Selamat tinggal, Valentineku

1.8K 81 2
                                    


Hualooo!
Cuma OS, semoga suka ya!
Kalau diijinkan mau nulis OS gitu, di sini, gimana?
Yaudah cekidot!!

**

Seorang anak laki laki sedang sibuk dengan buku gambarnya, ia terus mencoret kertas bersih itu dengan gambar gambar yang ia ingin gambar.

"Hayoo.. Gambar apaan?." Ujar anak laki laki yang umurnya lebih tua dari anak tadi.

"Eh! Kak Nobi ngagetin aja." Jawab anak tadi sambil tersenyum. "Hahaha, kamu gambar apaan? Eh tunggu, ini cewe yang waktu itu kan. Ciee ada love lovenya juga. Kamu suka yaa?." Goda Nobi pada adiknya.

"Engga, itu cuma temennya Devin kok kak." Elak anak yang bernama Devin itu. ".. Kakak udah rapih gini, mau kemana?." Tanya Devin menatao Nobi yang sudah rapih dan wangi.

"Sekarang tanggal berapa?."

Devin menatap kearah langit langit sambil mengetukkan jarinya di pelipisnya seperti sedanh berpikir.

"Tanggal tigabelas Februari kak. Emangnya kenapa?." Tanyanya polos.

"Hahahha, besok itu valentine Vin! Kakak mau jalan sama kak Melody yang waktu itu beliin kamu martabak itu lhoh.." Devin menganggukkan kepalanya.

"Udah ya, kakak pergi dulu." Pamit Nobi

"Eh, kak! Valentine itu apa?."

"Hari kasih sayang, yaaa pokoknya biasanya identik sama coklat, bunga, atau boneka gitu, udah ya kakak berangkat!." Jelas Nobi sebelum menghilang di balik pintu.

"Hari kasih sayang ya... Hmm." Anak yang duduk di bangku kelas lima SD itu nempak berpikir. "... Aku punya ide!." Devin bangun dari duduknya dan mengambil celengan berbentuk babi miliknya, ia membuka celengan tadi.

"Kayanya cukup sih." Gumamnya setelah menghitunh uang tabungannya.

*

Keesokam harinya Devin berjalan melewati kebun kebun teh yang biasa ia lewati, sesekali ia tersenyum dan menyapa para pekerja yang ada di sana. Senyum anak laki laki terus menggembang, ia tak sabar bertemu dengan gadis yang sudah menjadi sahabatnya sejak ia kecil.

Devin mempercepat langkahnya setelah melihat gadis yang ingin ia temui sudah duduk di sebuah kursi yang terbuat dari batang bohon besar yang ambruk karna tertiup angin.

"Door!." Devin mengagetkan gadis tadi.

"Ih! Devin..! Ngeselin." Gadis tadi menggembungkan pipinya dan memasang wajah kesalnya.

"Hahahah maaf, aku bercanda. Eh iya, aku punya sesuatu buat kamu." Ujar Devin pada gadis tadi. Gadis tadi masih tak bergeming dia diam tak menjawab ucapan Devin, bahkan ia hanya melirik Devin sekilas.

"Gausah pura pura ngambek." Ujar Devin sambil menarik pipi kanan gadis tadi.

"Aww! Sakit, sakit. Lepass." Gadis tadi melepaskam tangan Devin yang menarik pipinya.

"Hahaha, eh iya. Aku punya ini buat kamu." Devin mengeluarkan sebuah kotak berwarna biru pada gadis tadi. "... Mmm semoga suka ya." Devin tersenyum setelah kotak tadi sudah berada di tangan gadis tadi.

Gadis itu membuka kotak itu perlahan, dan terlihatlah sebuah boneka beruang kecil berwarna putih sambil membawa sebuah kertas. Gadis itu mengambil kertas tadi dan membukanya.

Sebuah gambar dirinya dengan Devin, ia tahu betul jika Devin senang menggambar. Ia sudah tak heran jika Devin sering menggambar moment moment mereka bersama.

"Ini... Buat aku?." Gadis itu menatap Devin. Devin menganggukkan kepalanya.

"Suka?." Gadis tadi mengangguk dan memeluk Devin.

FlashficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang