story 4

72 6 0
                                    

Capter 8-

AKhirnya aku sampai dirumah pukul 15.40 sore. Dengan berjalan lunglai aku membuka pintu gerbang dan memasuki rumahku.

"Aduh alea kenapa kamu baru pulang?oh ya kamu cepetan ganti baju dan kita akan pergi ke rumah om sandi teman karib papah kamu tuh mengundang kita untuk makan malam sekaligus mengadakan acara atas kembalinya anak sulung dari keluarga itu" jelas mamah dengan panjang lebar, dan malah membuatku menatap mamahff dengan tatapan bengong karena bingung dengan apa yang dimaksud mamah barusan.

"Kamu kenapa bengong?? Cepetan ganti baju ihh" dengan paksanya mamah mendorong tubuhku agar aku cepat masuk kamar dan ganti pakaian.

Dengan paksaan mamah akhirnya aku memasuki kamar dan membuka lemariku melihat kira-kira apa yang akan ku kenakan.

"Oh ya dilarang pake pakaian casual oke" suara mamah cukup membuatku kaget karena mamah dengan tiba-tibanya membuka pintuku.

"Huft" aku mendengus sebal, baru saja aku pulang sekolah udah disuruh siap-siap aja sih?!

Akhirnya aku pun memasuki kamar mandi untuk segera mencuci mukaku yang sudah mulai kusam. Aku balik lagi melihat-lihat baju yang ada dilemariku aku memperhatikannya dengan seksama
Brukk...
Dengan tiba-tibanya mamah membuka pintu kamarku dan cukup membuatku tersentak kaget.

"Nihh pake baju ini aja, cepet ganti sana" mamah memberikanku dress berwarna hitam dan langsung keluar kamarku . Karena aku sedang capek jadi tanpa penolakan aku langsung menggantinya.

"alea cepetan kita telat sayang" teriak papah, dan aku pun cepat-cepat keluar kamar.

"Mah ga ada baju lain apa? Ini tuh kesannya terlalu sexy tau ga mah" protesku

"Udah ga ada lagian kamu pantes kok pake baju itu, oh ya jangan berani-berani kamu udah pake dress kaya gitu terus kamu pake sepatu sport. Ambil sana dikamar mamah di kasur ada sepatu dan kamu pakai itu" perintah mamah dan sekali lagi karena aku sedang lemas jadi aku tidak protes.

Aku kekamar mamah dan diatas kasur memang ada kardus sepatu, dan aku mengambilnya

"Mah yakin aku pake ini?" Tanyaku ragu saat aku membuka isi kardus tersebut ternyata berisi high heels kurang lebih setinggi 7 cm

"Iya udah ayo cepetan masuk ke mobil, kita telat ini sayang" perintah mamah dengan hebringnya.

Dan kali ini aku hanya nurut apa kata mamah, karena aku sedang malas untuk berdebat.

Butuh waktu kurang lebih setengah jam untuk sampai dirumah om sandi, atau siapa lah itu yang katanya sahabat karibnya papah.

Rumahnya cukup besar tetapi terlihat tidak terlalu mewah. Rumah sebesar ini aku yakin om sandi mempunyai anak banyak.

"Aduhh alea kamu tuh lelet banget sih?? Pake sepatu aja lama banget ayo cepet keluar"Teriak mamah dari teras rumah om sandi sedangkan aku masih sibuk memakai high heel yang banyak talinya ini, dengan cepat aku pun turun dari mobil dan menyusul mamah dan papah.

Saat kami baru masuk kedalam rupanya didalam rumah sudah mulai ramai dipenuhi para tamu undangan. Dan saat ini pun aku baru sadar kenapa mamah maksa aku untuk pakai dress ini karena ini pesta yang terlihat cukup mewah.

Dengan susah payahnya aku berjalan diatas high heels ini sambil menyeimbangkan tubuhku agar tidak jatuh.

"duhh siapa sih yang nyiptain benda kaya gini?? Nyusahin aja sih"ocehku sendirian karena sudah beberapa kali aku hampir terjatuh karena memakai high heel,mungkin kalian fikir aku kampungan atau norak. Ya terserah kalian yang jelas aku tidak pernah memakai benda menyusahkan seperti ini!

Aku pun berusaha mencari keberadaan mamah, sampai akhirnya aku melihat mamah yang sepertinya sedang berbincang dengan tante lia.

"Kamu lama banget sih? Nihh kenalin ini tante lia dan yang disampingnya dia anaknya tante lia namanya herry" ucap mamah.

"Alea tante" ucapku sambil bersalaman dengan tante lia. Dan saat aku ingin bersalaman dengan anaknya.

"Jeslyn."ucap herry dengan histeris sambil memelukku dengan erat. "jeslyn kamu dari mana aja sayang?? Kenapa baru dateng sekarang, kenapa kamu ga ngabarin aku?? Aku kangen banget sama kamu jes" ucapnya dan aku merasa kalau herry menangis dalam pelukanku.

Aku hanga bisa terdiam sekaligus syok ketika seseorang memanggilku jeslyn.

"Herry dia bukan jeslyn jadi hentikan!" Bentak tante lia. Herry pun langsung melepas pelukannya padaku dan menatap mataku lekat-lekat.

"Dia jelsyn mah, mamah ga liat Dia sangat mirip dengan jeslyn" kini aku melihat tangisan herry semakin pecah.

" tidak sayang, jeslyn sudah tenang disurga sana. Ini adalah alea anak nya tante risha, kamu ga liat dia kesini bareng tante risha?" Ucap tante lia yang berusaha menenangkan herry.

Aku sih tidak mengerti kenapa herry memanggilku jeslyn, apa wajahku mirip dengan jeslyn?? Terus jeslyn itu siapa?? Kenapa herry begitu histeris saat mengetahui eajahku mirip dengan jeslyn??

"Tidak kalian semua pasti bohong!! Jeslyn ayo kita pergi dari sini segera!" Herry pun memberontak dan menarik tanganku agar mengikutinya.

Semua orang yang hadir dalam pesta ini menatap kearah kami. Namun herry seakan tak memperdulikan sekeliling dia terus memarik tanganku jujur ini membuatku takut.

Dengan kasar herry mendorongku untuk memasuki mobilnya.
"Aww"ringisku saat tak sengaja pelipisku terbentur pintu mobil.

Terlihat herry dengan wajah marah sekaligus panik dan kecewa semuanya aku lihat dari wajahnya yaag terlihat kacau. Dengan cepat ia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi saat aku menengok kebelakang para body guard yang mengamankan pesta dirumah tante lia mengejar mobil kami.

"Jeslyn tenang ya sayang kita akan pergi dari tempat ini secepatnya. Jangan takut ya??" Dengan suara yang sangat lembut herry pun mengusap pelan kepalaku. "Jeslyn, kau berdarah?" Tiba-tiba herry pun menghentikan mobilnya membuat aku tersentak kaget.

"Kepalamu berdarah sayang??" Harry langsung mengecek luka ku.

Pelipisku memang berdarah namun aku sangat takut dengan perlakuan herry, sebenarnya apa yang terjadi? Mamah aku takut.

"Bisa lepaskan aku??" Ringisku pelan karena aku takut.

"Kau minta aku melepaskan mu?? Tidak jeslyn aku tidak rela bila orang-orang itu memisahkan kita untuk kedua kalinya!!" Bentak herry dan ia langsung melajukan mobilnya kali ini dengan kecepatan yang sangat kencang.

Aku tak bisa diam saja, aku harus bisa melepaskan diri darinya.

"Herry bukan kah kau bilang kau sayang dengan jeslyn?!! Kalau kau sayang lebih baik kita kembali kerumahmu sekarang" ucapku dengan nada yang keras supaya herry mendengarkan aku.

"Kenapa kita harus kembali kesana??"tanya

"Karena aku takut bila pergi terlalu jauh dari rumah" ucapku.

"AKu tidak akan membiarkan jeslyn ketakutan, baiklah ayo kita pulang supaya kau tak takut lagi"

Huft lega rasanya ketika herry mau menuruti kata-kata ku dengan memutar balik mobilnya kearah rumah tante lia.

____________________________________

love diffrent realigionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang