I Don't Care, I Love you

28.8K 2.3K 218
                                    

"Ummm... van. sore ini kamu ada waktu nggak ?" Tanya lena begitu sampai di hadapan Evan.

"ada" jawab evan singkat lalu menatap Davin yang berada di belakang lena sambal tersenyum lembut.

"kamu ada acara apa ?" Tanya lena lagi.

"tidur"

"boleh aku main ke rumah kamu nggak ?" Tanya lena dengan alis terangkat.

"boleh" kata evan mengerti maksud Lena.

pandangan davin makin gelisah menyadari bahwa Evan dan Lena akan menghabiskan waktu bersama. perasaan tidak rela itu kembali muncul. ia bertanya dalam hatinya..

'apakah aku benar-benar mencintai Evan ?'

mereka berempat lalu mengobrol sebentar, yeah disana tentu saja ada Cika. jadi mereka berempat.

"ehh vin gue nanya dong" kata cika antusias davin hanya mengangguk sambal tersenyum. "lu pernah ciuman ?"

uhukk

mendengar pertanyaan itu evan lansung tersendat lalu menatap horror pada cika.

"ummm sudah" jawab davin santai.

"APA ?" pekik ketiganya -lena, cika dan Evan-

"kok kaget, pernah dong. sama bayi-bayi di panti asuhan" kata davin

mereka bertiga lansung menghela nafas lega.

"bukan itu maksud gua vin, maksud gua sama orang yang umm lu cinta. pacar mungkin" kata cika memperjelas pertanyaanya.

"umm sepertinya belum. aku menyimpannya untuk orang yang benar-benar aku cintai" kata davin.

"ohh begitu yah" kata cika lalu manatap aneh ke arah Evan. " semoga ngga ada yang kurang ajar nyuri ciman lu kalau pingsan yah hahahaha" evan menegang, ia tahu pasti bahwa cika tengah menyindirinya.

"nggak mungkinlah hahahahaha" kta davin ikut tertawa.

***

tadi sore Lena dating dan mengobrol dengan Evan sementara davin memutuskan untuk bersembunyi di kamarnya. sesekali davin mendengarkan tawa ceria dari mereka berdua di ruang tamu. tawa evan yang selalu hanya untuknya kini dimiliki orang lain.

malam ini davin benar-benar tidak bias tertidur. wajahnya sembab, benar ia menangis dalam diamnya.

Davin POV

kenapa ? aku tak pernah meminta semua ini. aku tahu evan orang yang baik tapi kenapa aku dengan kurang ajarnya mencintainya. evan selalu membantuku, apa yang harus aku lakukan ? perasaanku akan membuat evan kesusahan.

bahkan dia selalu melindungiku, tapi mengapa aku melakukan ini. apa evan akan membenciku ? apa ia akan marah jika mengetahui ini ? entahlah.

pagi menjelang dan aku sama sekali belum memejamkan mataku. setelah semalaman merenung akhirnya aku menemukan keputusan yang seharusnya ku ambil dari dulu.

aku bangkit lalu membuat sarapan.

Davin POV END

Author POV

Evan terbangun dengan wajah bantalnya yang masih terlihat tampan, ia berjalan ke arah dapur dan mendapati davin disana. ia melangkah perlahan lalu memeluk pinggangnya dari belakang. davin yang tersentak lansung berusaha melepaskan diri.

evan tentu saja heran, biasanya davin akan membiarkan saja tingkah laku manjanya, tapi sekarang ? meski wajahnya masih merona tetapi matanya menyiratkan kesedihan.

"kau matamu kenapa ?" Tanya evan menatap tajam, ia bukan orang bodoh yang tidak tahu bahwa mata sembab itu adalah karena davin menangis, yang ia tidak tahu adalah kenapa ?

I don't care. I love you ! (BoyxBoy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang