Beberapa hari ini duniaku begitu indah dan damai, mungkin ada kak Marvel menemaniku selama dia disini.
Setelah kejadian kami bertemu Azka dia tak bertanya apapun lagi. Dia takut melukai hatiku, bahkan niatnya untuk menemui Azka juga dibatalkan.
Sekarang, aku dan bunda berada di bandara mengantarnya. Sedih itu pasti karena aku akan kehilangan dengan seseorang yang selalu sayang dan penuh perhatian padaku.
Setelah mengantarkan kak Marvel serta pamit dengan bunda. Ini waktunya kembali ke rumah, tak seperti yang kebanyakan dikatan orang"rumahku istanaku" yang pasti aku merasakan sangat tidak nyaman dirumah kak Azka.
"Kamu sudah makan?" tanya bi Ayu ketika ku baru masuk.
Aku mengangguk " sudah di rumah bunda, bi maaf ya selama beberapa hari ini tidak membantu bibi"
" tidak masalah, lagipula tak banyak juga yang bibi kerjakan"
Aku melihat ke segala penjuru rumah.
" dia sudah pergi ke kantor dari tadi" kata bi ayu nenyela
Aku menatap sendu bi Ayu.
"Hmmmm....hmm..ap..apakah dia menanyakanku?" tanyaku gugup.
Kali ini bi Ayu yang menatap sendu kepadaku..
Lalu dia hanya menggeleng..
"Aku memang bodoh, dan tidak tahu malu. Padahal itu sangatlah tidak mungkin"
" Andrea mau ke kamar dulu" lanjutku
"Nak bisakah kita berbicara sebentar" sahut bi ayu menghentikan langkahku.
Kami menuju taman belakang dalam keheningan.
Aku mengambil tempat di atas ayunan dan bi ayu duduk disebelahku.
Setelah beberapa menit bi ayu baru mengeluarkan suaranya.
" apakah kamu tak ingin melanjutkan sekolahmu?"
Aku menatap bi ayu, beberapa waktu ini , melanjutkan sekolah adalah hal yang paling aku inginkan.
" hal itu pernah terpikirkan oleh Andrea,bi. Tapi Andrea takut membuat Azka bertambah marah"
" apakah selama ini dia pernah menanyakan keadanmu, andrea"
Bibi benar dia tak pernah peduli apapun yang aku lakukan.
" Andrea sadar bi, dia tak pernah menganggap kehadiran Andrea. Walau demikian Andrea harus tetap meminta izin kepada Azka, karena dia tetap suami Andrea"
"Bibi tahu, sungguh!! Bibi tak tahan melihatmu seperti ini lagi"
"Bi.....tidak apa-apa" aku menyakinkan bi Ayu.
🍁🍁🍁🍁��
Seharian kerjaku hanya berbaring di dalam kamar. Terkadang aku merasa jenuh dan lelah dengan keadaanku seperti ini.
Namun aku tak pernah menyerah untuk mendapatkan hati Azka.
Terdengar suara mobil memasuki halaman rumah. Pasti itu Azka.. Aku berlari keluar untuk menyambut kedatangannya.
" apakah kamu sudah makan malam?" tanyaku ketika dia masih di ambang pintu.
Dis sedikit menoleh kearahku,lalu membuang muka.
"Sini..biar aku yang membawa tasmu" kataku meraih tas yang ada di tangannya..
Dia mengelakkan tanganku yang mencoba meraih tasnya.
"Bi, bisakah bibi membuatkan teh untukku" katanya sambil lalu
Aku langsung menuju dapur ."Bi, aku hanya meminum teh yang bibi buatkan. Jangan menipuku " tegasnya menatap bi ayu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Give me your heart
RomanceBukankah setiap orang berhak untuk mencintai dan dicintai. Setiap orang pun berhak memperjuangkan cintanya. Sama yang seperti yang kulakukan, aku mencintaimu dan menginginkanmu. Aku sudah memperjuangkan cintaku untukmu. Pada akhirnya aku sanggup mem...