3

9.3K 427 35
                                    

"Bagaimana keadaanmu?"

Hinata meletakkan gitar dipangkuan Neji kemudian berdiri sambil memegang infus ditangannya.

"Cukup baik"

"Aku sungguh khawatir saat menerima kabar kau kecelakaan"

Hinata terkekeh sambil menatap ubin dibawahnya. Dia merindukan pria didepannya. Sangat. Pria yang sudah dia anggap sebagai kakaknya sendiri.

"Kau ingin menemaniku minum kopi?"

"Naruto" Geram Neji

Naruto tertawa kemudian mengusap rambut Hinata. Hinata merona. Usapan lembut yang sangat dirindukan Hinata.

"Kantin rumah sakit?" Tanya Hinata

Naruto mengangguk kemudian melirik Neji yang mengangkat bahunya dan melenggang pergi meninggalkan gitar di bangku rumah sakit.

"Naruto"

Hinata dan Naruto menoleh keasal suara. Itu adalah suara pemilik rambut raven. Uchiha Sasuke.

"Ah, senang melihatmu" Kata Naruto datar

"Hn"

Sasuke melirik Hinata yang bahkan tak melirik Sasuke sama sekali. Hinata langsung menarik lengan baju Naruto untuk segera pergi.

"Hei, infusmu"

Hinata tertawa kemudian Naruto memegang infus Hinata. Sasuke hanya memandangi punggung Hinata dengan tatapan nanar.

Tidak, perasaan apa ini. Perasaan yang kurasakan saat melihat Sakura bersama pria lain.

Sasuke menepuk-nepuk pelan dadanya berharap agar rasa sesak didadanya segera hilang.

Sasuke melihat tangan kanan Naruto yang memegang gitar bewarna biru muda itu. Sasuke tahu, itu adalah gitar kesayangan Hinata sejak SMP.

Sasuke ingat, saat itu Hinata pernah meminta Sasuke untuk mendengarkan lagu ciptaannya. Tapi Sasuke menolak karena ingin menjemput Sakura

"Aku memainkan dua wanita" lirihnya

●●●

"2 korean coffee dan 1 ice cream oreo sandwich"

Hinata tertawa. Naruto masih mengingat makanan kesukaannya.

"Bagaimana pekerjaanmu?" Tanya Hinata

"Yah... aku cukup sibuk dan itu melelahkan"

Hinata mengeluh sakit di kepalanya. Tapi kemudian dia tertawa agar Naruto tidak panik melihatnya.

"Bagaimana kau dengan Sasuke?"

Hinata memancarkan wajah sedih. Naruto dapat melihat Hinata tak ingin membahasnya.

"Maafkan aku"

"Aku hanya tak ingin mengejar hal yang takkan dapat kuraih. Kenyataannya, Sasuke mencintai Sakura. Sakura juga mencintai Sasuke. Tapi fakta lain membuktikan bahwa Sasuke adalah suamiku. Membuatku cukup bangga. Tapi status 'suami' tak membuat Sasuke mencintaiku. Aku ingat saat aku sadar, Sasuke mengatakan bahwa dia mencintaiku. Tapi aku tahu, Sasuke hanya merasa kehilangan. Tatapan mata Sasuke--"

"Permisi, ini pesanan anda"

Pelayan meletakkan pesanan mereka berdua kemudian pamit kembali ke pekerjaannya. Hinata pun melanjutkan kalimatnya

TEARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang