Mulai Tumbuh

3.3K 144 20
                                    

Saat ini Andy dan Rose menjadi semakin dekat. Perjuangan Andy untuk mencintai Rose kian tumbuh dan kini ia sedikit memiliki perasaan terhadap Rose.

"Bagaimana tadi pergi dengan Rose?" Pertanyaan pertama yang Andy dengar saat memasuki rumah.

"Biasa saja. Tapi aku diam-diam mengambil fotonya saat di parkiran" Ucap Andy ke Luke sambil tersenyum malu dan mengambil handphone lalu menunjukkan foto yang tadi ia ambil.

"Cantik. Tapi lebih cantik Ash." Ucap Luke bangga.

"Whatev" Ucap Andy acuh.

"Haha. Apa kau sudah memiliki perasaan terhadap nya?" Tanya Luke dan itu sedikit membuat Andy bingung.

"Sedikit. Tapi aku akan berusaha lagi." Ucap Andy mantap.

"Good boy" Luke menepuk pundak Andy.

"Tapi Luke, bisakah kau membantu ku?"

"Apapun itu"

"Apa kau memiliki teman di sekolahnya Rose?"

"Hmmm...sepertinya ada tapi tidak terlalu akrab denganku. Kenapa?"

"Aku boleh minta tolong tidak? Tolong kau cari info tentang anak yang bernama Alex dan kau harus membunuhnya." Perintah Andy.

"Alex? Sepertinya aku pernah dengar nama itu. Ada apa dengannya? Apa dia mengganggu mu?"

"Dia sangat sangat sangat mengganggu. Apa maksudnya aku tidak boleh dekat-dekat dengan Rose? Bahkan Rose cerita kalau setiap pria yang mendekatinya akan habis babak belur di tangan Alex. He's a bad human, Luke. Kill him!"

"Okey. Kebetulan sekali aku sedang ingin berburu. Baiklah, besok aku akan mencari info tentangnya. Kau tenang saja, dude. Tidak akan ada lagi yang akan mengganggu kalian." Luke tersenyum.

"Thanks my twin. You're the best, buddy!" Andy memeluk Luke. Lama Andy memeluk Luke sampai-sampai Luke merasa risih.

"Okey sekarang bisa kau lepas pelukanmu?" Ucap Luke pelan.

Andy langsung melepas kasar pelukannya dan langsung bersikap layaknya laki-laki tulen.

"Kau tidak gay kan?" Luke cengengesan.

"Bitch! Kalau aku gay tidak mungkin aku menyukai Rose" Tegas Andy tidak mau kalah.

"Lalu kenapa tadi memelukku erat dan lama sekali?" Luke mengeluarkan jurus kejahilannya.

"Shut up, dude! Lebih baik aku kamar dan tidur daripada harus mendengar ocehan berisik mu itu!" Andy beranjak pergi meninggalkan Luke yang masih anteng di depan televisi.

"Luke, belum tidur? Besok sekolah sayang." Ibu keluar dari kamarnya.

"Belum mengantuk, Bu. Ibu sendiri kenapa belum tidur?" Tanya Luke tanpa mengalihkan pandangannya dari layar televisi dan sesekali sambil menatap layar handphone nya.

"Ibu sudah tidur tetapi kebangun karena mau minum. Mau Ibu ambilkan cola, Luke?"

"Iya bu tolong"

"Tangkap!" Dengan cepat Luke menoleh Ibu nya dan dengan sigap kaleng cola itu ada di tangan Luke.

"Nice catch!" Gumamnya sendiri sambil membuka tutup kaleng itu.

"Ibu kembali ke kamar ya, Luke. Kamu jangan tidur pagi-pagi. Good night, i love you." Ibu mencium kening Luke.

"Good night and i love you too, Bu." Luke pun membalas mencium kening Ibu.

Malam sudah semakin larut. Mata Luke juga sudah semakin berkurang daya tahannya. Luke memutuskan untuk berhenti menonton televisi dan pergi tidur.

Psycho or Cannibal?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang