selalu begitu.

69 3 0
                                    

Capter 22-

Seperti biasa setiap pukul 15.00 sore alea selalu mengikuti latihan shorinji kempo dan hari ini adalah latihan teknik.

"Al gimana berat badan kamu udah masuk belum?? Ini udah 9 hari menuju pertandingan" tanya sempai irwan.

"Terakhir nimbang sih 52.7 sempai " jawab alea dengan ragu.

"Oh yaudah, hari ini kamu latihan fight ya, sama sempai agung" ya begitu lah sempai irwan, beruntung rasa nya punya pelatih sebaik beliau.

alea pun berjalan menghampiri sempai agung.
"kalian pakai perlengkapan nya dulu" perintah sempai agung saat kami mendekati nya.

setelah kami memakai perlengkapan seperti pengaman dada atau yang biasa disebut do,kami juga memakai sarung tinju dan juga pelindung kepala (headgard).

"ciee yang udah gede akhirnya bisa latihan fight juga" ledek raja yang sedang sibuk memasangkan head gard dikepala nya.

"iyaa dong heheheh" jawab alea dengan pede.

" alea udah selesai pakai perlengkapan nya??" teriak sempa agung dari tengah matras. dan alea hanya mengangguk " sini kita sparing" ucapnya.

"gue rasa ini orang agak gila,kenapa?? ini baru pertama kali gue sparing tarung udah diajak sparing sama dia aja pft!" racau alea dalam hati tetapi ia tetap melangkah dengan tanpa ragu dan menghadapi pelatihnya tersebut.

teman-teman yang lain hanya bisa menatap dengan tatapan heran. mereka pun hanya duduk dipinggir matras dan melihat pertarungan yang sudah jelas terlihat pemenang nya. yang pasti dimenangkan sempai agung dari postur tubuh mereka sudah terpaut jauh mereka terlihat seperti jari tengah dan jari kelingking.

"focus!" ucap sempai agung sambil menatap alea dengan tajamnya.

bisa dilihat sekarang wajah alea tampak gugup, bagaimana tidak kini ia berhadapan dengan pelatihnya sendiri.

"ajimae!!" ucap nasrul karena ia yang menjadi wasit dan itu menandakan kalau pertarungan ini dimulai.

"gue rasa sempai agung terlalu keras" dari pinggir lapangan tifah berbisik pada anak-anak lain.

"iya lah kasian gua sama alea hari ini dia apes banget dapet pukulan bertubi-tubi dari sempai agung" jawab risky yang seperti nya sependapat dengan tifah.

"iya sih, tapi jangan salahin sempai agung juga, sempai agung juga ngasih pelajaran gini karena pengen alea berhasil" kali ini ka della membuka suaranya.

"oke cukup" akhirnya sempai agung mengakhiri permainan. " alea kamu ini harus focus dan yakin, kamu tuh bisa.asal kamu ga ragu untuk menyerang ngerti" ucap sempai agung dengan tatapannya yang tajam.

"iya sempai" jawab alea mengerti. dan sempai agung pun maninggalkannya.

"oh iya kamu istirahat dulu abis itu kamu sparing lawan daniel" perintah nya dan dengan spontannya alea langsung terduduk lemas.

"kan bener tuh orang salah minum obat, gue lawan dia udah babak belur ditambah lagi harus lawan daniel yang notabene dia tuh petarung yang ga akan ngebedain cewe atau cowo abis gue lawan daniel ihh!!" umpat alea dengan sebal.

" al lo tuh harusnya kalo lagi main jangan ragu kaya tadi, sebenernya lo tuh bisa" ucap varen.

"duhh ini bocah apaan lagi, iyaa gue tau lo mengatakan hal yang sama tau kaya sempai agung,jadi ga usah diteruskan"

"ya tapi kan emang bener al, kalo orang ngomong dengerin itu tandanya dia peduli" jawab varen dengan sabarnya.

"alea sini" teriak sempai agung dari tengah lapangan.

love diffrent realigionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang