Seven

223 52 7
                                    

Selamat pagi Readers! Jangan lupa Bahagia^^
Btw, hope you enjoy read this chapter!

Jam weker ku pun berdering keras,tanda waktunya aku terbangun dari tidur ku yang nyenyak yang disertai rasa nyeri pada tubuhku. Dengan gerakan malas aku menggerakkan tangan ke samping meja kasur yang ku letakan jam weaker tersebut dan segera menekan tombol off.

"Uhhh ganggu aja," desisku dan memaksakan untuk bangun dan duduk di meja rias ku, seketika aku terlonjak kaget melihat bayanganku yang ada di cermin.

"Astaga..muka gue pucat banget, kepala gue pusing lagi. Gue ga usah sekolah deh." Ujarku sambil berjalan kembali ke kasur, sebenarnya bisa saja aku pergi ke sekolah hanya saja aku juga sedang malas melihat kemesraan Okta dan Steven, dan tidak perlu waktu yang lama aku pun langsung kembali masuk ke dunia mimpi.

"Gwen.. bangun kamu bisa telat nanti, ini udah siang!"pekik mama ku dari bawah dan kuyakin sebentar lagi akan datang ke kamarku.

Benar saja tidak sampai 3 detik terdengar suara ketukan pintu yang menggebu-gebu. "Gwen bangun!"

Aku bangun dari kasur ku dengan gerakan mendadak yang sontak membuat kepalaku pusing 7 keliling."sepertinya gue kekurangan darah."gumam ku

"Iya ma sebentar. Aku hari ini ga mau masuk sekolah." Ucapku dan memutar kenop pintu kamarku.

"Asataga gwen, kamu kenapa masih bisa sesantai ini sih? ini udah jam 7 itu artinya kamu bakalan telat." Jerit mama histeris sambil mendorong ku ke kamar mandi.

"Mama aku hari ini ga sekolah, lagi ga enak badan. Mungkin karena tadi malem aku duduk di balkon,"ujarku lesuh

"Oh, yaudahlah. Kamu istirahat aja, mama pergi dulu ya. Jangan lupa minum obatnya sayang."

aku pun memeluk dan mengecup pipi mama"Iya, take care mom."

Aku kembali ke kasur dan memberi tahu Selena tentang kondisiku saat ini.

Gwen: Sel, gue ga masuk ya hari ini tolong bilang ke guru gue izin soalnya lagi sakit.

Send.

Selena: Oke, get well soon bee. Nanti sepulang sekolah aku ke rumahmu ya!

Gwen: Thank's bee. Oke see ya!

*******

*toktoktok*

"Oh Tuhan siapa lagi ini yang mengganggu waktu istirahatku.".desisku

"Masuk aja,pintunya ga dikunci," teriakku dengan suara sedikit sebal

"Gwen.. gimana kabar lo?" Pekik Selena padaku sambil tanpa seizinku dia naik ke atas ranjangku.

Wajahku seketika berubah, bagaimana aku bisa sebal melihat sahabatku datang untuk menjengukku."Hai sel. Udah membaik kok," ujar ku lesuh sambil berusaha bangun dari ranjangku dan memeluk Selena.

"Oh syukurlah bee. Asal lo tau ya lo ga masuk sehari udah kayak ga masuk seminggu tau ga. Gue jadi kesepian ga ada teman buat ngobrol.cepet sembuh bee," Ceracau Selena padaku yang hanya kubalas dengan seulas senyum.

Selena melepaskan pelukannya "oh ya, Okta bilang bentar lagi di ke sini bareng Steven."

"Oh, yaudah." Jawabku singkat

"Oh Tuhan haruskah gue ketemu mereka? Kalo kayak gini caranya apa bedanya aku tidak masuk sekolah dengan masuk sekolah?! Padahalkan niatku untuk tidak bertemu mereka dulu." Batinku

"Haii.. gwen, gimana kabar lo?" Teriak Okta membuyarkan lamunanku.

'Panjang umur sehat selalu yang baru dibicarakan sudah datang.'

"Hem..Hai Okta keadaan gue udah membaik kok. Hai Steve,"

"Hai gwen, get well soon." ujar Steven sambil menyodorkan sekantong buah-buahan.

"Thank's."

Setelah itu ruangan kamarku hanya di isi suara ribut yang berasal dari Selena dan Okta dan sesekali kami tertawa mendengar lelucon yang Selena buat. Berbeda dengan kami, Steven hanya berdiri di luar balkon kamarku. Menurutku sepertinya dia bosan Menunggu Okta datang menjengukku dan pembicaan kami yang gak jelas.

"Okta, udah malem. Mending lo pulang aja, lagian kasian tuh si Steven. Sendirian gitu" ujarku sambil menunjuk ke arah Steven dengan daguku. "Kamu juga Sel, pulang gih. Gue besok pasti masuk sekolah kok."

Okta menganggukkan kepalanya "Okelah, gue pamit yaa."

Selena memelukku secara bergantian dengan Okta. "See you bee."

"Iya."

******

Setelah mereka pulang aku kembali ke kamarku, karena tadi aku mengantar mereka sampai depan pintu.

Drrttttttt

Ponsel ku bergetar, sesegera mungkin aku mengamitnya.

Vero: Gwen, lo kenapa ga masuk tadi? Lo sakit?

Gwen: Iya.

Vero: Oh, get well soon

Gwen: Thank's Ver.

******

10 minggu kemudian

Gue begitu shock mendengar kabar hubungan Selena dengan Steven. Suer demi apapun kalau saja gue ga bersender di tembok mungkin gue bakalan jatoh Tumbang kaya pohon nangka kesambar petir.

"Kamu serius sel?" Tanyaku tidak percaya, untung lah Selena yang mengatakannya sendiri padaku.kalau dari orang lain mungkin bakalan lebih sakit lagi.

"I-ii-yaa Gwen, gue udah pacaran sama dia sejak sebulan yang lalu. Lo ga marah kan?" Ucap Selena sambil menggigit bibirnya

"Oh, ya enggaklah. Jauh sebelum itu gue juga udah move on Sel. Jadi santai aja, keep longlast ya!" Oh Tuhan, lagi-lagi aku berbohong please maafin aku Tuhan.

Kurasa tanpa ku beritahu bagaimana perasaanku saat ini kalian pasti sudah bisa merasakannya.Mataku sangat panas, mati-matian aku menahan agar tidak ada cairan bening yang jatuh menetes di pipiku.

*netnotnetnotnett*

Suara bell masuk pun sudah berbunyi di seantreo sekolah. Masing-masing murid kembali duduk di kursinya masing-masing. Pelajaran pertama dibuka dengan pelajaran yang sangat membosankan yaitu BIOLOGI aku semakin ngantuk mendengar gurunya menjelaskan. Suaranya, nada nya semuanya datar seperti sedang membaca wacana yang sangat membosankan.

Rasa kantukku sudah tak tertahankan lagi, aku berjalan kebelakang duduk di sebelah pojok kiri bersama Adelle. Bersyukurlah karena untung nya tepat sekali teman sebangku Adelle tidak masuk, Jadi aku bisa menumpang sebentar dan Adelle pun tampak nya tidak keberatan.

Adelle menggoyang-goyangkan bahuku.
"Gwen, ayo bangun.. udah istirahat."

"Hoaamm.. huhhh gue masih ngantuk."protes ku tapi aku langsung tersadar menahan rasa kantukku takutnya nanti aku malah kehilangan kesempatan emas untuk pergi jajan mengisi kekosongan perutku.
"Hem, makasih ya delle" ujarku dan langsung ngeloyor pergi.

"Huh, dasar aneh." Gerutu Adelle

Holaa! Jangan lupa Vote&comments nya ya.Thank you! Gue tau kok masih banyak kekurangannya, Nah maka dari itu gue minta kritik/sarannya ya^^

JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang