Eleven

177 29 15
                                    

Good Night!

Happy Reading nyaw!

Alasanku menyukaimu? Karena itu kamu.Hanya kamu. Itulah satu-satunya alasan. Aku harap aku tau itu.Lalu aku bisa mencari cara untuk berhenti menyukaimu. Jika kamu tidak bisa menghindar, aku hanya menginginkan satu hal. Untuk tetap disisimu, sebagai teman, tidak berubah. Disini untuk merasakan sakit hati. Untuk mencintai.

°°°°°°

Dalam beberapa hari lagi Vero akan kembali, begitulah isi pesan terakhirnya.

Aku membaca ulang isi chattingan ku dengan Vero. Entah mempunyai kekuatan apa, yang jelas isi pesan tersebut dapat membuat diriku senyum-senyum sendiri membacanya. Layaknya anak ABG labil sekarang, ini wajarkan?

Duh gue baperan.Shitt!
batinku

Setelah beberapa hari kemudian, akhirnya orang yang kutunggu-tunggu sudah duduk manis di kelas dengan sekantong barang-barang yang tidak ku ketahui apa isinya.Yap dia Vero!

Huh gue grogi.

Aku hanya berjalan melewatinya dan tidak berani mengangkat kepalaku untuk melihatnya apalagi menyapanya.

"Hai Ver, cie yang baru pulang dari Amrik.. mana oleh-olehnya?" Celetuk Selena tiba-tiba pada Vero
Aku hanya melirik lewat ekor mataku,

Demi apa? Vero melihat ke arahku? Oh wajahku bersemu menjadi Merah.blush!

Secepat kilat aku mengalihkan pandanganku.

"Halo Sel, ada kok. Tenang aja, cucian baju kotor numpuk tuh di rumah Sel." Gurau Vero pada Selena, yang hanya di balas satu tepukan ringan Selena pada Vero sambil tertawa dan menggerutu. Ala-ala ngambek gitu?!

"Eh, Gwen. Lo ga nyambut si Vero?" Teriak Selena padaku. Saat aku sudah hampir berjalan melewati pintu kelas.

Sial! Umpatku dalam hati.

"Hai Ver,"ucapku datar

Belum sempat Vero menjawab, Selena sudah memotongnya.

"Ah sok datar lo Gwen, kemaren aja pas ga ada Vero lo bilang kang--.." aku langsung mendekap mulut Selena yang sangat terlau jujur. Aku pun langsung menariknya keluar, dan tersenyum malu pada Vero.

"Lo gila ya Sel? Heh-- lo sukses bikin gue jantungan.Lo tau kan gue ga mau Vero tau kalau gue suka sama dia?" Bisiku saat mengucapkan kalimat terakhir.

"Hehehe,soalnya lo sok jual mahal banget sih Gwen, padahal udah kangen setengah mati tapi pas orangnya udah di depan mata. Lo malah dingin gitu ke dia."

Begitulah, Selena sudah mengetahui kalau diriku menyukai Vero.Aku tidak bisa menyembunyikan apapun dari Selena, karena lidahku terasa gatal apabila belum bercerita pada Selena. Tidak seperti Okta yang belum mengetahuinnya, karena diriku takut jika Okta masih menyimpan harapan dengannya.

"Ya, ga juga sih. Kan selama di sana dia selalu ngechatt gue Sel. Udah ah, jangan bahas dia. Gue jadi baper nanti." Desahku.

"Utuuttutu tayang..Ya udah yuk, keep smile! Kita ke kantin yuk."Ujar Selena sok Imut, tapi emang imut sih.

Aku hanya menangguk menyetujui sarannya.

Baru saja kami duduk di sebuah bangku kosong, Terlihat dua orang sedang berjalan juga kearah kantin. That's right, they are Steven and Vero!.

"Eh Gwen, kayaknya lo emang jodoh deh sama Vero. Dimana ada lo pasti deh ada Vero," goda Selena padaku.

Aku tersipu malu "ahh lo Sel, ngaco aja bicaranya." Gerutuku

"Yee.. dasar. Eh tuh dia nyamperin kita." Ujar Selena sambil menyikutku.

"Hai Gwen,Sel. Nih oleh-oleh dari gue buat kalian."ucap Vero sambil menyodorkan sebungkus permen dan coklat.

Deg! Kalian kemaren bilang buat gue doang eh taunya..ah sudahlah~

"Thank's Ver,"ucap kami berbarengan.

"Ya santai aja. Bye Gwen,Sel. Gue masih mau bagi-bagi ke yang lain," pamit Vero pada kami

"Oke." Balas Selena Sedangkan aku hanya menunduk menatap oleh-oleh pemberian Vero yakni Sebungkus permen dan Coklat.

SKIP

Aku menghempaskan badanku ke sofa empuk di ruang keluarga. Dengan tangan kanan membawa oleh-oleh dari Vero.

"Gue makan ga ya nih permen?"desisku

"Ah makan aja deh. Daripada dibuang, kan sayang. Malah beli nya harus naik pesawat dulu."

"Crekk.."aku menyobek bungkus permen pemberian dari Vero.

Deg! Bungkus permen itu! Kalian tau kenapa?

Sobekannya... hatiku berdegup kencang, berbentuk Love?

Shitt! Kenapa harus bentuk love sih? Baper deh.

Dengan cepat aku langsung mengambil handphone ku dan mengabadikan bentuk bungkus permen yang dengan sempurna berbentuk LOVE dan langsung memberitahukan pada Selena.

Gwen: Sel, liat bungkus permennya. Punya lo gitu ga? Astaga, gue kenapa sih? Gini doang baper. Duhh malah permen nya enak banget lagi. Permen rasa cinta kali ya? *plakk

5 menit kemudian

Selena: Gila gokil abiss Gwen, duhhh pasti makannya pake cinta ya? Ga tuh punyaku ga kayak gitu.

Gwen: Kamprettt.. Baper sumvah._.v Rahasia ya Sel! Jangan sampai ada yang tau loh, awas aja!

Selena: Iya Sip. Tenang aja, dah sana makannya pake CINTA ya!

Aku hanya membaca pesan Selena sambil tersipu malu. Sumpah permen rasa New York memang mempunyai rasa ciri khas tersendiri. Rasanya kayak ada taburan Cinta gitu, Bhaksss Lebay deh.

Aku berdiri di balkon kamarku sambil melihat langit yang sangat sempurna dengan Bulan separuh bertebarkan bintang.

"Kenapa tuh bulan harus separoh? Udah kayak lambang hatiku aja separohnya di lo Ver."ceracauku tidak jelas.

"Duh Ver, lo sukses bikin gue Jatuh kepayang lo! Lo datang saat gue terpuruk dalam luka hati pada Steven, dan sekarang gue suka sama lo. Apa lo juga suka sama gue? Tapi bagaimana dengan hubungan persahabatan kita? Semoga lo orang yang tepat." Ucapku Frustasi. Aku pun memutar lagu dari Bruno Mars- Talking to the moon

At night when the stars light up my room
I sit by myself
Talking to the Moon
Try to get to You
In hopes you're on the other side
Talking to me too
Or Am I fool
who sits alone
Talking to the moon

Tinggalkan jejak ya! Thank's

Note: Di Mulmed ada Castnya Vero:)







JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang