VII. Unpredictable

1.6K 236 32
                                    

Seorang laki-laki bersurai cokelat gelap memasuki cafè yang di ikuti oleh suara sambutan lonceng yang menggantung di atas pintu dan kalimat sambutan yang terlontar dari beberapa pelayan yang berdiri tepat di samping gadis penjaga kasir yang sedang sibuk melayani pelanggan-pelanggannya.

Pandangan mata laki-laki itu justru tertuju pada gadis kasir yang sudah selesai melayani pelanggan terakhirnya seraya tersenyum ramah. Laki-laki itu menyunggingkan senyuman tipis setelah melihat bahwa sudah tidak ada pelanggan lagi yang mengantri di depan kasir, lantas ia melangkahkan kakinya menuju kasir.

"Selamat datang, ada yang bi---"

Kalimatnya tergantung setelah melihat wajah laki-laki di hadapannya, dan senyuman lebarnya tersungging di bibir cherry-nya.

"Junmyeon Oppa!"

Laki-laki di hadapannya tersenyum tipis, ia mengulurkan sebelah tangannya dan mengacak surai panjang gadis di hadapannya dengan jenaka.

"Soojung, sudah lama tidak bertemu. Bagaimana kabarmu?"

Gadis di hadapannya tidak menjawab, ia justru menatap kearah belakang pundak laki-laki di hadapannya---Junmyeon, lalu berdeham kepadanya.

"Lebih baik kau segera memesan, nanti aku akan meminta teman ku untuk menggantikan posisi ku menjaga kasir. Lihat belakang mu."

Suaranya terdengar seperti bisikan dan setelah itu juga Junmyeon menolehkan kepalanya ke belakang, ia mendapati beberapa orang yang sedang menunggu antrian di dibelakangnya. Ia menggaruk tengkuknya yang tidak terasa gatal dan kembali menatap gadis kasir di hadapannya.

"Emm, baiklah Jung. Aku ingin memesan satu cangkir mocchaccinno hangat."

"Baiklah, semuanya ₩10.000."

Junmyeon menyerahkan beberapa lembar uang yang ada di tangannya, dan kembali menatap Krystal yang memberinya kode untuk segera mencari tempat duduk. Ia mengangguk setelah Krystal memberinya kode, sebelum Junmyeon pergi menjauh dari kasir, Krystal memekik pelan dengan riang kearahnya. Apalagi jika bukan kalimat terimakasih, silahkan datang kembali di lain waktu.

Ia memutar kedua bola matanya dan menggelengkan kepalanya dengan cepat. Jung Soo Jung selalu saja unik, batinnya seraya berjalan menuju sepasang kursi kosong yang berhadapan satu sama lain. Ia merebahkan pantatnya di salah satu kursi kosong yang menghadap jendela. Laki-laki itu terlihat sibuk memandangi luar jendela dengan tatapan kosong.

"Oppa."

Ia menolehkan kepalanya dan mendapati Krystal membawa nampan berisi secangkir kopi mocchaccinno. Ia mengerjapkan matanya sesaat seraya memperhatikan Krystal yang sudah duduk di hadapannya dan seketika itu juga raut wajahnya berubah menjadi serius.

"Ada yang ingin aku bicarakan dengan mu, Jung."

-----

Sehun menghembuskan nafasnya frustasi setelah sampai di apartmentnya dan tidak mendapati Krystal yang berada di dalamnya.

drrt drrt

Sebuah pesan masuk.

Ia segera membukanya dan berharap bahwa si pengirim pesan adalah Krystal, dan ternyata benar pengirimnya adalah gadis itu.

"To: Oh Sehun
From: Krystal Jung

Aku tidak bisa pulang ke apartment mu sekarang, aku ada urusan. Aku janji akan pulang ke apartment mu 2 hari kedepan. Sampai jumpa, Oh Sehun."

Sehun mendesah berat setelah membaca isinya dan segera mengetikkan jawaban.

"To: Krystal Jung
From: Oh Sehun

Baiklah. Sampai jumpa."

Sehun merebahkan pantatnya ke atas sofa empuk yang berada di ruang santainya dan menyalakan televisi. Ia mematikan televisinya begitu saja setelah bosan memindahkan channel.

