Ten

126 30 8
                                    

Happy Reading gengs!

Aku tidak mengerti kapan perasaan ini mulai tumbuh? Yang ku tahu Aku mulai menyukaimu. Walaupun diriku belom sepenuhnya yakin Kau bisa membantuku mengahapuskan luka cinta yang dulu.~

°°°°°°°

Kepalaku terasa pusing akibat mendengar curhatan dari salah seorang klienku. Ini aneh bukan? Biasanya diriku akan dengan senang hati mendengar curhatan dari klien-klien ku.

Oh ya Steven sekarang menjadi pribadi yang lebih pendiam, Tetapi sebagai teman lamanya sering terlihat pula Vero dan Adelle yang mengajaknya mengobrol.Aku juga tidak mengerti kenapa sekarang Sten menjadi pribadi yang lebih pendiam, Mungkin lagi Galau kali ya habis diputusin Selena. See? Karma berlaku bukan? Ah sudahlah, lupakan saja tentang dirinya.

"Haii gwen, lo kenapa?" Ujar seseorang membuyarkan lamunanku.

Aku mengangkat wajahku menatap orang yang sedang berbicara denganku "Hem? Eh lo Ver. Gapapa,"

Vero menaikan alisnya"Gapapa, tapi kok melamun aja? Capek ya denger curhat dari klien-klien lo?"

Ya begitulah. Semua orang tau kalau diriku berprofesi sebagai penasehat cinta.

Aku tertawa hambar "Ya gitu deh. Tiba-tiba lagi ga mood aja."

Vero menatap ku seolah-olah aneh dengan pernyataanku barusan "Lo ga sakit kan?" Tanya nya.

Aku membalas menatapnya,ada kilatan hangat dimata Vero membuatku terasa nyaman." Ah enggak lah Ver," Ucapku dan memalingkan wajahku.

Entah kenapa tangan ku dingin. Apa mungkin aku grogi? Tapi astaga! Biasanya ini tidak pernah terjadi padaku.Ini sangat aneh, Aku memasukan tanganku ke dalam kantong tentengan buku yang biasa ku bawa kalau mata pelajaran sedang banyak- banyaknya.

"Hey Ver, lo udah ngerjain tugas Fisika belom?"tanya Rian pada Vero, Rian ini anak yang cukup irit ngomong dikelas.

Vero menaruh tangannya di atas tanganku.Tanganku dan tangannya hanya dibatasi 1 lembar kain tipis.

"belom nih. Paling nanti, Lo udah?" Tanya Vero

'Astaga demi Tuhan! Jantungku berdegup kencang 2x lebih cepat. Apakah Vero tidak menyadarinya atau ia sengaja?' Batinku

"Belom nih. Gue aja baru mau minta nyontek ke elo, gue kira lo udah selesai."Rian memberikan cengiran kudanya.

Aku langsung menarik tanganku, kalau tidak mungkin diriku akan mati di tempat akibat serangan jantung mendadak.

"Oh yaudah deh, gue mau contek ke Okta dulu deh. Yaudah Gwen, jangan melamun terus ya!" Ujar Vero sambil tersenyum tipis.

Aku menanggukan kepala dan mebalas senyumnya.

'Oke fix! Dia ga nyadar sama sekali apa yang udah dia perbuat ke gue, yang hampir bikin gue mati di tempat.'

"Hehh.. ini pasti ga mungkin terjadi." Desisku, aku memutuskan untuk pergi keluar sekedar menjernihkan pikiranku, sebelum bell berbunyi kembali.

1 bulan kemudian


Sudah beberapa hari Vero tidak masuk sekolah. Aku juga tidak tau mengapa alasannya begitu juga dengan teman-teman yang lainya. Begitulah suasana jika Seorang Vero tidak masuk sekolah, kelas akan terasa sepi dan hampa. Semuanya terasa membosankan,

*netnotnetnot
Bell Istirahat pun berbunyi keras du seantero Sekolah.

"Eh Sel lo tau ga si Vero kenapa ga masuk sekolah?" Tanyaku pada Selena yang berada disampingku.

Selena menggeleng pelan."Enggak tau deh Gwen, mungkin sakit." Jawab Selena sekenanya

"Mungkin, oh ya.Kita ke perpustakaan yuk! Lagi mau minjem Novel nih." ujarku Semangat, sambil menarik-narik tangan Selena.

Selena lagi-lagi hanya menanggukan kepalanya,"ayo buruan!"

Setelah sampai di perpustakaan, tanganku dengan lihai memilih deretan Novel yang tersedia disini. Akhirnya pilihanku jatuh kepada sebuah Novel yang berjudul 'Something about Love'.

"Ayoo Sel, gue udah ketemu nih Novel yang mau gue pinjem."

Selena tidak melepaskan tatapannya pada sejumlah deretan comic, "Sabar dong Gwen. Nih.. Ayo!"

Seperti biasa kita menerima sebuah kartu beserta tanggal pengembalian buku yang kita pinjam. Setelah itu, kami berdua kembali ke kelas.

*****

Dengan ragu aku mengirimkan sebuah pesan singkat kepada Vero melalu salah satu akun sosial milikku.

Vero [Online]

Gwen: Haii, Ver. Kok lo udah beberapa hari ini ga masuk?

Vero: Haii, Gwen. Ciee kangen ya? Gue ke Amerika Gwen.

Gwen: Hah? Ngayal aja lo Ver. :v Pengen banget ya kesana? Itu tuh negara gue tau. Negara Favorite gue yang terinspirasi dari film Home Alone.

Vero: Hahahaha :D yah ga percaya. Kapan sih gue boongin lo Gwen? Perasaan gue ga nanya ah Gwen. :P

Gwen: Masa sih? Ga percaya ah gue. yaudah gue cuman ngasih tau aja. Masbuloh?

Vero: Iya nanti gue bawain oleh-oleh deh buat lo biar lo percaya. Wkwkwkk Just kidding! Gwen.

'Nanti gue bawain oleh-oleh buat lo.'-- oke fix gue ke geer-an.Garis bawahi buat Lo Ah sudahlah.

Gwen: Awaas ya lo! kalo sampai bohong. Siap-siap pilih aja nanti pilih Kuburan atau Rumah sakit *EvilLaugh

Vero: Yaudah ya. Disini masih jam 3 subuh gue ngantuk. Bye Gwen!

Gwen: Oke, gue berharap suatu saat bisa kayak lo kesana. Bye Ver.

Vero: wkwkwk :D Amin.

Setelah itu ada perasaan lega pada diriku dan ada sepercik rasa rindu akan bayangan Vero di sisiku. Take care Ver!

Sejujurnya diriku takut untuk jatuh cinta kembali, karena diriku tahu akan ada sebuah resiko yang harus ditanggung kembali. Seperti sebelumnya diriku jatuh pada hati yang salah. Apakah kau orang yang tepat untukku kali ini?

Seperti biasa please tinggal kan jejak ya! :) Thank's for read.

JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang