4. Him

5.4K 159 1
                                    

Jendela-jendela besar itu menjadi pemberi tau semua orang dalam ruangan itu bahwa hari sudah semakin larut.

Namun masih banyak saja yang menunggu dengan sabarnya di ruangan itu.

"Untung saja aku tau bagaimana cara memesan tiket pesawat." Pikirku dalam hati.

Ya, memang karena sudah banyak aplikasi yang bisa digunakan untuk memesan tiket pesawat secara mudah. Tapi berhubung hp ku yang sudah tak bernyawa serta kecerobohanku dengan tidak membawa charger serta powerbank, aku diharuskan untuk memesan tiket secara manual. Untungnya masih ada kursi yang tersisa di penerbangan malam seperti ini. Walaupun aku harus duduk di kursi yang bisa dibilang belakang....

Ku pandang layar hp ku yang hitam kosong itu.

"Sial banget sih gw ?!" Gerutuku dalam hati.

Lalu kemudian pikiranku teralih ke mama.

"Bagaimana keadaannya sekarang ? Pasti dia sedang sangat terpuruk...." Pikirku sambil menghela nafas.

"Mohon perhatian bagi para pemumpang dengan nomor penerbangan QZ5419 dengan menggunakan Pesawat Air Asia diharapkan untuk segera berada di Pintu 3 karena pesawat akan segera mendarat." Bunyi speaker bandara yang menggema di seluruh sudut ruang tunggu itu membuatku terbangun dari lamunanku.

Lalu ku bangkitkan badanku dari duduk manisku dan melangkahkan kakiku ke Pintu 3 yang disebutkan tadi.

*******
Aku langkahkan kakiku keluar dari pesawat itu. Menuju tempat penantian bagasi.

Kotak kotak besar dengan beraneka warna itu berjalan melewati orang orang yang menunggu kepunyaan mereka sendiri. Termasuk aku yang sedang menggerutu akan lamanya kehadiran koper milikku.

"Hufff.. dimana sih koper itu ?" Gerutuku sambil melihat lihat jam tanganku.

"Sudah semakin malam, bagaimana aku bisa mendapatkan taxi di jam seperti ini ? Memikirkan taxi di malam hari saja sudah membuatku merinding. Apakah disini ada tempat penjualan charger ? Ah... sial !!!." Gerutuku dalam hati dengan kesal.

"Ahh itu dia." kataku saat melihat koper biru kesayanganku itu mendekatiku.

Ku angkat koper biru tua itu.

"Ouugghhh beratttt." Ucapku sambil mencoba memindahkan koper itu ke trolly yang telah ku bawa.

Bagaimana tidak berat, aku hampir memasukkan semua isi apartmen ke dalam koper ini. Ya, kalian bisa memaklumkan orang yang sedang terkejut dan tergesa gesa seperti itu kan ?

Tak sengaja kupelesetkan diriku hingga hampir terjatuh, namun ada sepasang tangan yang menempa punggungku dan membantuku mengambil koperku.

Mataku yang terpejam takut itu perlahan lahan terbuka.

"Untung aja gw engga jatoh di public area kayak gini. Kalo engga, bisa bisa gw pulang dengan muka merah, semerah kepiting rebus. Ah, memalukan. Untung aja ada sosok penyelamat ini, seperti apa sih mukanya ? " Pikirku sejenak.

" Makasih..." kataku sambil membenarkan posisi berdiriku dan berpaling untuk melihat sosok yang telah menjadi "penyelamatku" itu.

Hatiku tersentak melihat wajah itu.

Sosok yang telah lama menghilang.

Sosok yang telah lama tak ku lihat.

Sosok yang mengembalikan berjuta juta kenangan kembali ke otakku.

Aku berdiri mematung, melihat mata hazelnya itu lekat lekat untuk memastikan kalau itu memang dia.

"Lama gak jumpa, Angella. Apa kabar ?" Katanya, masih dengan senyuman yang sama seperti dulu.

~~~~~~~
Hayo hayoooo, penasaran kan itu siapa ??? Hahaha.
Tapi kalo engga penasaran juga engga apa apa, sih... ya, ya gitu lah...

Btw punya btw nih guys...  gw mau minta maap untuk chapter yang sangat amat pendek, dan bisa dibilang hanya merupakan setengah bagian dari chapter biasanya iniii..
Soalnya ada sesuatu yang ingin gw specialin di chapter 5....
So, don't forget to check it out when it's already published.
And don't forget to comment, vote, and also share this story to all of your friend.
And also don't forget to follow my instagram on @ fcyacr.
XOXO,
Thanks for readingggggg.

I Love Him But I Don't [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang