Kalau ingin baca full nya ada di innovel/ dreame. Ketik aja judul atau nilaneiill
***********
Nyanyian "one million" by Boston terdengar keras dari Hp ku,membuyarkan lamunanku.
"Bun...." sapaku mencoba menghapus kesedihan dari tenggorokanku.
Satu satunya yang peduli padaku saat ini adalah Bunda. Bunda tahu persisi keadaanku.
"Bunda rindu kamu nak" kata bunda disana.
Air mataku akhirnya tak dapat kutahan.
"Bunda..hiks ....hiks....."
"Ada apa?...kamu bertengkar dengan Azka?" tanya bunda khawatir.
"Buk..bukan..Andrea kangen bunda" jawabku menghilangkan keraguan bunda.
"Bunda mau ngundang kamu dan Azka untuk makan malam bersama nanti,maukah??"
Mustahil Azka akan datang, sudah berapa kali bunda mengundang kami kerumah selalu kuberi alasan Azka sibuklah,keluar kota lah bahkan keluar negeri..
"nanti...Andrea usahakan datang ya bun"
"bawa Azka juga ya" bujuk bunda
"Hmmmmm.....Azka dia"
" bunda tak menerima alasan apapun" kata bunda segera.
" nanti Andre akan bujuk Azka bun"
" ya..sudah bunda mau belanja dulu"
"tunggu bun, ayah dan kak Adri?" aku harus menanyakannya..
"nah itu masalahnya, Ayah ada seminar di malaysia mungkin lusa akan pulang , kalau Adri sekarang lagi di Singapura katanya minggu depan pulang"
Oh....biasanya dulu baik ayah dan kak Adri selalu memberi kabar kemanapun mereka pergi.
Sekarang....mereka tak peduli lagi.
" jangan sedih,nak! Mereka berdua sayang padamu cuman sedikit kecewa saja"
Aku menghapus air mataku " apakah ayah izinkan Andrea kesana?"
" kalau ada yang melarang, lawan bunda" jawab bunda cengengesan
"Oke bun,Andrea nelfon Azka dulu. Kataku menutup sambungan.
Tanpa ditelfonpun aku sudah tahu jawabannya.
To :my lovely husband
Azka, bunda mengundang kita kerumah. Apakah kamu mau datang sekali ini saja, please.... Aku mohon...
Selalu..hampir 1 jam menunggu tetap tak ada balasan. Aku mencoba mengirim pesan sekali lagi meminta izin dengannya untuk datang sendiri kerumah bunda. Aku juga merindukan dan membutuhkan bunda sekarang.
Bagaimanapun dia adalah suamiku, aku harus meminta izin padanya kemanapun dan apapun yang akan aku kerjakan.
To. : my lovely husband
Ya sudah, aku akan pergi sendiri. Aku tetap berharap kamu akan datang untuk kali ini.Aku mengambil tas dan beberapa helai pakaian, aku berencana untuk menginap 1 malam di rumah bunda..
Setelah meminta izin kepada bi ayu aku berangkat kerumah bunda.
****
Bunda benar di rumah sepi tak ada ayah dan Kak Adri. Aku membantu bunda memasak di dapur.
"Kamu kurusan,nak" kata bunda khawatir
"rasanya berat badanku itu itu juga"
" gimana apa enak menikah muda??"
Aku tersenyum kecut, aku menikah ketika umurku masih 18 sesudah pengumuman kelulusan keluar.
Aku yang lulus dengan nilai terbaik memutuskan menikah muda dan tak melanjutkan sekolah, ketika temanku sibuk mencari kampus terbaik di dalam maupun luar negeri.
Lagipula jika aku ingin melanjutkan sekolah Azka tetap tak peduli. Aku bertekad mengurus Azka seutuhnya ketika itu. Masa depan telah ku korbankan untuk cinta butaku ini, tetap hasilnya nihil.
" kamu masih belum isi?" pertanyaan bunda membuat ku kaget piring yang ada di tanganku jatuh ke lantai membuat suara gaduh.
" hmmm....belum rezki bun"
Aku takut bunda curiga.
" hati-hati sayang serpihannya" bunda ikut membantuku.
" kalau begitu kenapa tidak melanjutkan sekolah, untuk menghilangkan kejenuhan"
Aku tergiur, aku takut meminta izin Azka. Bagaimanapun marah dan bencinya Azka padaku dia tetap memberiku uang belanja yang dititipkan melalui bi Ayu, dia tak mau bicara langsung kepadaku kecuali ketika dia marah.
Uang belanja yang diberikan Azka tak pernah ku beli apapun. Aku selalu menyimpannya di Bank. Lagian bunda tetap memberiku uang jajan bagaimanapun juga ayah dan bunda tetap menganggapku masih kecil.
" nanti Andrea coba tanya pada Azka" jawabku lemah.
Setelah membersihkan serpihan kaca, bunda menarikku keruang tamu. Membersihkan tanganku dari kotoran debu.
" kamu bahagia nak dengan pernikahan ini?" tanya bunda lembut membelai rambutku.
Aku menatap nanar mata bunda..
" bahagia bun.. sangat" dustaku.
" dia yang tak bahagia denganku" batinku.
" setahu bunda dia tidak "
" awalnya memang dia tak menerima Andrea, namun seiring berjalannya waktu dia bisa mengerti bun" dust aku lagi..
" ya sudah, mungkin bunda saja yang terlalu khawatir"
Lalu 1 sms masuk ....
" bun...Azka bilang dia tak bisa datang.. Soalnya ada tamu penting yang harus di jamu"
Bunda menaikan alis mata curiga.
" nih barusan dia sms Andrea" kataku menunjuk hp..
Sepertinya bunda percaya padaku. Syukurlah sms yang masuk membantu mencari alasan tentang Azka. Padahal sms itu bukan dari Azka melainkan dari promo pulsa internet.
Ketika aku meletakan handpone di atas meja ruang tamu.. Nyanyian Boston bergema lagi..
Kulihat siapa yang menghubungiku, berharap Azka tapi bukan dia melainkan no baru..
"Haloo!" sapaku lemah.
" apa kabarmu pengantin baru, long time no see, Andrea"
"Marvell"
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Give me your heart
RomanceBukankah setiap orang berhak untuk mencintai dan dicintai. Setiap orang pun berhak memperjuangkan cintanya. Sama yang seperti yang kulakukan, aku mencintaimu dan menginginkanmu. Aku sudah memperjuangkan cintaku untukmu. Pada akhirnya aku sanggup mem...