story 02

81 6 0
                                    

Capter 7-

"Anak-anak jadi kalian tuh harus belajar dengan benar karena sudah tinggal 3 bulan lagi ujian nasional. Kalau dari sekarang kalian belum menyiapkan untuk ujian bagai mana nanti" kali ini pak youvi mengoceh panjang kali lebar dan membuat aku ngantuk sekali.

Tapi kalau difikir-fikir benar juga sih berarti tinggal 3 bulan lagi gue bisa ngeliat jonathan, sisanya 3 tahun kedepan engga. Gila sadis banget sih kisah cinta pertama gu?!

Brukk..
"Alea kamu lagi ngelamunin apa?" Tegur pak youvi sambil menggebrak meja yang ada didepanku dan cukup membuat aku tersentak kaget.

"Eh...engga kok pak, saya cuma lagi ngerasa agak ngantuk aja" jelasku secara jujur, ya memang sih aku sedikit merasa ngantuk.

"Jadi kamu ngantuk ya?? Bisa - bisanya kamu ngantuk dipelajaran saya? Berarti kamu ga menghargai saya dong?? Keluar kamu!" Bentak pak youvi. Kenapa sih nih guru sensi banget?!

"Iya pak" jawabku dengan malas dan aku langsung berlari keluar kelas, jujur aja sih ini kesempatan emas kapan lagi kan ya dibolehin keluar kelas.

Saat aku merasa perutku agak lapar aku pun berjalan menuju kantin tapi sebelumnya aku sengaja berjalan ke gudang belakang sekolah, karena biasanya disana ada gerombolan anak-anak bandel dikelasku yang bolos masuk kelas dan malah nongkrong disana.

"Wahh..wahh kalian ngapain?! Bolos lagi ya?" Aku masuk dengan tiba-tiba dan membuat mereka kaget.

"anj*ng Alea bikin kaget aja, gue fikir siapa" ucap gibran "lo ngapain kesini?" Tambahnya lagi.

" lo pasti ngaduin kita ke guru BK ya?" Zico menatap mataku dengan tajam an berjalan mendekatiku.

"Apaan sih? Orang gue kesini cuma mau jalan-jalan plus liat-liat aja lingkungan sekolah tercinteh gue" jawabku santai. "Wahh itu apaan tuh?" Tanyaku dengan kepo saat aku melihat rizal sedang memegang benda seperti senter dan juga ada sambaran listrik yang menyalanya.

"ehh lo mau ngapain??" Omel rizal saat aku menarik paksa benda tersebut.

"Ini alat kejut listrik kan?? Lo ngapain bawa beginian kesekolah?" Aku pun langsung menghujani rizal dengan pertanyaan-pertanyaan yang memenuhi pikiranku.

"Iya, udah lo jangan pegang-pegang bahaya tau ga" rizal pun mengambil alat kejut listrik itu dari tanganku.

"Ah pelit lo!" AKu pun mendengus kesal. Tapi entah kenapa ide jail pun muncul dalam fikiranku. "Pinjem dulu ah,ntar gue balikin kok" aku menarik paksa alat kejut listrik tersebut dari tangan rizal dan langsung berjalan keluar gudang.

Aku berjalan menelusuri koridor kelas dan mencari kelas mana yang ramai dan tidak ada gurunya.

Dari kejauhan aku melihat kelas 9-E banyak anak-anak yang keluar kelas aku tau pasti kelas itu tidak ada gurunya. Aku pun berjalan tenang mendekati kelas tersebut menyembunyikan alat kejut listrik yang aku pegang.

Saat aku melihat sasaranku, anak-anak bandel yang tengah menjahili para anak perempuan, aku tersenyum kearah mereka dan menaruh alat kejut listrikku di belakang badanku.

aku Semakin dekat kearah mereka dan saat aku sudah berada ditengah-tengah mereka
"Haii semua" teriakku sambil menyalakan alat kejut listrikku dan anak perempuan yang ada didekatku mereka berteriak histeris.

"Aduh lea" terlihat dari kejauhan rizal yang tadi mengejarku untuk mengambil alat kejut listriknya menepuk keningnya.

"Hey jangan teriak gitu dong kesannya alay banget sih ah, padahal gue kan belum sempet testing alat ini" uvapku kecewa.

"Lo gila ya?!" Bentak seorang cewe yang seperti kesal dengan ulahku.

"Weyy selow dong" ucapku untuk meredakan anak-anak yang histeris.

"Udah deh lo tuh bikin keributan aja" gibran menarik alat kejut listrik dari tanganku tetapi tak sengaja alat tersebut mengenai tanganku.

"Aww...sakit bego" aku pun menyerah dan melepas alat kejut listrik tersebut.

"Ini ada apa kenapa ribut-ribut terus tadi saya mendengar suara listrik siapa yang mainan listrik??" Kedatangan pak youvi yang tiba-tiba membuat kami kaget dengan sigapnya gibran menyembunyikan alat kejut listriknya dibalik punggungnya

"Engga kok pak" elak zico yang berusaha menutup-nutupi supaya tidak kena hukum.

"Terus kenapa anak-anak teriak-teriakan?" Kali ini pak youvi terlihat lebih serius.

"Iya pak masa mereka bawa alat kejut listrik ke sekolah" teriak salah satu cewe yang memakai jepitan watna putih.

" ohh jadi kalian biang keroknya hah?!!" Bentak pak youvi, "ayo kalian semua ikut saya keruang BK" Pak youvi pun menggiring kami untuk pergi keruang BK.

"Sorry" ucapku kearah zico,rizal dan gibran. Dan mereka hanya menatapku dengan tatapan geram.

"Kalian ini kenapa sih suka banget cari keributan?" Dengan susah payahnya pak youvi mencari kunci disaku celananya untuk membuka ruang BK, dan akhirnya ruangan tersebut terbuka.

"Ya gapapa pak, sekolah tuh jangan terlalu serius nanti jadi stres" seperti biasa gibran menanggapi masalah dengan santai dan penuh canda. PAdahal pak youvi sudah sangat geram.

" kalian tuh udah kelas tiga..." yahh udah deh kayanya pak youvi bakalan ceramah panjang kali lebar sama dengan luas apa lagi kalo topiknya tuh udah tentang kelas 3

Aku rizal,gibran dan zico hanya bisa menghela nafas dan bersabah mendengarkan pak youvi ceramah.

"Gue ngantuk nihh" bisikku pada gibran, karena jujur saja sudah 20 menit pak youvi ngoceh dan itu malah membuat ku ngantuk.

Dan lihat lah zico dan rizal mereka malah terfocus pada game yang mereka mainkan.

"Woyy kabur yukk bete gue" ajak gibran yang sepertinya ia sangat bete.

"Ayoo gue setuju" jawabku antusias, dan kami pun berjalan mengendap-endap keluar saat pak youvi sedang mengambil buku catatan siswa yang melanggar aturan.

Saat sudah keluar ruang BK kami berlari semakin kencang dan kami mendengar pak youvi mengajar kami. Kami semakin panik.

"Masuk sini aja" rizal pun menarik tanganku untuk bersembunyi di dalam perpustakaan.

Kami masuk kedalam perpustakaan dan bersembunyi diantara tumpukan buku yang ada.

"Kalo kita ngumpet disini kan aman pak youvi ga akan menyangka kita bakalan ngumpet ditempat yang dipenuhi kutu buku gini" ucap zico.

Brukk...
Saat kami bersembunyi kami tak sengaja menabrak tumpukan buku yang akhirnya jatuh dan para pengunjung perpustakaan menatap kami semua dengan tatapan sinis.

"Kalian ngapain?" Tegus penjaga perpustakaan yang biasa dipanggil bu nina, ia memang terkenal ramah dan baik tapi kalau sudah ada penyusup yang membuat perpustakaannya berantakan ia bisa jadi killer.

"Hemm..anak-anak bandel ini lagi rupanya?!" Sepertinya bu nina sudah tau bagaimana kelakuan kami semua dan ia menatap kami dengan tatapan yang menteramkan.

"Ada apa bu?" Aku tersentak kaget ternyata pak youvi mendengar ada keributan diperpustakaan. "Ohh anak-anak berandal ini?? Mereka tadi lagi saya omelin bu ehh malah kabur, ternyata kaburnya kesini"

"Baiklah kami ber 4 saya beri hukuman pelayanan masyarakat yaitu membersihkan perpustakaan selama 1 minggu "

"Yahh pak kok gitu sih??"
"Kelamaan pak "
"Ga bisa gitu dong pak"
"Pak kita kan udah kelas 3 kita harus belajar juga kali"

Kami ber 4 mencoba protes kepada pak youvi.

"Ga ada alesan, kalo kalian ga menjalankan hukuman kalian, saya tidak mengijinkan kalian ikut ujian kelas saya!" Pak youvi pun pergi meninggalkan kami.

_____________________________________

love diffrent realigionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang