Gadis itu kembali termenung, otaknya di penuhi oleh apa yang akan terjadi ke depannya setelah ini. Ia yakin, laki-laki itu pasti sudah mengetahui keberadaannya sekarang dan ia juga yakin laki-laki itu sedang merencanakan sesuatu untuknya dan juga untuk Sehun, ia yakin laki-laki itu pasti ingin membuat dirinya dan juga Sehun celaka.
Ia menghembuskan nafasnya sesekali. Frustasi, bingung, dan khawatir, itulah yang sedang di rasakan oleh gadis itu. Beberapa kali ia mencuri pandang ke arah Sehun yang sedang mengemudi di sampingnya, laki-laki itu tampak sibuk dengan jalanan di hadapannya. Ia mengalihkan pandangan kembali ke depan, memandang jalan raya yang sedang ia lewati. Mencoba untuk memejamkan matanya sesaat agar pikiran buruk tersebut lenyap dari pemikirannya.
"Jungie." Panggilnya dengan nada setenang gemericik gerimis hujan, Sehun tidak mengalihkan pandangannya sedikit pun dari jalanan dan tetap terfokus untuk mengemudi.
"Hm?"
Matanya masih tetap terpejam, tanpa di sadari oleh nya sedaritadi Sehun sudah memperhatikan gerak-gerik Krystal dengan cara mencuri pandang ke arahnya.
"Kau kenapa?"
"Aku tidak apa-apa."
"Jangan berbohong." Sangkalnya dengan nada datar, membuat Krystal membuka matanya lalu menatap Sehun dengan tenang namun terlihat jelas kegelisahan di dalam sana.
"Aku tahu kau sedang berbohong."
"T-tidak."
Sehun berdecak, tidak bermaksud untuk menyindir ataupun yang lainnya. Terkadang ia merasa kesal dengan Krystal, akhir-akhir ini Krystal kerap kali terlihat melamun di hadapannya dan jika di tanya, Krystal selalu menjawab bahwa ia baik-baik saja.
"Kau sudah berjanji kepada ku untuk menceritakan semuanya secepat mungkin yang kau bisa bukan?" Tuntutnya dengan nada yang terkesan sangat mendesak Krystal.
Krystal mendesah berat. Di remasnya jari-jemari miliknya dengan erat seraya menunduk, suara gemericik hujan terdengar jelas di telinganya. Ia benci hujan, dan saat ini hujan sedang mengguyur kota Seoul. Krystal membisu, membiarkan keheningan menyelimuti mereka berdua.
"Maafkan aku."
Gadis bersurai coklat panjang di sampingnya menoleh ke arah sumber suara. Sehun masih terlihat fokus dengan jalanan di hadapannya. Gadis itu lalu menatap Sehun dengan bingung.
"Apa?"
Tidak ada jawaban.
Sehun menghela nafasnya dengan berat lalu menghentikan mobil yang di kemudikan olehnya ke pinggir jalan. Krystal yang menyadari hal itu sontak menoleh memandang Sehun dengan tatapan bertanya.
Sunyi, jam menunjukkan pukul 17:05 dan tidak ada satu pun yang membuka suara untuk memulai percakapan, hanya ada suara gemericik hujan yang berjatuhan di atas kap mobil, keduanya saling memandang satu sama lain.
Dengan cepat Sehun melepas seatbelt yang di kenakan olehnya lalu menarik wajah cantik Krystal mendekat dan mencium bibir tipis milik gadis itu dengan lembut. Sementara Krystal masih membeku seraya mengatupkan bibirnya rapat-rapat, mencoba untuk mencerna perlakuan Sehun kepadanya saat ini.
Lidah Sehun menyelinap masuk di antara kedua bagian bibir milik Krystal, memaksa gadis itu untuk membuka mulutnya dan membalas ciumannya. Sesaat kemudian, Krystal memejamkan matanya dan membalas ciuman Sehun dengan lumatan-lumatan kecil. Membuat mereka berdua merasakan ribuan kupu-kupu memenuhi perut mereka, menciptakan rasa candu bagi mereka tersendiri.
Semakin lama Sehun semakin memperdalam ciumannya, membuat Krystal kesulitan untuk bernafas. Beberapa menit kemudian Sehun melepaskan tautan bibir mereka dengan lembut lalu beranjak dari tempat duduknya menuju jok yang berada di belakang kursi kemudi seraya menarik tangan Krystal untuk mengikuti nya. Dengan pandangan bingung, ia mengikuti Sehun dan mendudukan dirinya di sebelah laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You ;; sestal
Fanfiction[BEBERAPA PART DI PRIVATE] Kehidupan Krystal mendadak gelap gulita semenjak 9 tahun yang lalu, semua amarah dan kesedihan yang ia pendam selama ini menjadikannya seorang Krystal yang berubah 360° dari sebelumnya. Hari-harinya kembali berwarna setel...