Nanda pov
Sudah 2 bulan aku menjalani persahabatan ini dengan mereka.Kurasa tuhan sedang berpihak kepadaku karna hal yang kuharapkan terjadi, persahabatan tanpa adanya pertengkaran karna cinta. Tapi entah perasaan apa yang kualami selama ini setiap aku didekat devin aku slalu merasa nyaman seakan didekatnya adalah hal yang paling indah. Tapi aku berpikir mungkin ini hanya perasaan nyaman saja kepada sahabat seperti perasaanku ke aldi. Mudah-mudahan seperti itu.
"Woy!" teriak zahra kepadaku.
"Eh-eh iya?" jawabku. Entahlah zahra sudah memanggilku berapa kali. Aku terlalu terhanyut dalam pikiranku.
"Baru denger?!" ketusnya padaku.
"Hehehe" jawabku seadanya.
"Oke anak-anak buka buku inggris kalian halaman 49" suara miss victoria. Aku tidak tahu kalau miss victoria sudah datang ke kelasku. Aku benar-benar terhanyut dalam pikiranku.
"Sejak kapan miss victoria disini ra?" tanyaku kepada zahra.
"Sejak tadi lah! Ngelamun mulu si!" ketusnya lagi padaku.
"Sudah-sudah jangan berisik. Miss ke ruangan kepala sekolah dulu. Nanti kalau sudah selesai kumpulkan didepan dan seperti biasa nanda kamu yang kumpulkan tugasnya!" suruh miss victoria kepadaku.
"Iyaa misss" jawabku kepadanya.
"Eh nan? Kenapa lu ngelamun terus dari tadi pagi?" tanya aldi kepadaku.
"Gapapa" jawabku datar.
"Alah palingan juga lu mikirin devin kan?" goda aldi padaku.
"Apaansi!" ketusku padanya
"Au lu di" sahut devin padannya.
"Bhuahahhah" ketawa aldi dan zahra berbarengan.
"Rese kalian!" sahutku dan devin berbarengan.
"Ciee barengan.kkkk~~" goda zahra padaku.
"Auah! Gw mau ngerjain tugas dulu" jawabku kepada zahra.
"Ciee ngambekk" colek zahra didaguku.
"Udah-udah!" sahut devin menengahi.
Selesai mengerjakan tugas yang diberikan miss victoria. Aku langsung mengumpulkan buku teman-temanku.
"Mana buku lu?" tanyaku kepada salah satu temanku.
"Galak amat si nan" sahut dia padaku. Aku tidak menghiraukannya. Entah kenapa hari ini hari yang paling membuatku badmood banget, setelah melihat devin dan zahra bercanda dari tadi. Apa aku cemburu? Gak boleh gak boleh nanda. Aku menggelengkan kuat kepalaku. Selesai mengumpulkan buku-buku yang disuruh miss victoria aku menaruh di ruangannya. Karna kuyakin pasti miss victoria tidak akan balik lagi ke kelasku lagi juga dikit lagi sudah akan memasuki jam istirahat. Tiba-tiba pas aku lagi menuju ruangan miss victoria aku menabrak sesuatu. Seseorang maksudku. Dan akhirnya buku-buku yang kubawa berhamburan dilantai.
"Maaf" katanya padaku. Kayak aku kenal suara itu deh? Persis banget kayak suara devin.
"Gapapa" jawabku padanya. Aku langsung membereskan buku-buku yang sempat aku lupakan tadi.
"Sini gw bantu" tawarnya padaku. Aku hanya mengangguk saja. Tiba-tiba sebuah tangan berada diatas tanganku yang lagi membereskan buku-buku yang terjatuh tadi. Kenapa jantungku berdetak dengan cepat?huft.
"Maaf. Gak sengaja" itulah kata-kata yang dilontarkannya. Aku hanya diam saja tidak menjawab apapun. Aku semakin penasaran dia ini siapa, tapi aku benar-benar yakin kalau dia adalah devin. Yapp benar saja pas aku dongakkan kepalaku memang devin lah yang menabrakku dan membantuku.
"De-devin?" gugupku.
"Hehehe iya. Lagian dari tadi lu gak sadar atau gimana? Masa sama sahabat sendiri gak inget si?" tanyanya padaku.
"Hehehe" jawabku datar.Mudah-mudahan aku gak ngeblush lagi.
"Hmm yaudah ya gw mau ke ruangan miss victoria mau naruh ini buku" ucapku padanya. Tapi ketika aku hendak pergi dia menahan tanganku. Apa dia tidak tau? Kalau dari tadi jantungku berdetak sangat kencang saat berada didekatnya?huft.
"Kenapa?" tanyaku padannya. Aku membalikkan tubuhku untuk menghadapnya.
"Hmm.. Mau gw bantu?" tawarnya padaku. Dann yapp spechless pipiku mulai memerah. Aduhh nanda nanda.
"Eh? Iyaa" jawabku padanya.
"Oke! Kalau gitu sini bukunya gw yang bawa semu-"
"Gak. Gapapa gw bisa sendiri. Lagi juga gak berat" jawabku memotong ucapannya tadi.
"Aduh nanda! Kan niat gw mau nolongin lu, jadi sini biar bukunya gw yang bawa SEMUANYA!" Dia langsung mengambil buku-buku yang ada ditanganku dan berjalan mengdahuluiku yang masih menahan merah dipipiku.
"Nanda! Ayuk!" teriaknya padaku.
"Eh?iyaa" jawabku dan berlari untuk menyamai jalanku dengannya. Selesai menaruh buku-buku itu aku dan devin langsung menuju kantin karna bel istirahat sudah berbunyi. Disepanjang jalan aku dan devin tidak ada yang berbicara. Hening. Sesampainya aku dan devin dikantin aku dan dia memesan makanan dan minuman.
"Eh nan? Lu mau makan apa? Biar gw yang pesenin dan lu cari zahra sama aldi" tawarnya padaku.
"Hmm. Burger rasa keju aja deh sama jus alpukat. Okee sip" jawabku padanya.
"Okee. Baiklah tuan putri tunggu bersama aldi dan zahra oke?" ucapnya padaku. Apa tadi dia bilang? Tuan putri? Rasanya aku ingin terbang ke langit ketujuh. Aku yakin aku gak salah denger, dan yapp pipiku mulai memerah lagi dan kali ini sangat merah membuatku dapat tatapan aneh dari murid-murid yang ada disini. Yap aku sampai lupa kalau aku harus mencari zahra dan aldi. Hmm line aja deh.
Line.
To: Zahra & Aldi
"Woi? Kalian dimana sekarang?"
Zahra dan aldi kemana si? Apa baterai handphone mereka habis? Tapi gak mungkin deh. Lama menunggu balasan dari zahra dan aldi. Akhirnya dibalas juga.
Line
From: Aldi
"Ditempat biasa"
Ditempat biasa? Apa mereka berada ditaman kah? Entahlah. Setelah lama menunggu devin akhirnya devin pun datang membawa burger dan jus alpukat 2 . Kurasa dia samakan pesanannya.
"Aldi sama zahra sekarang ada dimana? Udah ketemu?" tanyanya padaku.
"Mereka ada ditempat biasa katanya" jawabku padanya.
"Ohh yaudah yuk kesana" ajaknya padaku. Tapi sebelumnya aku menahannya.
"Kenapa?" tanyanya bingung kepadaku.
"Sini burgernya biar gw yang bawa. Biar lu bawa jusnya aja" tawarku padannya.
"Aduh tuan putri Jesicca Nanda Wiliams. Biarkan pangeran Nicholas Devin Pranajaya yang membawanya. Tuan putri hanya tinggal berjalan disampingku dan menikmatinya nanti kalau kita sampai ditaman" ucapnya padaku. Blushh pipiku lebih merah sekarang.
"Tap-"
"Sudahlah tuan putri. Tidak ada penolakkan apapun. Oke?" Ucapnya memotong ucapanku tadi. Aku hanya mengangguk saja. Aduh nanda apa kau dikit lagi akan terkena serangan jantung kalau terus-terusan seperti ini?. Aku dan devin menuju taman yang dimaksud aldi tadi. Disepanjang perjalanan menuju taman aku hanya menundukkan wajahku saja untuk menyembunyikan rona merah dipipiku. Sesampainya aku dan devin ditaman kita langsung bergabung bersama zahra dan aldi. Mereka bertiga sedari tadi bercanda aku hanya terdiam sambil memakan burger yang tadi devin beli. Aku masih memikirkan apa yang tadi devin katakan. Dan ya memikirkannya saja membuat pipiku memerah lagi.
Hua gimana? Gimana? Kurang panjang? Atau makin gak jelas? Maklumi aja ya.hehehe. Oke gw mohon banget bagi readers tercintah tingalkan jejak vote dan comentnya ya! Oke mohon dukungannya nek,kek,pak,bu,bang,kak,dek,nte,om,bi,mang,neng,mba,mas,dll☺
-SalamAuthorAmatiran
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends or Love? [SLOW UPDATE]
Humor"Ini cincin tunanganku" Ucapku padanya. Dia terlihat tersentak kaget dan terlihat sekali dari tatapan matanya terpancar kesakitan yang ada dihatinya. "Jangan lupa datang ke acara pernikahanku tanggal 27 desember nanti, aku tunggu kau bersama calon...