Author POV
Kemarin, setelah Derik dan Kinar berhasil membujuk Vidno dan Vidna keluar kamarnya mereka semua hanya diam. Hanya makan malam bersama yang mereka lakukan setelah itu.
Mereka tenggelam dengan pikirannya masing-masing. Tanpa memperdulikan semua tatapan tajam dari wanita dan pria paruh baya di sekitarnya.
'Jadi Vidna itu adeknya Vidno? Yang di Germany?' Batin Derik.
'Berarti feeling gue bener, dong? Walau di Sekolah mereka bersikap seperti saling tidak mengenal tetapi sifat mereka tidak beda jauh dan wajah pun memiliki banyak kemiripan, hanya saja perbedaan kelamin yang mampu menutupi idenditas mereka.' Batin Kinar.
'Gue gak tau mau ngapain.' Batin Vidno.
'Pasrah ajadah gue mah.' Batin Vidna.
"Kalian kenapa sih? Aneh banget?" Tanya Vega-Mami Vidna dan Vidno
Hening...
Hening...
Dan...
BRAKK
Toni menggebrak meja makan untuk menyadarkan anak anak itu dari lamunannya
"KEBAKARAN WOY BANGSAT KEBAKARAN ANJING!" Latah Derik yang dibalas tatapan membunuh oleh Toni-Papi Derik dan Derin.
"Bego lo, Rik! Latah dijaga dikit dong tolol." Vidno membela diri takut takut kena imbasnya.
"Samanya goblok!" Ucap Vidna menempeleng kepala Vidno pelan.
"Masih SMA omongannya kasar banget sih, dasar bego hahaha" Ledek Kinar.
"YaAllah..." Ucap Ergar, Vega, Toni, dan juga Dira bersamaan.
"HAHAHAHAHAHA" Tawa pun pecah setelah mereka menyadari kelakuan tololnya.
"Ekhm" Deheman Ergar membuat mereka diam dan kembali serius.
"Toni dan Dira nginep aja ya? Udah malem gini mending tidur dikamar tamu aja, udah diberesin kok" Ucap Ergar.
"Yah gue mah terserah Toni aja, Gar. Lagian apa gak apa apa kita disini? Takut ngerepotin hehehe" Sergah Dira
"Wah sadis! Baru nyadar sekarang kalau dia ngerepotin hahaha" Jawab Vega meledek Dira.
Mereka ber4 memang sudah bersahabat sejak SMA. Wajar saja mereka begini. Bagi mereka umur tidak masalah untuk menjadi gaul dan tetap bersahabat.
"Santai aja kali, kaya baru kenalan aja haha" Jawab Ergar sambil meminum minuman jeruknya.
"Gue sih santai aja kalau disini, tapi itu si Kinar gimana? Derik mah dikolong jembatan juga gak apapa tidurnya, gak peduli gue." Ucap Toni pura-pura acuh untuk menarik perhatian Derik.
"HEH! ANAK SEGANTENG BEGINIAN DIPERLAKUIN BEGITU! DURHAKA KAMU PI! DURHAKA!" Ucap Derik kesal dan ngelantur.
Semua yang ada di ruang makan pun tertawa. Keluarga bahagia. Author iri:(
"Kinar dikamar aku aja, om tan. Ka Derik dikamar Vidno juga bisa kok hehe" Ucap Vidna ramah-Ralat, sok ramah.
"Aduh gue balik aja deh, Na. Gak enak." Tolak Kinar
"Lo ngelawak?" Tanya Vidno sinis. Begitulah Vidno kepada perempuan yang baru ditemuinya.
"Ketawa dulu ga nih kita, No?" Ucap Derik tak kalah sinis.
"Apaansih lo berdua! Tuh mata santai aja gak usah begitu!" Bentak Vidna.
"Iya, ndoro." Ucap Vidno dan Derik bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold
Novela JuvenilPerubahan? Ya perubahan. Itulah yang dialami oleh Derik, Vidno, Vidna, dan Kinar. Bagaimana mereka bisa berubah? Silahkan tanya pada waktu.