"Pusing." erangku
"kau sudah sadar?" suara berat laki-laki yang aku dengar langsung membuatku membuka mata dan mencari sumber suara tersebut. Betapa terkejutnya ketika jarak wajahku dengannya hanya 5 cm. aku langsung memundurkan wajahku namun kalah cepat. Ia sudah menahan kepalaku dan mengecup bibirku cepat. Aku melotot kearahnya. Namun ia membalasnya dengan terkekeh menyebalkan. Hey! apa-apaan ini!
"apa yang kau lakukan?" Tanyaku hampir menjerit.
"mengecup Lunaku." Jawabnya enteng. Bener-benar pria ini!
"Kau telah mencuri ciuman pertamaku." Ucapku penuh kesal. Tapi dia sungguh gila, bukannya merasa bersalah, namun malah terkekeh pelan. Dasar pria gila!
"aku tidak gila sayang, manis sekali! bukankah itu bagus jika aku yang mendapatkan ciuman pertamamu? Kau adalah soulmateku, begitu juga sebaliknya, aku adalah soulmatemu, dan sekarang kita sudah terikat, karna aku sudah menandaimu." Jelasnya panjang lebar. Astaga bagaimana dia tahu bahwa aku mengatainya pria gila, dan apa maksudnya dengan menandai? Jangan-jangan..
"Aaaaaaa.." jeritku dan segera langsung merapatkan selimutku hingga batas leher. dia menaikkan alisnya mengoda lalu beberapa detik kemudian tertawa.
"Aku belum melakukannya, Little mate, jika itu yang kau takutkan." ujarnya dengan smirknya yang menggodaku
"Dasar mesum! Aku tidak akan mempercayaimu." Kataku dan segera beringsut menjauh darinya tapi dengan mudah ia menarik pinggangku dan memelukku hingga benar-benar rapat dengannya. Tangannya yang bebas memaksa wajahku untuk menatapnya.
"Little mate, dengarkan aku! tanda dilehermu adalah bukti bahwa kau sudah dimiliki oleh seorang werewolf, dan itu artinya tidak ada yang boleh memilikimu selain aku. Kau mengerti?"
"ka-kau menggigitku." Jawabku pelan.
"Ya. Aku harus menggigitmu untuk menandaimu bahwa kau milikku seorang." Jawabnya sambil menatap mataku intens. Ingin rasanya aku tidak membalas menatapnya, tapi ada suatu dorongan yang membuatku harus menatapnya. Aku baru sadar bawa Ia sangat tampan. Matanya yang berwarna cokelat caramel. Alisnya yang tebal, hidungnya yang mancung, dan bibirnya yang menggoda. Astaga! Apa yang aku pikirkan?
"terpesona, hem?" pertanyaannya sungguh membuatku malu. Arghh, ternyata dia mengetahui bahwa aku memandanginya. Bodoh kau Anna!
Suara tawa menggelikan terdengar ditelingaku. Ishh sungguh pria yang menyebalkan.
"Wajahmu memerah." Aku menunduk dan menutupi sebagian wajahku dengan selimut yang aku pegang.
"Jangan menutupinya, aku suka melihatmu merona."
"Okey-Okey maafkan aku yang menertawakanmu. Sekarang kau harus makan, aku rasa kemarin kau tidak memakan makananmu." Alex membantuku bangun duduk dan menyederkanku di bantal yang disusun agar aku merasa nyaman. Entah mengapa bandanku terasa lemas dan tidak bertenaga. Aku juga merasakan nyeri pada leherku.
"apakah lehermu terasa nyeri?"
"Ya."
"Maafkan aku little mate, tapi rasa sakit itu tidak akan bertahan lama. Sekarang makanlah." Ucap Alex sambil meyuapiku bubur. Entahlah itu bubur apa. Karna warnanya hijau. Aku mngernyit melihatnya, dan menutup mulutku rapat-rapat.
"buka mulutmu Anna, ini adalah bubur dengan campuran daun obat-obatan yang akan mengembalikan tenagamu." Aku menggeleng tidak mau. Alex berdecak tidak sabar. Dan berhenti menyodorkan suapan bubur itu kepadaku.
"baiklah jika kau tidak mau makan, tapi minumlah susu ini." Alex menyodorkan gelas yang berisi susu putih kental itu. Ishh aku tidak suka susu putih!
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE
WerewolfBOOK #1 Pack Werewolf HIGHEST RANK #6 IN WEREWOLF 11-08-2017 HIGHEST RANK #2 IN WAR 25-10-18 . . . Anna Flora white tidak pernah menyangka bahwa ia ditakdirkan menjadi pasangan dari seorang Alpha, pemimpin kelompok serigala terbesar. Anna yang memil...