Bertemu Lagi

3.3K 151 4
                                    

"Andy?"

"Rose?..." Andy bingung melihat Rose.
"Apa yang kau lakukan disini?" Lanjut Andy.

"Aku ingin menjeput Ash. Kau?" Tanya Rose yang juga kebingungan.

"What the fuck! Kau membohongi ku Luke! Kau sengaja mengirimkan pesan untuk ku dan Rose agar kami bertemu disini secara bersamaan. Aku yakin kau berada disekitar sini sedang mengintai kami berdua" Geram Andy kesal.

"Tidak. Aku hanya sedang berjalan-jalan saja disekitar sini. Aku pulang duluan ya, Rose." Ucap Andy acuh.

Ya, rencana mereka gagal. Andy membalikan badannya untuk pulang kerumah dan meninggalkan Rose. Rose mengernyitkan dahinya heran.

"Kenapa kau dingin sekali padaku, An?" Ucapnya lemas.

"Rencanamu bodoh sekali Luke. Mudah tertebak. Wake up! I'm a psychopath. Kau membodohi ku dengan hal semacam itu? Tidak akan bisa" Ucap Andy dalam hati membelakangi Ash lalu menyeringai.

Sementara itu dua pasang mata melihat kepergian Andy. Luke dan Ash saling pandang dengan tatapan sayu karena rencananya gagal.

"Ayo kita hampiri Rose" Ucap ku pada Ash yang masih terduduk.

Rose masih berdiam diri ditempatnya melihat punggung Andy yang terus jalan menjauhinya.

"Rose" Ucap Ash. Rose pun menoleh dan mengajaknya ke dalam Starbucks. Luke mengikutinya dari belakang.

"Biar aku pesankan sesuatu untuknya" Ucap Luke pergi untuk memesan. Rose melamun memikirkan sikap Andy barusan yang begitu dingin terhadapnya.

"Hei Rose, are you okay?" Ucap Ash menepuk pundak Rose.

"Ya, I'm okay" Rose tersenyum tipis.

Tak lama kemudian pesanan pun datang. Mereka hanya memesan segelas Moccacino.

"Apakah kau menyukainya?" Tanya Luke pada Rose.

Rose terdiam dan mengangguk perlahan dengan pelan sambil menundukkan kepalanya.

"Kenapa tidak kau kejar? Aku yakin ia juga menyukaimu" Kini Ash yang berbicara.

"Tidak mungkin aku mengejarnya lebih dulu, Ash. Aku takut ia tidak menyukai keagresifan ku" Rose bertahan untuk membendung airmatanya.

"Itu bukan agresif, Rose. Itu adalah pengorbanan. Perlihatkan pengorbanan mu pada Andy agar ia bisa benar-benar melihat pengorbananmu." Ucap Luke meyakinkan Rose.

"I'll try" Rose menunduk sambil meminum Moccacino miliknya.

***

-Andy's POV-

Aku melihat raut wajah Rose tadi saat aku pergi meninggalkannya. Apa benar ia menyukai ku? Itu mustahil. Aku tidak menyukainya. Ah, atau belum menyukainya. Apa aku coba saja untuk mengenalnya lebih dekat? Siapa tau saat aku dekat dengannya, aku bisa sedikit melupakan Ash. Ya, aku akan mencobanya.

"Mandi malam-malam memang sungguh menyegarkan" Ucapku sambil mengeringkan rambutku dengan handuk.

DDRRTT!!!
DDRRTT!!!

Handphone ku bergetar tanda pesan masuk. Siapa yang mengirimkan pesan malam-malam seperti ini.

Terlihat di layar handphone ku tertulis nama Rose. Aku pun segera membacanya.

"An, apa kau sudah tidur?"

"Darimana kau dapat nomor ku?"

"Maaf. Aku mendapatkannya dari Luke. Maaf tidak meminta izinmu dulu"

Psycho or Cannibal?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang