Bagian 3

22 6 0
                                    

Dengan malas Pelangi melangkahkan kaki memasuki halaman sekolahnya.

Lagi, dan lagi, ia melihat pemandangan yang membosankan. Kerumunan para gadis sedang sibuk mengejar Karel yang berjalan memasuki ruang kelas.

Pelangi hanya memandangnya muak. Dan melanjutkan langkahnya. Tiba-tiba dari arah belakang muncul kerumunan gadis lain yang juga hendak mengejar Karel. Pelangi terdorong oleh mereka dan jatuh tersungkur.

Pelangi bangkit dari jatuhnya. Memandang kerumunan gadis itu dengan kesal. Lalu menepuk-nepuk lututnya yang sedikit luka, juga merapihkan pakaiannya yang sedikit berantakan.

"Ish..!! Lagi-lagi seperti ini! Apa kalian tidak punya mata ! " runtuk Pelangi

Sampai di ruang kelasnya lagi-lagi Pelangi bertemu dengan kerumunan fans dari Karel. Rupanya mereka juga mengikuti Karel sampai ke dalam kelas. Dan membuat langkah Pelangi yang juga hendak memasuki ruang kelas menjadi terhambat.

Dengan susah payah Pelangi menerobos kedalam sela-sela kerumunan fans Karel yang memenuhi pintu. Bahkan Pelangi sampai berjongkok untuk melewatinya. Dan akhirnya usahanya berhasil. Walau rambutnya jadi agak berantakan.

Sebenarnya Pelangi ingin sekali menyapa Karel dan menanyai keadaannya. Karna kini ia jarang pulang ke rumah untuk waktu yang lama. Dan membuatnya jarang bertemu meski berada disatu rumah.

Mungkin Karel sibuk dengan urusan luar. Atau mungkin, Karel mendapat tawaran dan sedang sibuk shooting mengisi acara di tv.

"Hah, itu tidak mungkin! Karel bukan tipe orang yang suka tampil di depan umum! Jika memang benar mendapat tawaran, ku yakin Karel pasti menolaknya."  Pikir Pelangi dalam benaknya.

Saat sampai di dalam kelas, wajah Pelangi berubah murung dan masam. Ia melihat Karel sedang duduk bersebelahan dengan Nevy. Mereka terlihat akrab membicarakan sesuatu.

Akhir-akhir ini Karel dan Nevy memang semakin dekat. Mungkin karna sekarang Nevy menjabat sebagai ketua cheerleaders.

"Huh ! Sejak kapan Karel jadi akrab dengan si populer syndrome itu!" Batin Pelangi.

" oke bagus ! Basket dan cheerleaders memang tak bisa dipisahkan! " Lanjut Pelangi kesal dalam hati. Lalu duduk ditempat duduknya tanpa menoleh ke arah Karel dan Nevy berada. Mengacuhkannya seolah mereka tak ada.

*********

Malam harinya..

"Angi..! Sini Ngi..!" Panggil ibu Karel

"Ada apa tante.." Pelangi menghampiri ibu Karel yang sedang menonton tv.

"Lihat..! Karel masuk tv !"  Kata ibu Karel menunjuk layar tv sambil tersenyum bangga.

"Oh. Karel hebat ya tante.."  jawab Pelangi singkat tak perduli.

Walau sebenarnya ia terkejut melihat Karel yang selama ini dikenal tak suka tampil di depan umum, tiba-tiba muncul di tv seolah ingin memamerkan segalanya.

Sementara itu, ibu Karel hanya menjawab Pelangi dengan anggukan tanpa menoleh. Matanya tetap fokus pada layar tv.

"Ya sudah.. aku ke kamar lagi ya tante.. Masih ada PR." Jawab Pelangi berbohong menghindari segala sesuatu yang berhubungan dengan Karel.

"Oh, rupanya kau semakin populer saja! Sampai-sampai di undang jadi bintang tamu di acara talk show tv !" Ucap batin Pelangi iri.

***********

Lima orang siswi sedang asik bergosip dengan teman-temannya di kantin sekolah sambil menyantap makan siangnya.

Pelangi yang duduk tak jauh dari mereka mau tak mau mendengar pembicaraan mereka.

Dibalik PelangiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang