2

9.9K 463 48
                                    

Kukira aku sudah mati. Ternyata aku terjebak dialam mimpi. Kenapa aku tidak mati saja?

Kenapa dia berlagak seperti tak ingin kehilanganku? Bukankah dia senang aku menderita seperti ini?

Apakah itu hanya akal bulusnya agar aku kembali ke dunia kejam itu? Apakah dia sengaja berlagak baik agar aku kembali kepadanya?

Sesungguhnya aku sangat-sangat mencintainya. Rasa cinta yang begitu besar meluap pada hati yang begitu sempit.

Aku tak pernah peduli berapa luka yang dia torehkan padaku, aku tak pernah melangkah mundur dan putus asa mengejar cintaku.

Hingga seseorang menepuk pundakku dan berkata bahwa semua milikku akan kembali kepadaku jangan terlalu memaksakan semuanya.

Hingga aku berhenti, aku berhenti mengejarnya dan memutuskan mengambil kuliah di Amerika.

7 bulan silam aku kembali dipertemukan padanya dalam sebuah acara perjodohan keluargaku dan keluarganya. Aku tahu, aku kembali terjatuh dalam hatinya.

Aku menerima perjodohan itu, menerima segala konsekuensi yang nantinya akan aku tanggung. Menerima apapun resiko yang akan aku alami.

Dia memakiku. Mengeluarkan segumpal perkataan kasar yang mampu membuat semua wanita di bumi ini menangis seketika mendengarnya.

Hati ini kembali hancur saat aku kembali tersadar. Bahwa cinta Sasuke dan Sakura tak pernah padam sejak dahulu. Meskipun adanya perjodohan ini atau tidak, Sasuke tetap mencintai Sakura.

Tapi kali ini menurutku ada yang berbeda, Naruto terlihat tenang melihat Sakura bersama Sasuke. Naruto justru bersamaku. Dimanapun dan kapanpun.

Naruto tak pernah meninggalkanku sedetikpun. Hingga saat malam perjodohanku, Naruto terlihat sangat kecewa dan memutuskan untuk mengambil perusahaan di Kyoto.

Aku kembali sendirian dan hampa. Aku kesepian dengan segala tekanan dan beban yang kuterima. Malam pernikahan ku dan Sasuke, aku berjalan disekitar komplekku, menikmati semilir angin malam dan pedagang-pedagang didepan komplekku.

Aku ingat, Sasuke dan Sakura dulu sangat suka menghabiskan waktu di pedagang gulali di utara pusat komplek. Kebetulan, aku, Sasuke, Sakura dan Naruto satu komplek.

Aku berjalan ke pedagang gulali langganan Sasuke dan Sakura. Membeli gulali dengan rasa bubblegum. Rasa kesukaanku.

"Hinata-chan sudah besar ya, besok sudah menikah saja"

Aku hanya terkekeh pelan. Pedagang itu sudah berada di komplekku 35 tahun lamanya. Dia termasuk senior yang mengetahui seluk beluk komplek tempat tinggalku.

Aku mengambil pesananku dan membayarnya. Duduk di taman komplek dengan hanya lampu taman sebagai penerangan. Dulu, Aku dan Naruto sangat suka duduk di ayunan. Sedangkan Sasuke dan Sakura sangat suka duduk di bangku taman.

Aku merasa jahat telah merebut Sasuke dari Sakura. Tapi aku juga ingin egois kali ini saja. Kali ini saja Sasuke menjadi milikku.

"Hinata..."

Aku menoleh kebelakang dan mendapati Sakura dibelakangku. Wajahnya tampak sedih sekaligus kecewa.

"Sakura-chan"

Sakura duduk di ayunan sebelahku sambil menggoyang-goyangkan kakinya. Aku menawarkan gulaliku namun dia menolak secara halus.

"Tolong jangan rebut Sasuke dari aku"

TEARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang