Nine

172 36 8
                                    

Hello.. A yem kambek, jangan lupa vomments nya ya! :)

Happy reading!

I don't understand what I feel, Is it true I have to forget about you and start loving other people?

°°°°°°°°

Hari-hariku sekarang ku jalanin dengan senang hati. Aku menyibukkan diriku dengan profesi baruku, bercerita, memberi saran, dan melakukan hal-hal aneh demi sang klien. Hari ini aku berangkat ke sekolah dengan penuh semangat di temani dengan hamparan langit yang biru dengan gumpalan-gumpalan awan yang terlihat sangat menarik bak permadani taman surga.

*******

"Gwen..tungguin gue dong."teriak seseorang dari belakang memanggil namaku. Aku segera mencari sumber suara tersebut yang ternyata milik Selena.

"Hai Sel." Sapaku kaku

"Ehm, Lo marah sama gue Gwen? Gue perhatiin lu sekarang sedikit berbeda."ucap Selena lirih

Aku tersenyum tipis "Yah, enggaklah. Masa gue marah sama lo,Ga ada alasankan buat gue marah sama lo?" Cengirku. Ya Tuhan lagi-lagi diriku berbohong, Maafkanlah Hamba mu ini Tuhan. Sebenarnya ga bisa dibilang bohong juga, akubtidak marah pada Selena. Hanya saja mencoba menjaga jarak agar diriku tidak melihat kedekatan mereka.

"Oh kirain gue, lo marah sama gue Gwen. Btw, nanti kita pergi nonton mau ga? Lagi ada film bagus nih,"

Aku memikirkan ajakan yang ditawarkan Selena.

"Ayolahh Gwen, gue ga menerima Penolakan! Kita udah lama loh ga hang out bareng. Jadi, mau ya? Pliss" ujar Selena dengan nada memohon dan menunjukan puppy eyes milik nya.

Aku menghembuskan nafasku dengan berat. "Hem, ya baiklah."

"Yes! Nanti kita ajak Okta juga ya. Sekalian ada yang mau gue curhatin ke lo Gwen."

"Oke." Jawabku singkat

Setelah bell sekolah berbunyi di Seantero sekolah, seperti biasa murid-murid segera berlari menuju ruang kelas masing-masing begitu juga dengan ku dan Selena.

Pelajaran pertama disambut dengan pelajaran Olahraga, Aku, Selena,Okta dan siswi lain nya menuju kamar mandi untuk mengganti Seragam putih-abu kami dengan Seragam Olahraga dengan baju berwarna Merah hitam dan Celana training berwarna hitam bergaris Merah.

"Okta, nanti gue sama Gwen mau pergi nonton. Lo mau ikut ga?" Ajak Selena pada Okta.

Okta menangguk tanda menyetujui ajakan Selena."oke, tapi kalau uang gue kurang. Gue pinjem uang lo dulu ya!" Okta memberikan cengiran kudanya.

Selena mengacungkan jempol nya "Ya tenang aja."

"Oh ya, ayo keluar! Nanti Pak Smith marah lagi." Ujarku sambil mengikat tali sepatuku.

"Bentar dulu dong. Gue belum nih." Rengek Okta

"Yaudah, Gwen lo duluan aja nanti gue susul sama Okta." Usul Selena yang hanya ku balas dengan anggukkan kepala dan berjalan meninggalkan mereka.

Saat aku menyusuri Koridor sekolah, aku melihat sebuah Lampu Gudang yang sedang menyala. Aku mencari saklar lampu Gudang tersebut. "Aneh deh, masih siang udah di buka lampu. Pemborosan banget."

"Nah nih dia."gumamku dan segera menekan tombol tersebut. Tiba-tiba saja tanganku bersentuhan dengan orang lain, aku mendongakkan kepalaku melihat siapa yang empunya tangan tersebut.

Mataku dan matanya bertemu, ada rasa aneh seperti saat kami tidak sengaja bersentuhan yang membuat darahku berdesir. Tetapi langsung ku alihkan pandangan wajahku dan segera menjauhkan tanganku dari tangan Vero.

"E-eh elo Ver." Gumam ku salah tingkah dan langsung pergi meninggalkan Vero disana yang hanya berdiri dan tersenyum kikuk.

********

Selena mengeluarkan ponselnya dan mencari kontak bernama 'Gwen steffany' lalu setelah Ia menemukannya, Selena segera menekan tombol Call.

'Hallo? Gwen lo dimana?'

'Gue pergi ke toilet dulu.Bentar ya!'

'Oke, Gue tunggu ya di gerbang sekolah.'

'Oke.'

Tak lama kemudian Gwen datang berjalan berdampingan bersama Okta. Kami pun langsung mencari Taxi dan siap pergi ke tempat yang kami tuju. Sesampainya disana Aku langsung membeli tiket dan ternyata dewi fortuna berpihak pada kami, Tak perlu menunggu lama, Film nya pun akan segera dimulai.

"Ayo Sel, Okta!"ajak ku pada mereka yang sedang menenteng sebucket pop corn dan 3 minuman soda.

"Kita duduk di F11, F12, F13." Timpal ku lagi.

Setelah kami mendapatkan kursi yang sesuai dengan tiket tersebut kami berbincang-bincang sedikit sambil menunggu iklan/trailer film lainnya.

"Sel, gimana hubungan lo sama Steven?" Tanyaku penasaran, soalnya belakangan ini Aku jarang melihat mereka berdua di kelas.

"Oh itu. Gue kayaknya mau minta putus deh Gwen sama Steven." Ucap Selena tanpa mengalihkan pandangannya yang masih lurus ke depan.

Aku terperangah mendengar keputusan Selena."Lo seriusan Sel? Ulang tahun Steven udah beberapa hari lagi,Dan lo mau putusin dia? Gila lo!" Ujarku tak percaya

"Ahh, biarin aja deh. Lagian dia sekarang Cuek banget Gwen. Kami udah jarang komunikasi sekarang. Seperti 'Pacar rasa teman biasa.' Jadi gue ngerasa capek aja Gwen."

"Tapi apa kamu ga coba buat komunikasi sama dia Sel?"tanyaku berusaha membuat Selena untuk mempertimbangkan keputusan yang akan dia ambil.

"Udah Gwen, tapi ya gitu. Rumit,"ujarnya

"Hey! Kalian filmnya udah mulai,Jangan ngobrol terus. Ngobrolnya di tunda dulu." Omel Okta pada kami yang hanya kami balas tertawa kecil.

"Iya bawel." Desis Selena

Masing-masing dari kami pun langsung terhanyut dalam tayang film yang begitu menyentuh hati. Setelah film itu selesai Kami pulang ke rumah masing-masing.

Sesampai dirumah seperti biasa aku membersihkan tubuhku dan membaca Novel baru yang ku beli tadi di Gramedia. Aku tidak konsen membaca novel tersebut, pikiran ku masih memikirkan keputusan Selena yang akan putus dengan Steven. Aku bingung harusnya Aku senang tapi entah kenapa sepertinya rasa ku terhadap Steven telah memudar. Dengan ragu aku menuliskan sebuah pesan singkat pada Selena.

Gwen: Sel lo yakin dengan keputusan lo tadi?

*10 menit kemudian

Selena: Iya Gwen. Gue udah putusin dia tadi, dan dua cuman bilang 'oke'. Kayaknya dia suka sama cewek lain lagi deh Gwen.

Gwen: Oh gitu ya. Yaudah deh lo jangan sedih lagi ya. Kalo butuh pacar lo bisa balikan lagi kok sama mantan-mantan lo wkwkwk

Selena: Astaga Gwen! Ga dulubdeh, gue mau berhenti dulu mengenal yang namanya Cinta.*eeaaa

Gwen: Hahhaha:D sejenak melupakan Cinta. Yaudah Sel, gue mau tidur dulu. See ya bee.

Selena: see you too.

Aku menghembuskan nafasku dengan kuat, dan memperbaiki posisi tidurku.

'Apakah benar, gue udah move on dari Steven? Dan mulai suka sama Vero?' Batinku.

Sorry ya kalau ceritanya makin absurd:D. Btw, part selanjutnya bakal agak lama di update soalnya Ada tugas sekolah nih buat bikin naskah jadi sekitar semingguan ya baru ku update lagi. *kayak ada yang nungguin aja:'v Thankies

Note: dimulmed ada fotonya Selena dan Okta

JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang