Suara dentuman musik club yang baru saja ia masuki melantun kencang di telinga gadis bersurai kecoklatan yang sedang menoleh kesana-kemari mencari seseorang, mimik wajahnya terlihat marah, ia terlihat---sangat marah. Lalu seseorang menepuk pundaknya, gadis itu menoleh, terdiam sesaat untuk menatap wajah brengsek laki-laki yang ada di hadapannya sekarang.
Bugg
Semua pasang mata yang ada di dalam club serempak menoleh ke arah mereka. Menyaksikan keributan di antara dua sejoli ini. Laki-laki di hadapannya mengerang kesakitan atas apa yang dilakukan gadis di depannya saat ini, ia memicingkan matanya tak suka sembari mengusap wajahnya kasar.
"Ya! wanita jalang! Apa yang kau lakukan?!" Gertak laki-laki tersebut, ia berjalan mendekat ke hadapan nya---terlalu dekat hingga gadis itu hampir menubruk bar yang ada di belakangnya.
Dengan tampang geramnya ia mencekik leher gadis cantik yang ada di hadapannya---Krystal, Krystal hanya menatapnya dengan tatapan tajam. Nafasnya tersenggal-senggal akibat ia tidak dapat bernafas lancar karena ulah laki-laki sialan yang ada di hadapannya ini.
"Lakukanlah jika itu akan membuat mu senang!"
Hening. Laki-laki itu hanya menatapnya marah, tidak berkutik sedikit pun.
"Lakukan!" Bentak Krystal yang kini masih berusaha untuk tetap bernafas dengan oksigen seadanya yang ia hirup.
"Aku bilang lakukan, bajingan!"
-----
Laki-laki bersurai hitam terlihat sedang menghela nafasnya, menyesap sesekali kopinya yang masih hangat yang ada diatas meja kerjanya sembari mengingat kejadian semalam.
Apa mungkin itu dia.. ah kurasa tidak mungkin, batinnya.
Ia mengacak rambutnya frustasi sambil tersenyum miris.
Krekkk
Suara decitan pintu yang dibuka oleh seseorang mengagetkan lamunannya. Ia mendengus kesal, kebiasaan, rutuknya.
Tanpa di persilahkan masuk oleh nya, laki-laki dengan senyuman lebar yang baru saja membuka pintu ruang kerja si empunya langsung memasuki ruangan dan merebahkan pantatnya ke atas kursi empuk yang ada di hadapan si empunya, masih dengan senyuman lebar di wajahnya. Laki-laki yang ada dihadapannya sedaritadi hanya memperhatikannya dengan tatapan kesal.
"Ya! Chanyeol hyung, tidak bisakah kau mengetuk pintu terlebih dahulu?! Kau ini, ck."
Chanyeol terkekeh melihat sahabat sekaligus adik jadi-jadiannya ini mendengus kesal. Laki-laki yang ada di hadapannya hanya menatapnya malas, masih berkutat dengan secangkir kopi yang di pegangnya. Chanyeol menepuk puncak kepala laki-laki dihadapannya ini dengan koran yang di bawanya, gemas.
"Ya! Sehun-a, kau ini seperti tidak mengenalku saja."
Hening. Tidak ada jawaban, Sehun hanya memberengut tidak memerdulikan hyungnya yang sedang menatap nya heran.
"Ya! Aku ini sedang berbicara dengan mu. Tega sekali kau mencampakkan hyung-mu yang super tampan ini." Dengan penuh percaya diri ia menekan kan kata super tampan di kalimatnya. "Ada apa, hun? Kau terlihat murung sekali." Tanya nya ingin tahu.
Sehun hanya mendelikkan bahunya malas.
"Entahlah, hyung. Hari ini aku merasa tidak enak badan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You ;; sestal
Fanfiction[BEBERAPA PART DI PRIVATE] Kehidupan Krystal mendadak gelap gulita semenjak 9 tahun yang lalu, semua amarah dan kesedihan yang ia pendam selama ini menjadikannya seorang Krystal yang berubah 360° dari sebelumnya. Hari-harinya kembali berwarna setel...