Part 1 : First crazy kiss

81.6K 4.5K 1.3K
                                    


   Evan membanting tasnya cuek, kemudian ikut menghempaskan tubuhnya lalu memejamkan mata. mentalnya terlalu lelah untuk mengikuti pelajaran di hari sabtu yang mendung itu.

kemarin ia baru saja memutuskan pacarnya yang entah sudah kesekian kalinya. Evan sebenarnya memang tidak benar-benar menyukainya. alasan mengapa mereka pacaran tdk lebih karena gadis itu berani menembak evan di depan umum. alasan putusnya pun sederhana, karena parfum yang dipakai mantan pacarnya itu murahan.

"napa lu ? kusut amat" kata seorang wanita cantik tiba-tiba duduk disebelahnya.

Evan menaikan sebelah alisnya melihat sahabatnya itu datang dengan wajah yang amat ceria.

"lo sendiri kenapa? seneng banget" kata Evan.

"lu udah putus lagi kan ?" tanya gadis itu hanya dijawab anggukan malas oleh evan. " hahaha udah gue duga" kata gadis itu tertawa lepas.

"udah, nggak usah dibahas deh Cik." kata evan kembali memejamkan matanya.

"gue tuh seneng karena ucapan gue terbukti hahaha..." kata gadis bernama cika itu."lu emang gak cocok pacaran sama cewek. mending lu coba pacaran sama cowok, gue ajarin deh cara naklukin hati cowok" lanjutnya.

"stop deh, udah gua bilang berkali-kali jangan masuki. gua ke imajinasi kotor lu, lagian lu jadi cewek nggak normal banget" kata evan sarkatis.

"Van..." kata Cika menatap evan serius. Evan mulai gugup, tidak biasanya gadis itu seserius ini. "lu yakin gak mau jadi gay ? lu sempurna banget jadi seme buat—"

BRAKKK

Cika hanya tertawa cekikikan saat mendapat lemparan tas dari evan.

"eh entar mau ikut gua ke panti asuhan gak" kata cika setelah selesai tertawa.

"nggak deh, gua nitip duit aja. nih" Evan menyerahkan uang 2 juta rupiah dari dalam

tasnya pada Cika.

"lu kenapa sih nggak mau banget kesana, padahal lu rajin kasih sumbangan sama mereka"

"males aja, lagian itu cuman kelebihan uang jajan yang dikasih mom dan dad. lu akhir-akhir ini sering banget kesana, ada apa ?" tanya evan bingung. memang akhir-akhir ini cika sering ke panti asuhan.

"gue lagi suka sama seseorang disana" jawab cika malu-malu. evan terperanjak kaget, bagaimana bisa sahabatnya yang 'abnormal' bisa suka sama seseorang.

"eh eh jangan salah paham dulu, dia itu balita 5 tahun disana, unyu banget. sekalian ketemu sahabat gue yang cute juga disana" terang cika panjang lebar, evan hanya bisa geleng-geleng kepala.

*******

Pulang sekolah

evan memilih berjalan kaki menuju halte bus, rasanya ia malas sekali untuk pulang karena dirumahnya ia hanya tingal dengan pembantu yang hanya datang saat pagi dan sore, artinya tidak ada siapapun dirumahnya.

keluarga mungkin adalah satu-satunya yang kurang dari remaja 18 tahun ini. orang tuanya bercerai demi mengejar karir masing-masing. mereka berdua sepakat untuk tidak satupun mengambil hak atas evan secara penuh. jadi keduanya tiap bulan selalu mengirimkan uang berlebih pad Evan.

meski begitu, Evan tidaj terlalu memusingkan orang tuanya, ia cukup dewasa untuk bisa mengerti hal itu.

selama di halte banyak perempuan genit yang mecuri pandang pada sosok evan yang memang sangat tampan dan memikat. apa lagi dengan tubuh atletisnya membuat para wanita akan bertekuk lutut dengan mudahnya.

I don't care. I love you ! (BoyxBoy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang