Chapter 6

3.4K 138 5
                                    

"Kau benar jalal..dia yang membantunya..""adam menyerahkan beberapa berkas ke meja jalal.

"Hmmm..ternyata dia belum menyerah juga.kali ini akan kupastikan dia tidak akan berani macam-macam lagi..""jalal mengambil berkas tersebut dan membacanya sekilas.

"Haruskah kita membawa masalah ini ke hukum..?""

"Tidak adam.jika kita melakukan itu maka jodha akan ikut terseret kedalamnya.aku akan menghukumnya dengan caraku..berani sekali dia..""tangan jalal terkepal penuh amarah.

Adam hanya mengangkat bahu.
"Terserah kau saja.hanya saja jangan sampai kau membunuhnya.itu akan menjadi masalah bagimu..""

"Aku tidak sebodoh itu adam.aku hanya akan memastikan dia benar-benar jera..""kilat kemarahan nampak jelas terlihat diwajah jalal.

"Lalu bagaimana dengan jodha..?""tanya adam.

"Aku belum tahu.untuk sementara biarkan saja.hanya tetap awasi dia,aku tidak ingin syarif melakukan sesuatu yang buruk terhadapnya.aku akan benar2 membunuhnya jika dia sampai berani menyentuh jodha..!!!""

Tiba-tiba pintu ruangan jalal terbuka.

"Jodha...

"Aku ingin bicara..denganmu..""kata jodha tanpa basa-basi.

Jalal melirik adam sekilas dan menganggukan kepalanya.adam mengerti lalu bangkit dari duduknya.

"Baiklah,aku pergi dulu.adabyang harus ku urus..""saat melewati jodha,adam tersenyum pada jodha yang hanya dibalas jodha dengan angggukan kepala.

"Duduklah jodha..""kata jalal dengan tatapan lembut ke arah jodha.

Jodha memilih duduk di sofa,menjauh dari jalal.

"Mengapa kau diam saja..??""

"Aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan jodha..""kata jalal dengan senyum penuh kelembutan.

"Kau sangat mengerti apa maksudku jalal..mengapa kau bersikap berpura-pura tidak tahu..??mengapa kau membiarkanku melakukannya..??""balas jodha dengan ketus.

"Aku masih tidak mengerti jodha...

"Berhenti bersikap pura-pura bodoh jalal..!!jodha memotong ucapan jalal.

"Mengapa kau membiarkan semuanya..??mengapa kau diam saja..??aku yakin kau pasti tahu semua yang kulakukan pada perusahaan ini.tapi kau terus bersikap seakan tidak tahu semuanya.mengapa jalallll???mengapa kau membiarkanku melakukan ini..????"""lanjut jodha lagi dengan sengit.

Jalal mendekati jodha,mencoba meraih jemarinya namun jodha menepiskannya.

"Lalu aku harus bagaimana..?katakan jodha.apa yang harus kulakukan..??""jalal menatap jodha dengan sendu.

"Haruskah aku bertanya mengapa kau melakukan itu padaku..?haruskah aku memintamu untuk tidak melakukan itu..??""lanjut jalal lagi tanpa melepaskan pandangannya dari jodha walaupun jodha memalingkan wajahnya,tak sudi menatap jalal.

Jodha bangkit dari duduknya.

"Kau memang pengecut..baiklah jika itu maumu.baiklah jika kau akan tetap diam atas semuanya aku akan menyelesaikan apa yang sudah kau mulai..""jodha bangkit dari duduknya dan akan melangkah keluar namun jalal menahan tangannya.

"Maafkan aku..maafkanlah aku sayang..kita mulai lagi dari awal..""kata jalal dengan tatapan menghiba.

"Aku bahkan tidak mengerti mengapa kau terus meminta maaf..""jodha menarik tangannya dengan kasar lalu keluar dan membanting pintu ruangan jalal dengan kasar,diiringi tatapan sendu oleh jalal.jalal memegang dadanya yang tiba tiba terasa sesak..'lakukanlah sampai kau puas sayang..hanya jangan pernah tinggalkan aku..aku membutuhkanmu..mencintaimu..hancurkan aku tapi jangan pernah tinggalkan aku..'gumam jalal menahan kepedihan hatinya..bukan kepedihan atas apa yang telah jodha lakukan..tapi kepedihan melihat kebencian yang begitu besar dihati jodha akibat perbuatannya dimasa lalu.

Waiting For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang