Part 7 : Bed Scene

36.4K 2.7K 475
                                    

Kini Davin berada dalam situasi yang sangat awkward. Dia sedang berbaring di kasur bersama dengan Evan yang hanya menggunakan boxernya. Katanya ia tidak bisa tidur jika memakai baju karena kegerahan. Davin bepikir bahwa Evan sudah tertidur dari tadi, sayangnya Evan sama sekali tidak bisa tidur. Ia sedang berusaha keras menahan debaran jantungnya berada di samping Davin.

Davin memandang sejenak posisi tidur Evan yang bisa dibilang sangat berantakan. Wajahnya memerah melihat lekukan-lekukan tubuh Evan yang tercetak sempurna. Ia meraba jantungnya yang sedari tadi berdetak tak karuan, rasanya davin lebih memilih tenggelam sekarang juga.

Tanpa ia sadari, tubuhnya seakan bergerak sendiri untuk mengamati wajah tidur Evan dari dekat.

"tampan" gumamnya pelan. Evan yang hanya berpura-pura tertidur merasakan jantungnya makin berdebar. Oh mungkinkah davin mulai menyukainya.

Davin menyentuh pelan bulu mata Evan pelan seakan takut membangunkannya.

"aku tak akan bisa tidur jika kau terus menggodaku" ucap evan pelan lalu membuka matanya. "apa yang kau lakukan hmmm ?" davin yang terkejut lansung bergeser ke ujung ranjang. Ia merasa seperti pencuri yang baru saja ketahuan.

"a.. aku. Aku hanya. Anu.. maafkan aku Evan" ucapnya gugup. Evan yang merasa gemas sendiri dengan tingkah davin yang menunduk dengan wajah merah itu harus menahan mati-matian agar tidak segera memakan bocah di hadapannya itu.

"kemarilah !" kata evan lansung menarik davin ke dalam pelukannya. Menyembunyikan wajah bocah mungil itu dalam dekapan dadanya lalu mencium aroma rambut davin yang lembut. Evan merasa ini momen yang sangat menyenangkan, davin sangat sempurna di pelukannya.

"a-apa yang kau lakukan ?" kata davin pelan. Jantungnya makin berdegup kencang, wajahnya terasa panas. Ia dapat merasakan irama jantung evan yang tak kalah cepatnya.

"biarkan seperti ini." Kata evan. "kau tadi mengganggu tidurku. Sekarang biarkan seperti ini" bisiknya lembut di telinga davin. Ccowok manis itu hanya mengangguk dan makin menenggelamkan dirinya dalam pelukan Evan. Mereka berdua sama sama mereasakan kenyamanan yang baru pertama mereka rasakan. Perlahan davin mulai menutup matanya.
'ada apa denganku ? mengapa terasa sangat nyaman saat Evan memelukku. Dia bahkan tidak memakai baju. Ada apa dengan jantungku ?'

Entah davin memang bodoh atau terlalu polos untuk menyadarinya. Bahwa dia, telah jatuh cinta pada sosok yang kini memeluknya Erat.

"aku mencintai mu" bisik Evan sangat pelan. Davin yang sudah setengah sadar mendengar bisikan itu berfikir bahwa dirinya sudah bermimpi. Dan keduanyapun terlelap

Di luar sana ada dua orang wanita yang sedang berusaha menahan diri agar tidak berteriak, yang lebih muda terlihat menahan hidungnya dengan tisu karena darah segar mengalir dari lubang hidungnnya.

"Eonni, aku bisa mati kehabisan darah jika setiap hari melihat ini" ucapnya.

"kita harus mulai mengonsumsi pil penambah tadarah mulai sekarang."

***

Evan terbangun lebih dulu, posisinya masih sama. Ia memeluk Davin dengan mesra, hanya saja sekarang ini davin juga sudah melingkarkan tangannya di pinggang Evan. Davin diperlakukan seperti guling oleh cowok tampan itu.

Evan mengamati dengan seksama wajah davin yang terlelap damai.

kira-kira apa yang dia mimpikan ?' batin Evan penasaran.

Wajah tidur davin benar-benar imut. Dengan sedikit keberanian Evan mencoba peruntungannya dan..

Chu~

Berhasil, dia berhasil mencuri satu kecupan dari bibir manis itu. Ah rasanya seperti candu. Jika saja davin tidak bergerak gelisah mungkin evan akan mencuri satu kecupan lagi. Davin yang mulai merasa tak nyaman berusaha untuk mendapatkan kembali kenyamanannya. Ia merapatkan dirinya kedalam pelukan evan lalu menggosok-gosokkan hidungnya di permukaan dada cowok tampan yang memeluknya.

I don't care. I love you ! (BoyxBoy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang