Melewatkanmu

309 22 6
                                    

Duduk termenung di balkon kamarnya adalah kegiatan yang selalu ia lakukan.

Sejak kejadian beberapa waktu yang lalu ia berubah menjadi sangat pendiam dan menutup diri.

Semua hilang bersamaan dengan kepergian pria pujaannya.

...

"Ay, ayo sini.. Ih masa ga berani!" Ujar seoranh pria dari atas rumah pohon

"Mariooo.. Aku takut, turun ih, kamu mah!" Rengek gadis yang disebut 'Ay' tadi

"Yeuu, keboo. Sini aku udah siapin tempat bobo juga lhoh.. Buruan.." Ajak pria bermama Mario itu

Dengan perlahan gadis itu menaiki satu persatu anak tangga menuju rumah pohon

"Nah, akhirnya naik juga! Makin sayang deh!" Pria itu mencium kilat pipi gadis tadi

"Marioo ih!"

"Ayanaa.. Ayanaa... Ayanaa.. Ayanaa.." Panggil pria itu

"Apaa?" Sahut gadis dengan mata sayu tersebut

Ya, Ayana Shahab. Gadis lucu dengan mata sayunya dan kebiasaannya yang gampang tidur.

"Gapapa. Ay, kamu gamau tanya apa gitu?" Ujar Mario, Ayana mengernyit heran

"Emang apa sih?"

Oh iya, satu lagi. Ayana sangat polos dan oon. Sepertinya.

"Ck! Oon kamu. Ya misalnya kamu tanya kenapa aku buat rumah pohon ini gitu, atau apa kek." Ayana hanya ber oh ria

"Emang kenapa?" Mario mencebik kesal dan memutar bola matanya malas

"Mario, kasih tauuu!" Ujar Ayana sambil merangkai wajah Mario dengan telapak tangannya.

"Cium dulu kali, Mbaa.." Ujar Mario dengan cengirannya,

Ayana akhirnya menuruti permintaan pria itu.

"Ay, aku buat ini buat kita. Ya kenangan, biar kalau kita tua nanti generasi kita juga bisa main di rumah pohon ini.." Ujar Mario dengan nada lembut

Pletak!

Alih-alih mendapat pujian, Ayana justru menjitak kepala Mario

"Kok di jitak?! Heh, jidat! Gue udah berusaha romantis tau nggak." Dengus Mario

"Bego. Mana bisa generasi kita di sini. Yang ada mereka celaka. Pikir ya, nanti kita tua ini rumah pohon udah kropos palingan!" Ujar Ayana

"Biasa aja dong.." Ayana terkekeh dan memeluk pria itu

"Makasih yaa, i love you." Desis Ayana di dekapan Mario

...

Tetesan air mata gadis itu turun dengan tiba-tiba. Ayana, dia kembali mengimgat semua kenangannya bersama Mario.

"Ay, makan yuk!" Ajak Kinal, sahabat Ayana.

"Kak Kinal aja, aku nggak laper." Ujar Ayana. Kinal menggelengkan kepalanya dan duduk di samping Ayana

"Ay, mau sampe kapan lo gini? Lo ga kasihan sama Mario? Lo jangan gini dong, Ay.." Ujar Kinal menatap Ayana iba

Gadis itu lebih kurus dari sebelumnya, tak ada lagi Ayana si ceria, dan tak ada kilatan semangat di mata gadis pecinta kartun Stitch itu.

"Ay, gue tunggu di bawah." Ujar Kinal lalu pergi meninggalkan Ayana

Sepeninggal Kinal, Ayana menghela nafasnya dan mengadahkan kepalanya.

FlashficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang