Bersiap

2.9K 142 10
                                    

"I'm Rosalie. Nice to meet you, Percy."

"Just Perce. Nice to meet you too, Rosalie."

"Just Rose." Rose tersenyum lagi.

"Rose? Ah aku baru ingat. Ia Rose kekasih nya Andy. Fuck! Kenapa aku baru mengingatnya. Kebetulan sekali aku bertemu dengannya disini." Gumam Percy dalam hati.

"Oh oke Rose. Apa kau sudah selesai?"

"Sudah. Kau?"

"I'm done." Percy tersenyum.

"You're so damn beautiful, Rose." Lagi-lagi Percy bergumam didalam hati sambil berjalan menyusul Rose yang sudah ke kasir lebih dulu.

"I have to go, Perce. Hari sudah semakin larut. Aku takut Ash mengkhawatirkan ku. See ya." Rose menjauh sambil melambaikan tangan ke arah Percy. Namun Percy dengan cepat mengejar Rose dan tanpa sengaja memegang Rose menahan agar jangan pergi dulu.

"Sorry. Kau pulang naik apa? Ini sudah larut. Jarang taksi yang lewat."

"Aku jalan kaki. Rumah ku hanya satu blok dari sini. Aku duluan."

"Biar aku antar. Kebetulan aku membawa mobil. Tidak baik perawan jalan sendirian malam-malam seperti ini. Kita kan tidak tau diluar sana ada apa. Kalau nanti ada psikopat atau kanibal yang akan memotong-motong habis tubuhmu dan memakannya bagaimana?" Percy mencoba menakut-nakuti Rose.

Rose sedikit menggidik ngeri mendengar ucapan Percy.

"Separah itukah?"

Percy mengangguk.

"Baiklah kalau kau ingin mengantarku pulang." Rose tersenyum singkat.

"Oke. Let's go. Malam sudah semakin larut." Percy pun ikut tersenyum. Namun senyuman Percy sedikit menyeringai dingin.

***

"YaTuhan Rose.. kenapa kau lama sekali? Kau tau, aku sangat khawatir." Ucap Ash panik saat Rose baru turun dari mobil Percy. Percy pun ikut turun.

"Calm down, Ash. I'm okay. Ohya, Perce, ini Ashley. Ash, ini Percy. She's my twin."

"Nice to meet you, Ashley."

"Nice to meet you too, Percy."

Mereka saling berjabat tangan dan tersenyum. Namun, Ash sedikit menatap Percy tidak suka.

"Kalau begitu aku pulang dulu, Rose. Ah, aku hampir lupa. Boleh aku meminta nomor ponsel mu?"

"Tentu."

Setelah memberikan nomor ponselnya, Rose pun masuk ditemani Ash dan Percy pulang karena kalau ia tidak segera pulang, rumahnya pasti akan rata dengan tanah karena dijaga oleh Thiago.

"Percy teman lama mu?" Tanya Ash saat membantu Rose menata belanjaan di dapur.

"Tidak. Kami baru bertemu di Pasar Swalayan."

"Baru bertemu tapi kau sudah percaya dengannya?"

"Percy baik, Ash. Dia membantuku mengambil sereal makanan sialan ini." Ucap Rose dengan raut wajah kesal kearah kotak sereal yang tengah ia pegang.

"Ah whateve. Oh iya Rose, aku punya film baru di laptop. Kita harus menontonnya malam ini." Ajak Ash antusias.

"Film apa?"

"Psikopat."

"I don't like Psychopath."

"Kenapa? Itu sungguh menegangkan."

Psycho or Cannibal?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang