya padamu..""tuan sharma menepuk bahu menantunya itu perlahan saat jalal dan jodha berpamitan.

"Tentu ayah.Jodha sekarang istriku dan dia adalah tanggung jawabku.."

"Baiklah.hati-hati dan seringlah berkunjung kemari.."

Jodha mencium tangan ayah dan ibunya dan jalalpun melakukan hal yang sama..sebelum akhirnya masuk kemobil yang akan membawa mereka .

Sepanjang perjalan hanya keheningan yang ada diantara mereka.masing2 sibuk dengan berbagai gejolak perasaan.enggan untuk memulai percakapan,seakan ada bom waktu diantara mereka yang siap meledak kapan saja.

Waiting For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang