Family Talk

20.1K 1.5K 337
                                    

Halooo. Ini janji gw yang kemarin Krn ujian proposal gw dah kelar.
Selanjutnya nunggu seminar hasil terus skripsi. Doain gw usaha. Cus baca mas mba



"E-Evan, jangan di sini. aku malu" kata Davin pelan.

"tapi aku sudah tidak tahan. kumohon sebentar saja." balas Evan dengan bisikan ang amat pelan di telinga davin kemudian menggigitnya pelan.

"tapi ini di taman" kata davin dengan wajah semerah tomat.

"aku tidak peduli, pokoknya aku mau sekarang" kata Evan kukuh mulai membaringkan dirinya.

"huh terserah kamu Van" balas Davin lebih lembut, wajahnya masih memerah tapi senyuman bahagia terukir di wajahnya.

"aku tidak peduli jika ada yang melihat, pokoknya aku mengantuk dan ingin berbaring di panguanmu titik" kata evan sambil memejamkan matanya. perlahan tangan Davin terulur untuk membelai helaian rambut Evan yang tebal.

kesunyian menemani mereka siang itu, tiada ucapan bahkan suara dari keduanya. yang ada hanyalah rasa cinta yang tersalurkan.

***

malam ini meja makan terlihat canggung, bukan karena Evan ataupun Davin melainkan karena seseorang lain yang sedang duduk di di hadapan mereka sambil menatap mereka dengan tatapan seolah mengejek.

"ayolah ayah, berhenti menatap kami seperti itu. ini membuatku tidak nyaman" kata Evan akhirnya menyerah pada situasi canggung itu.

"memangnya aku menatapmu seperti apa ?" tanya dave berpura-pura bingung.

"ayolah ayah, aku tahu kau mengerti maksudku" balas evan makin kesal.

"hahaha aku hanya tidak bisa menyangka. akhirnya ada yang bisa menaklukan anakku yang keras kepala ini. kau sangat hebat davin" kata Dave masih saja berusaha mempermainkan putranya. davin hanya menunduk malu mendengar pujian itu.

"ngomong-ngomong ayah ingin membicarakan sesuatu" kata dave dengan wajah yang berubah serius. evan dan davin menelan ludah. sepertinya kali ini memang sesuatu yang penting.

"sudah berapa kali ?" tanya dave tajam.

"huh ?" balas keduanya bingung. dave memutar bola matanya bosan.

"sudah berapa kali kalian melakukan sex?"tanya Dave blak-blakan.

UHUKKK

davin dan Evan tiba-tiba tersendat ludah sendiri mendengar ucapan ayah evan itu. wajah mereka berdua memerah padam.

"kalian tentu tau maks-, astagaa jangan katakan padaku kalian belum pernah melakukannya" kata Dave dengan wajah yang berubah kaget.

"ayah berhenti bicara sembarangan. kami ini masih sekolah" kata evan kesal meski wajahnya masih memerah karena malu.

"HAHAHAHAHA DASAR CUPUUUU" teriak Dave pada anaknya. "jangan-jangan kau ragu pada propertimu ya ? ayolah davin. tinggalkan bocah ini dan menikah saja denganku. kau akan jadi ibu tirinya." lanjut dave tanpa bisa di kontrol, membuat kedua remaja didepannya makin tersipu malu.

"a-aku. aku masih lebih memilih Evan ayah" kata Davin gugup.

"vin tidak usah memperdulikan si tua ini. lanjutkan makanmu lalu kita kekamar" kata evan menatap kesal pada ayahnya.

"oh, apa kalian akan melakukannya malam ini ?" 

"AYAH BERHENTI MEMBICARAKAN HAL VULGAR SEPERTI ITU DI MEJA MAKAN" teriak evan sambil memukul jidatnya sendiri. apa yang salah dengan otak ayahnya.

I don't care. I love you ! (BoyxBoy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang