Disinilah lala sekarang. Di kelas yang baru, serta merasakan sesuatu yang baru. Entah sejak kapan dan bagaimana bisa, ia tahu. Ia tahu bahwa ia sudah jatuh pada seorang Fikri."Lala yeye baru dateng? Udah gih cepetan taro tas kamu. Aku tungguin di depan pintu ya. Udah bel nih" ucap Dira.
Ya, hari ini hari pertama masuk awal semester kelas 5. Aku terlambat karna aku kesiangan dan tidak ada satupun keluargaku yang membangunkan aku.
"Iya sebentar yaa Dir" jawab diriku.
"Kamu tuh, rumah deket, tp telat. Gimana si" ledek Kareen
"Biarin si wle" balasku.
Saat aku menaruh tas, aku pun melihat ke luar jendela dimana lapangan bisa tampak dengan jelas dari kelasku. Disitulah dia, dia yang telah membuat lala jatuh pada dirinya.
"La, cepetan dong. Ngeliatin apa sih?" Ucap Kareen mengagetkan ku
"E-eh iya iya ini udah" ucapku dan langsung menuju lapangan untuk melaksanakan upacara.
Entah sudah berapa lama lala memperhatikan seseorang yang menjadi pemimpin upacara, ya, dia adalah Fikri. Suaranya, matanya, wajahnya, sudah membuat perhatiannya tersita. Namun ia sadar diri, Fikri tak mengenalnya. Dan mungkin tak akan pernah mengenalnya.
"La, kamu kenapa sih ngelamun terus? Ada apa?" Tanya Dira
"Aku mau jujur sama kalian. Boleh kan?"
"Ya boleh lah lala yeye." Jawab Kareen.
"Sebenarnya waktu aku pertama kali bilang klo aku suka sama kak Fikri. Itu cuma pura-pura. Karna aku mau ngebuktiin aja klo aku beneran ngga suka sama dia. Eh ternyata selama liburan, aku mikirin dia terus. Jadi kesimpulannya, kayaknya aku beneran suka sama dia. Aku salah ngga sih klo kayak gitu?" jelasku
"Ya gapapa kok la. Lagian kan kita masih SD. Palingan suka nya cuma buat semangat aja. Jadi ya menurut aku sih wajar" ucap Dira
"Iya, aku juga sependapat sama Dira. Gapapa kali la" Jawab Kareen
"Eh iya, kamu bukannya juga suka sama kak Fikri? Kok kamu ngga marah sama aku Dir?" Tanya ku
"He. Aku ngga suka lagi sama dia. Aku cuma suka karna dia ganteng aja ko, ngga lebih." Jelas Dira
Jawaban Dira membuatku lega. Karna aku tidak lagi merasa tidak enak jika aku menyukai kak Fikri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always Back Into You
Teen FictionIa seperti rumah. Karna kemanapun aku pergi, sejauh apapun, dan selama apapun itu aku akan pulang. -Fabiola Fitriani Putri