Tidak ada yang mempercayai Clara.
Bahkan Gregory sekalipun.
Meskipun Clara telah bersumpah dan berusaha meyakinkan mereka, tetap saja mereka memandanginya dengan tatapan aneh.
"Mungkin kau tertular kegilaan mereka, Noona."
"Kita harus pergi kesana! Kau percaya padaku, kan?"
Gregory melotot. Ia tidak menyetujui usul Clara sama sekali. Bahkan, sangat marah karenanya. "Tidak akan pernah."
Clara sangat putus asa saat inu. Ia melepaskan cengkraman tangannya pada lengan Gregory, membiarkan pemuda itu pergi meninggalkannya sendirian. Kepalanya tertunduk, kesedihannya atas ketidakadilan ini sungguh tak terbendung.
"Tapi, mereka juga manusia," gumamnya lirih.
"Dia juga manusia."
End of Prologue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Until The Day Comes.
Romance"Let's keep talking like this, forever." He laughed. "There's no 'forever' in my life, miss. Have you forgotten that?" ------------- Clara, a young psychologist were given a task to guide them before their death. Indeed, for a woman who is on her 20...