Masalah Baru

3K 136 18
                                    

"Bagaimana kalau aku tidak bisa mencintaimu?" Tanya Andy melepas pelukannya pelan.

"Aku akan menunggumu." Ucap Rose berkaca-kaca.

"Really?" Tanya Andy lagi memegang pipi kiri Rose.

"Ya. I promise." Ucap Rose memegang tangan kanan Andy yang kini berada di pipinya.

"Bersabarlah. Cepat atau lambat aku akan mencintaimu"

"Pelan-pelan saja. Jangan mencintaiku karena kasihan melihatku menunggumu"

"Never"

Andy memiringkan kepalanya dan mulai mendekat. Memegang lembut leher Rose. Bibir mereka kini saling beradu. Semakin dalam. Kini tangan Andy menggenggam lembut pinggang Rose. Tangan Rose memegang pelan pipi kanan Andy. Tanpa sengaja Rose menitihkan air mata.

"Andai kau tau, aku bahagia saat bersamamu. Aku akan terus bahagia saat bersamamu walaupun kau tak merasakan kebahagiaan itu bersamaku" Rose bergumam dalam hati.

"Rose?" Seseorang memanggil dan adegan yang sedang mereka lakukan tiba-tiba berhenti dan suasana pun menjadi canggung.

"Thiago?" Ucap Rose kaget dan kikuk sedikit.

"Oh ada Lucas. Kalian pacaran?" Tanya Thiago.

"Tidak Thiago. He's not Lucas. Perkenalkan, dia Andy. Andy ini Thiago teman ku disekolah." Rose memperkenalkan mereka berdua.

"Wajah kalian sangat mirip" Ucap Thiago.

"Aku kembarannya" Andy tersenyum.

"Oh kau kembarannya Lucas. Setau ku Lucas tidak mempunyai kembaran" Ucap Thiago menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Aku baru menjadi kembarannya saat umur 15 tahun. Ceritanya panjang" Ucap Andy datar.

"Oh okay aku mengerti. Oh iya Rose, kemarin Lucas mencari Alex" Ucap Thiago to the point.

"Hah? Untuk apa Luke mencari Alex? Mereka berteman?" Tanya Rose bingung.

"Aku rasa tidak. Lucas menunggunya dengan gerutuan-gerutuan kasar. Sepertinya Lucas marah dengan Alex." Jelas Thiago.

"Luke marah dengan Alex? Dia berteman dengan Alex saja tidak, bagaimana bisa ia marah pada Alex?"

"Rose, hari sudah semakin malam. Ayo kita pulang." Andy menarik tangan Rose lumayan kasar meninggalkan Thiago yang masih diam berdiri di taman.

"Bajingan! Kenapa makhluk itu membeberkan semuanya pada Rose? Kalau sampai Rose tau Luke sudah membunuh Alex, ia pasti akan marah padaku." Gerutu Andy dalam hati sambil mengemudikan mobilnya kencang.

"Si Thiago itu tinggal dimana, Rose? Apa ia dekat denganmu?" Tanya Andy tiba-tiba.

"Dia tinggal dua blok dari sekolah, warna rumahnya coklat klasik dan memiliki hiasan kepala banteng didepan pintu rumahnya. Tidak, kami hanya berteman biasa dengannya. Kenapa, An?" Jelas Rose.

"Aku cemburu. Jangan terlalu dekat dengannya." Ucap Andy dingin tanpa mengalihkan pandangannya terhadap jalan didepan.

Rose tersenyum.

"Jika itu yang kau mau, baiklah."

"Good girl"

Andy terus mengemudikan mobilnya untuk mengantar Rose pulang.

"Sebelum Rose mengetahui semuanya, aku harus mengurusnya. Malam ini juga" Gumam Andy dalam hati.

"Yap sudah sampai. Terimakasih sudah menemaniku pergi ke taman." Andy mencium kening Rose lembut.

Psycho or Cannibal?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang