Setahun berlalu. Hubungan Andy-Rose dan Luke-Ash kini semakin dekat dan serius.
"Sudah lama sekali kita tidak pernah ke Taman ini." Andy merangkul Rose.
"Iya. Dari awal saat aku mengetahui kalau kau ternyata seorang psikopat sampai sekarang aku belum pernah ke Taman ini lagi." Balas Rose tersenyum.
"Hmm... Rose?"
"Ya sayang?"
"Sudah berapa lama kita berpacaran?" Tanya Andy.
"Entah. Cukup lama. Aku lupa, An. Ada apa?"
"Aku ingin melamarmu." Pipi Andy memerah.
"Are you serious?" Rose kaget sekaligus senang mendengar penyataan Andy barusan.
"Yes. I'm so serious." Andy menatap tepat di manik mata Rose.
"I'll waiting you." Rose memeluk Andy.
*
"Bagaimana dengan Thiago? Apa dia berhasil lolos?" Tanya Ayah kepada Polisi yang menangani kasus Percy.
"Menurut catatan dan penelitian yang kami temukan, bahwa Thiago kabur ke luar negeri dan pesawat yang ia tumpangi adalah pesawat yang minggu lalu kecelakaan dan di siarkan di televisi. Kemungkinan nya tidak mungkin untuk ia kembali ke Brazil, Tuan."
"Syukurlah. Saya lega mendengarnya. Jadi tidak ada yang perlu di khawatirkan lagi?"
"Ya, Tuan. Semua akan baik-baik saja. Kami pastikan Thiago tidak akan datang ke Brazil." Polisi memegang pundak Ayah.
"Baiklah. Terimakasih atas kerjasama nya."
"Sama-sama, Tuan."
Ayah pulang ke rumah dengan perasaan yang cukup tenang. Polisi juga tidak mencurigai keluarganya. Polisi tidak tahu kalau sebenarnya bukan hanya Percy dan Thiago yang psikopat. Tapi, ia dan keluarga nya juga psikopat yang cukup di takuti masyarakat Brazil.
"Bagaimana, Yah? Apa kata polisi tadi?" Tanya Luke penasaran saat Sang Ayah berada di depan pintu.
"Kata Polisi semua akan baik-baik saja. Tidak ada yang perlu di khawatirkan." Ayah tersenyum.
"Oh Tuhan syukurlah kalau begitu." Luke terduduk lemas di sofa ruang tamu.
"Hmm.. Ayah?" Kini Andy yang angkat bicara.
"Yes my son?" Tanya Ayah kemudian meminum segelas darah ayam segar yang sudah di sediakan oleh Ibu.
"Aku ingin menikahi Rose."
Pernyataan yang sukses membuat darah ayam itu muncrat keluar dari mulut Ayah. Ayah keselek.
"What do you talking about?" Tanya Ayah.
"Apa kau gila? Apa Rose benar-benar sudah bisa menerima mu apa adanya?" Luke pun ikut bertanya. Mereka tak percaya kalau Andy benar-benar akan menikahi Rose.
"Ya ia sudah bisa menerima ku apa adanya. Jadi aku memutuskan untuk menikahinya. Aku tak ingin kehilangannya untuk yang kedua kali."
"Baiklah jika kau ingin menikahi nya. Nanti Ayah dan Ibu bicarakan pada orang tua Rose."
"Terimakasih Ayah. Ah iya, kau Luke? Tak ingin menikahi Ash?"
"Ash ingin menyelesaikan kuliahnya dulu. Nanti jika kuliah nya sudah selesia, segera aku lamar."
"Good idea, buddy."
Hari ini mereka datang ke rumah orang tua Rose dan Ash untuk membicarakan pernikahan Andy dan Rose. Para orang tua begitu antusias membicarakan ini. Ah, sebenarnya orang tua Rose dan Ash belum mengetahui kalau calon besan nya ini adalah keluarga psikopat sekaligus kanibal. Rose dan Ash masih menyembunyikan dan mungkin tidak akan di bocorkan sama sekali.
"Apa kau serius ingin menikah dengan Andy?" Tanya Ash saat mampir ke kamar Rose.
"Ya. I'm sure."
"Apa kau benar-benar bisa memaafkan Andy? Apa kau benar-benar akan menikah dengan seorang..."
"... psikopat dan kanibal? Ya I know. So what?" Belum sempat Ash melanjutkan kata-katanya sudah di potong oleh Rose dan ia berusaha meyakinkan saudara kembarnya itu. Ash tersenyum.
Pernikahan mereka ditetapkan pada tanggal 27 Januari tepat jam 09.00 AM. Pernikahan yang sederhana akan di laksanakan.
- 27 Januari -
"Sebentar lagi kau akan menikah. Apa kau deg-deg an?" Tanya Ash di ruang rias pengantin.
"Sedikit."
"Itu wajar. Aku ingin melihat keadaan di depan dulu. Nanti jika nama mu di sebut, cepatlah untuk keluar melaksanakan pernikahan mu."
Rose mengangguk.
"Rosalie Ash Jonathan."
"Nama ku? Aku harus segera kesana." Kata Rose pada dirinya sendiri.
Saat Rose ingin keluar, seseorang mengenakan kemeja putih dan jas hitam masuk ke dalam ruang rias Rose.
"Happy Weeding Andy dan Rose. Senang melihat kalian lagi di acara pernikahan kalian. Masih mengenaliku? Sudah satu tahun lamanya tak melihatmu." Seseorang itu tersenyum dingin dengan tatapan mengintimidasi ke arah manik Rose.
"Thiago."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
. TAMATAkkhiirrrrnyyaaa tamat juga ini cerita. Berapa bulan ya? Kalau gasibuk pasti cuma 5 bulan. Sayang nya sibuk banget jadi terbengkalai cerita ini. Untuknya udah bisa selesai.
Ngegantung ya? Gua tau kok digantung itu emang gaenak. Tapi lebih seruan digantung ceritanya biar imajinasi kalian main. Anjaayyy wkwk..
Oke makasih banget buat readers, voters, siders, commanters (*alah gua ngmng apa xD) ya pokoknya makasih buat yang udah ngikutin jalan cerita Psycho or Cannibal?
Tanpa kalian ini cerita bukan apa2 guys (*emang bukan apa2 sebenernya mah xD) makasih makasih. Gua pamit ya. Nanti gua bikin cerita lagi kok seliw.Kecup manja terakhir
- Pite
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho or Cannibal?
Mystery / ThrillerLucas di didik oleh sang Ayah untuk menjadi seorang psikopat dan kanibal yang handal. Sampai akhirnya berbagai tragedi terjadi pada Lucas. Dari percintaan hingga persaudaraan yang berbelit.