Ia berangsut dari duduknya dan berjalan menuju kamar tidurnya yang sudah beberapa hari terakhir ini menjadi kamar tidur milik gadis yang telah membuatnya bahagia akhir-akhir ini karena kehadirannya. Laki-laki itu terduduk di salah satu sisi ranjang, ia tenggelam di dalam pikirannya sendiri selama beberapa saat dan mengacak rambutnya frustasi.

Beberapa menit kemudian dia merogoh saku celananya dan mengambil ponselnya yang ada di dalam saku. Ia memencet beberapa tombol lalu menempelkan ponselnya ke telinga untuk menghubungi seseorang.

"Yeoboseyo."

"....."

"Cepat pulang."

"....."

"Aku menunggu mu, aku lapar."

"....."

"Maksudmu? APA?!"

"....."

"Kirimi aku alamat nya di pesan, aku akan segera kesana dan menemani mu."

"....."

Sehun menghembuskan nafasnya kasar.

"Aku tidak peduli, kirimi aku alamat nya."

"....."

"Tidak ada penolakan."

Sehun memutuskan sambungannya secara sepihak dan beberapa detik kemudian ponselnya bergetar menandakan ada pesan masuk. Ia membuka pesannya dan segera berangsut dari duduknya. Ia menyambar mantelnya yang tergantung di balik pintu dan mengenakannya.

Ia melangkahkan kaki nya keluar apartment dari apartment-nya menuju lantai basement untuk mengambil mobilnya yang terparkir manis disana.

Tak lama Sehun sudah berada di dalam mobilnya dan melesatkan mobilnya dengan kecepatan yang bisa dibilang hampir maksimal. Di dalam mobil ia hanya membayangkan bagaimana reaksi gadis itu ketika mendengar kabar buruk yang di terimanya, dan jujur saja Sehun sendiri tidak bisa membayangkan raut wajah sedih yang tergambar di wajah cantik gadis itu, jika ia membayangkannya sama saja seperti membuat dirinya sendiri merasakan rasa nyeri yang tertohok di dalam dadanya. Ia tidak ingin melihat gadis itu sedih setelah ia menerima perlakuan manis dari gadis itu dalam beberapa hari terakhir ini kepada nya dan entah perasaan darimana, ia ingin membahagiakan Krystal sama seperti pada saat ia ingin membahagiakan Soojung dulu sebelum ia menghilang entah kemana.

Tidak butuh waktu yang lama untuk mencapai alamat yang di maksud oleh gadis itu tadi di dalam pesan. Ia memarkirkan mobilnya tepat di depan gerbang rumah yang bisa di bilang berukuran lebih kecil dari rumah yang orang tua nya tempati, namun kesan mewah nan nyaman tidak lepas dari rumah yang ada di hadapannya. Rumah di hadapannya terlihat sangat ramai karena kehadiran kerabat-kerabat gadis itu.

Ia melangkahkan kakinya memasuki gerbang rumah. Beberapa detik kemudian ia membelalakan matanya karena terkejut setelah melihat dua orang yang berdiri tidak terlalu jauh dari tempatnya.

Dua orang di hadapannya sama terkejutnya dengan Sehun, salah satu dari mereka berusaha untuk tidak memperlihatkan raut wajah nya yang sedih dan berjalan mendekat ke hadapan Sehun lalu menepuk pundak laki-laki yang sekarang ada di hadapannya dengan gentle.

"Oh Sehun."

***

Hai! Balik lagi sama aku hehehe. Nah lho Junmyeon siapanya Krystal ya? Terus dua org yg ketemu sama Sehun itu siapa?

Emm maaf ya part yg ini agak dikit soalnya yah gitu/?😂😥
Maaf ya kalo part yg ini kurang memuaskan huhu ㅠㅠ

Jangan lupa tinggalin vomment-nya yaa, biar makin semangat authornya buat ngelanjutin ff ini. Ok?😣
Karena kalo likersnya blm sampe 40+ aku blm mau ngelanjutin/? (ngancem dikit/?)

JANGAN JADI SIDERS YA HEHE ^^

Who Are You ;; sestalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang