3.First Day

154 83 5
                                    

Di mulmed kira-kira bentuk High Senior High School yaa..

SELAMAT MEMBACA!♡

Author Pov

05.45

KRIIINGGG
"paansi!" guman derik yang masih setengah sadar.

KRIIINGGG
"IYA BACOT! ASH!"

Derik pun bangun dari tidurnya dan segera bergegas mandi. butuh menghabiskan waktu 20 menit untuk menyelesaikan kegiatan mandi bagi derik.

"derik, kamu mau sama supir atau bawa mobil sendiri?" tanya papinya dari balik pintu kamar derik.

"mobil sendiri pa"

"APA?"

"MOBIL SENDIRI PI S-E-N-D-I-R-I."

"oke, kuncinya di meja makan ya! papi sama mami duluan" ucap papinya sebelum bergegas pergi dari balik pintu kamar anak bungsunya.

*

Vadno vadni vidno dan vidna (HAHA) sedang berada di ruang keluarga dengan kehebohan-kehebohan yang mereka buat.

"KAOS KAKI GUE KOK BEDA SEBELAH SIH?!" teriak vidno.

"BERISIK BEGO!" balas vadno.

"VIDNA! LO AMBIL BANDO GUE YA?!" tuduh vadni ke vidna.

"KAGA! APAAN LO NAJIS GUE PAKE BANDO!" bantah vidna.

"JUJUR GAK!"

"BACOT BEGO! GUE BERANGKAT DULUAN, UDAH TELAT!" bentak vadno menandakan kita sudah telat.

"KIPAK LO, NO!" bentak vidno.

"TAU LO! NAJIS!" sergah vadni.

"YEH LIAT TUH JAM BERAPA?! GUE DULUAN!"

"GILA! JAM 6 WOY! GUE ANAK BAU KENCUR WOY!" panik vidna yang membuat ketiga kakaknya terkekeh dan berlari ke teras.

***************************
Derik POV

Gue udah sampe di rumah kedua gue, sekolah. tujuan gue sekarang cuman satu, vidno. mana sih tuh curut! giliran di cariin gaada giliran ga di cariin ada. udah nih anak kelas 10 caper banget lagi!

'itu ka derik?'

'kece banget!'

'hayy ka derik..'

'gue bisa macarin ka derik!' dih pede amat lo!

'enak aja! dia milik gue!'

"DERIK MILIK GUE! JANGAN GANJEN DEH!" siapa lagi kalo bukan cintya. wajahnya sih cantik, tapi hatinya? buruk rupa.

"boong." ucap gue santai kepada anak-anak baru itu

"selamat pagi sayangkuu..." ucapnya lagi.

"pergi jauh-jauh! najis!" bentak gue.

"WOY BRO!" sapa vidno sambil menepuk gue pelan.

"kemana aja lo? daritadi gue cariin tai!"

"hehehe, gue baru dateng. yaudah yok ke kelas!" ucap vidno menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"loh? aku gimana derik sayang?" ucap cintya sok imut

"cintya cintya... sebegitu murahnya ya diri lo? padahal udah di tolak, ups. ha ha." sinis vadni yang baru dateng bersama vadno.

"eh ka vadni ka vadno.. pagi ka.." ucap cintya membenarkan rambutnya.

"udah deh kita ke kelas aja, ada nenek lampir disini." usul vadno sekaligus menyindir cintya.

"emang lo tau kelasnya, bang?" tanya gue ke vadno.

"tadi gue sama vadni liat di papan pengumuman." ucap vadno

"iya, vadno 12 ipa 4 gue 12 ipa 3. lo sama vidno sekelas lagi 11 ipa 5 hehe" jelas vadni.

"oh oke deh" jawab vidno.

"vidna 10 berapa tadi, no?" tanya vadni ke vadno.

"errhh.. gue duluan ya!" ucap cintya

"eh? ada cintya? padahal ga kita anggap loh, cin." ucap vadni sebelum cintya pergi.

"vidna siapa?" tanya gue.

"dia itu ad--" ucap vadni kepotong karna.

"vadni vadno gue mau ngomong!" pinta vidno kepada mereka ber2.

"oke, bentar ya, rik!" pamit vadno.

"eh? iya bang"

'kenapa sih?'

'jadi vid--"
gasopan ya gue nguping? yaudah deh gue diem aja.

"eh! ayo rik kita ke kelas!" ajak vidno.

"yaudah, kita pisah disini ya.. dadah derik dadah vidnko" pamit vadni.

"gausah lenjeh!" ledek vadno

"oke, bye!"

***************************
Vidna POV

Masih inget ga sama kesepakatan gue dan vidno dulu? yap! mulai hari ini gue bakal pura-pura ga kenal sama para kaka tersayang gue itu haha. makanya gue masuk gerbang belakangan, kenapa? ya orang mobil kita sama semua cuman beda warna, maklum selera papi.

Sekolahnya mewah banget, anjir. sekarang gue tinggal cari tau kelas gue dimana, gue jalan dengan santai mencari papan pengumuman. tapi kenapa pada ngeliatin gue begitu amat sih? oke dude, waktunya menjalankan aksi gue.

"hmm sorry, buat tau kelas gue gimana ya?" tanya gue ke cewe yang menurut gue cukup jutek

"di papan pengumuman, di sebelah sana." jawabnya cuek sembari menunjuk letak papan pengumuman.

"oke thanks." jawab gue acuh.

Gue sudah berada di antara gerombolan manusia kepo yang ingin tau keberadaan kelasnya dimana. rusuh banget sih gila untung aja ini termasuk lumayan penting bagi gue.

Setelah gue berhasil menyelundup ke posisi paling depan akhirnya gue dapat melihat kelas gue, 10 ipa 2. gue kira 10 ipa 1, ck.

Setelah itu gue mencari kelas 10 ipa 2 dan, dapat! gue melangkahkan kaki gue dan memilah tempat duduk yang layak buat gue tempati. kursi paling belakang.

"gue disini, boleh?" tanya gue ke perempuan yang duduk di sebelah kursi kosong.

"eh? yaudah, duduk aja."

"gue vidna, lo siapa?" tanya gue mengulurkan tangan gue untuk berkenalan.

"Kinara Abigail Putri, panggil aja kinar, hehe." jawabnya membalasa uluran tangan gue.

Setelah itu, seorang wanita paruh baya memasuki ruang kelas. Ia memperkenalkan diri sebagai wali kelas 10 ipa 1 dan meminta para murid memperkenalkan diri dikelas.

'Vidna? ayo maju' ucapnya dari kejauhan.

"jangan gugup, vid." semangat kinar.

gue hanya membalas dengan anggukan. Saat gue di depan, kelas menjadi sepi. keep calm, vidna!

"nama gue Vidna Cherry G, kalian bisa panggil gue vidna. udah itu aja"

gelak tawa pun meggelegar dikelas ini akibat perkenalan gue, Whats wrong?

"ada yang ingin bertanya pada vidna?" tanya bu rose, wali kelas gue.

"Gnya itu singkatan apa, ya?" tanya seorang lelaki.

"its a secret, dude"
gimana bisa tuh cowo nanya begituan? itukan inisial gue, kalo gue sebutin bakal gagal dong rencana gue? bodoh.

"G itu geng, kan? yaudah lo masuk geng kita aja yuk!" ucap perempuan yang cukup menor.

"sudahlah. vidna, kamu bisa duduk kembali."

x

NEXT>>

ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang