4

9.3K 398 53
                                    

"Kau istirahat dirumah ya Hinata, jangan sampai kau kelelahan karena kondisimu belum terlalu stabil dan oh ya, hasil check upmu akan keluar hari kamis"

Hinata mengangguk kemudian mengambil resep yang diberikan Sai dan pamit pulang.
Hinata telah diizinkan beristirahat dirumah, mendengar itu, Sasuke sangat senang.

"Biar kuambilkan resepnya"

"Biar aku saja" Kata Hinata

"Kau itu harus banyak istirahat, biar aku saja" Kata Sasuke kemudian merampas resep ditangan Hinata dan pergi ke apotek rumah sakit.

Hinata menggelengkan kepalanya kemudian menatap Naruto yang sibuk menelpon kliennya.

Neji mendadak mendapat urusan di Swiss. Jadi Neji tidak bisa menemani Hinata pulang kerumah.

"Hinata?"

Hinata menoleh dan mendapati Itachi bersama istrinya. Hinata tersenyum kemudian merespon panggilan Itachi.
"Aku minta maaf, tapi aku ada urusan bersama istriku. Tidak apa jika kami pulang duluan?"

Hinata mengangguk kemudian menatap istri Itachi dan mengucapkan selamat tinggal.

Naruto mendatangi Hinata kemudian mengusap kepala Hinata. Hinata menghela nafas pelan. Setidaknya, usapan di kepalanya dapat meringankan sakitnya.

"Bagaimana hasil check up?"

"Akan keluar hari kamis"

Naruto mengangguk tanda mengerti kemudian mengajak Hinata untuk duduk di bangku rumah sakit.

"Aku akan kembali ke Kyoto malam nanti"

Hinata diam. Tak ingin mengiyakan perkataan Naruto. Dia tahu, cepat atau lambat Naruto pasti akan kembali meninggalkannya.

"Hinata?"

Hinata masih tetap diam. Tangannya saling menggenggam. Naruto tahu maksud Hinata. Rasa bersalah pun menyergap hati Naruto.

"Setelah pekerjaanku selesai aku akan kembali kesini--"

"Kapan?"

Naruto terdiam. Nada Hinata terdengar sangat pasrah. Semakin membuat rasa bersalah di hati Naruto.

"Kapan pekerjaanmu selesai?"

Naruto menunduk. Dia tahu Hinata merasa kehilangan sebagai kakak. Bukan sebagai kekasih. Tapi entah kenapa melihat Hinata seperti ini sungguh menyesakkan baginya.

"Secepatnya"

Hinata tertawa pelan kemudian menunduk. Rambutnya menutupi sebagian rambutnya. Naruto menghela nafas kemudian mengusap rambut Hinata.

"Sukses" Kata Hinata kemudian mengangkat wajahnya dan tersenyum.

Naruto membenci itu. Naruto benci saat Hinata pura-pura bahagia. Naruto benci senyuman terpaksa dari Hinata.

"Ah, ini obatnya, bisakah kita pulang sekarang?"

Hinata tak menjawab kemudian berjalan mendahului Sasuke dan Naruto. Sasuke menatap punggung Hinata heran kemudian menatap Naruto untuk memberikan penjelasan.

Naruto hanya diam kemudian meminta supirnya segera mengantarnya kebandara.

Di mobil Hinata hanya diam. Tak berniat membuka topik pembicaraan seperti dulu. Begitupun Sasuke, dia bahkan tak tahu harus berbicara apa.

"Kau lapar?" Tanya Sasuke

"Tidak"

Sasuke menggaruk kepala belakangnya. Hinata sangat cuek dan Sasuke membenci keadaan ini.

TEARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang