Eight

184 44 12
                                    

"Hai Adelle, liat nih gue bawa banyak makanan. Lo mau? Ehm,hitung-hitung sebagai wujud Terimakasih gue ke elo."tanyaku sambil memamerkan bawaanku di meja Adelle.

Adelle menggelengkan kepalanya "Enggak deh Gwen, lagian gue udah makan bekal."

"Oh gitu ya? Yaudah deh."

"Oh ya delle ada yang mau gue tanyain nih sama lo, tapi lo jangan tersungging yaa eh--- ralat maksudnya Tersinggung. Wkwwk"

"Hahaha, Iya santai aja lah Gwen. Lo mau nanya apa?"

"Gue mau nanya, Kamu sama Vero sebenarnya ada hubungan apa sih?" Bisikku di telinga Adelle.

Seketika bisa terlihat perubahan raut wajah Adelle yang tadi nya santai berubah menjadi sedikit tegang.

"Eitts, kalo lo ga mau cerita gapapa kok." Cengirku, untuk berusaha mencairkan suasana. lagian sih pas gue mau nanya dia bilang santai aja sih jadinya nih mulut Kepo bangett.

"Hah? Oh gapapa kok. Gue sama Vero itu dulu satu SMP gwen bareng Steven juga."

"Trus??" Tanyaku penasaran.

"Trus, gue itu deket sama mereka berdua nah tapi.. gue suka sama Vero gwen, dan Vero juga gitu dia juga suka sama aku."

"Truss?"

"Terus, kami ini ga boleh pacaran. Karena dulu Steven juga punya rasa sama aku, dan takut ga enak jadinya Hubungan aku sama Vero ya gini-gini aja."

"Oh..Trus?"

"Ahh kamu Gwen terus terus aja. lama-lama kayak Tukang parkir."Gurau Adelle padaku.

"Hehehe, habisnya gue Kepo nih."Jawabku jujur alias tak tau malu.

"Tapi kan sekarang Steven udah pacaran sama Selena? Kenapa lo sama Vero ga jadian aja?." Sambungku

"Hem, enggak deh Gwen. Gue emang masih suka sama dia tapi gue tau Okta kan suka sama Vero.Lagian gue udah punya pacar di Belanda yang di jodohin sama mami gue namanya 'Floris Romin'. "

Aku menganggukan kepalaku tanda aku mengerti "Oh gitu ya, tapi lo masih punya rasa ga sih sama Vero?"

"Ah lo kepo aja gwen." Gurau Adelle padaku

"Wkwkwk, gue ngerti sih perasaan lo. Dan menurut gue pasti lo masih punya rasa sama Vero." Ujarku sok tahu, tapi entah mengapa aku merasa Adelle masih menaruh rasa pada Vero.

"yah enggaklah Gwen. Tapi satu hal yang gue tau pasti Vero orang nya baik. Kenangan gue sma dia tuh terlalu banyak gwen." Adelle memalingkan wajahnya seakan ia kembali membuka masa - masa indahnya bersama Vero.

"Hem. Yaudah delle lo ga usah sedih lagi, ingatlah 'Sesungguhnya kenangan itu diciptakan untuk di Kenang bukan untuk di Hapuskan'." Ucapku sok melankolis bhakkkss~

"Hihihii iya Gwen, Thank's ya udah mau denger gue Curcol."

"Iya, harusnya gue yang Makasih sama lo udah mau jawab-jawab pertanyaan gue yang mungkin enggak seharusnya gue ketahui."

"Hem oke deh. Gue percaya kok sama lo,"

*******

Singkat cerita sejak saat itu hubungan ku dan Adelle semakin dekat. Hubungan ku bersama Okta dan Selena mulai merenggang, entah mengapa hanya saja 'mungkin' kurasa menjauh menjadi pilihan yang tepat untuk saat ini. Walaupun sikapku terhadap mereka tidak berubah.Selain itu untuk sekedar menghibur Diriku yang sedang berduka atas kegagalanku mendapatkan Steven, aku memilih untuk mencoba membuka hatiku pada siapa saja yang menyatakan perasaannya padaku (pelarian).

'Pucuk dicinta ulam pun tiba' peribahasa itu lah yang cocok untuku sekarang, aku menjalin hubungan dengan seorang Pria brondong (adik kelasku) mungkin kedengarannya sedikit gila. Tapi apa boleh buat? 'Tak ada rotan akar pun jadi' wkwkwk. Tapi belum seumur jagung, melainkan seumur biji jeruk (2 hari) hubunganku dan dia END. Belum selesai disitu, diriku gagal menjalin hubungan dengan yang lebih muda dariku.

Akupun memilih untuk mulai menjalin hubungan dengan seorang Pria yang lebih Tua dari ku 1 tahun (kakak kelas). Namun,miris sekali ternyata memang keduanya tidak berjodoh dengan ku, keduanya memiliki nasib yang sama. Hubunganku dan Dia END begitu saja, hal nya sepele hanya gara-gara aku tidak suka di panggil sayang. Aneg bukan? Tapi entahlah mungkin kurang berpengalaman dalam hal seperti itu.

Dan ku putuskan sekarang aku memilih untuk menutup Hatiku dan Stop menjadikan para cowok yang tidak bersalah menjadi Korbanku.
Walaupun kalo menurutku itu bukan Korban sih melainkan Untung. Karena apa? Karena dia menjadi Mantan cewek cantik seperti diriku.Oke, ini terlalu kepedean.Sekarang aku mempunyai Profesi baru yakni menjadi.....

Mau tau?

Yakin?

Ga nyesel?

Jangan ketawa tapi ya?

Beneran?

Janji?

Oke. Gue jadi Tempat CURHAT buat para cowok-cowok yang butuh saran atau bantuan untuk mendapatkan Wanita incaran mereka.

Oke, gue yakin lo pada pasti ga ketawa,hem :3 never mind.

Kira-kira menurut kalian gue cocok ga jadi Penasehat Cinta? Soalnyakan gue sendiri aja belum berpengalaman dalam bidang hal tersebut.
Hem.. yaudahlah ya Cocok-cocok aja kan?

Udah iya aja biar cepet. :D

Klien pertamaku.
Roy Gabriel
Klien ku yang satu ini sebelumnya dia sudah berpacaran dengan Wanita incarannya yakni dengan Sunny Bernadeth yang pastinya dengan bantuanku. Tapi entah kenapa aku pun tidak mengerti hubungan mereka End begitu saja.Sebenarnya mereka masih saling mencintai hanya saja ada suatu ganjalan yang harus bisa mereka pahmi dan mereka tak bisa bersatu.

Klien kedua
Ruben Kelly
Klien ku yang ini, dia dalan tahap proses PDKT dengan seorang wanita yang lebih muda darinya.Komunikasi mereka cukup lancar akan tetapi saat Ruben menyatakan Cinta nya pada wanita tersebut, Wanita itu malah menolak perasaan Ruben. Mau diaapakan lagi? Cinta tak bisa di paksa bukan?

Dan masih ada beberapa klien yang lainnya yang akan ku ceritakan nanti. Aku sangat menyenangi profesi ini, rasanya aku lebih tau saja tentang isi perasaan Pria yang juga ternyata kurang lebih sama seperti perasaan wanita. Walalupun itu sebenarnya tergantung sifat dari Pria masing-masing.

Sorry ya kalo part ini membosankan + garing, :3 perlu diingatkan lagi ini masih awal jadi belum masuk ke dalam tahap puncak masalah. Thank's for read^^

JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang