(4) Eh? Mamanya?

1.2K 61 0
                                    

Menunggu itu..
memang ngga asik
Tapi intinya, kita harus sabar
Ya ngga sih..

-------

Sepulang sekolah, Rara memutuskan untuk pergi ke kantor mamanya yang berada tidak jauh dari sekolahnya. Karena kebetulan hari ini gadis itu free dan ngga ada jadwal les ataupun ekskul.

Iya sih deket, lima kilometer doang. Tapi dirinya masih bingung mau kesana naik apa.

Kegalauannya berhenti ketika Aura dengan motor hitamnya berhenti di sebelah Rara, gadis manis itu menatap sahabatnya dengan alis terangkat.

"Ngga usah jaim, bareng gue yuk." ujarnya kelewat santai.

Rumah Aura memang searah dengan kantor mamanya Rara, kadang gadis itu nebeng sampai depan. Kadang juga malah ikut masuk ke kantornya.

***

Setelah motor Aura sudah tak terlihat, gadis itu melenggang masuk ke dalam kantor, menunggu sebentar di lobi sampai akhirnya disuruh masuk oleh mbak receptionist.

"Assalamualaikum." sapanya ketika memasuki ruangan. Gadis itu menggaruk tengkuknya ketika melihat mamanya sedang mengobrol dengan seorang wanita paruh baya lainnya.

"Waalaikumsalam, masuk sini." balas Shinta sumringah. Rara tersenyum kikuk seraya menghampiri mamanya kemudian mencium tangannya dan wanita di samping mamanya.

"Lagi sibuk bun?" tanyanya begitu dirinya sudah duduk bersandar pada sofa.

" Engga, tumben kesini?" tanya Shinta lembut.

"Males pulang bun, di rumah sepi. Nantilah kalo Randy udah pulang."

Shinta menepuk punggung tangan Rara, menyuruhnya untuk duduk tegap.

"Kenalin, namanya tante Mira. Mamanya temen kamu kan?"

Rara mengernyit bingung, temen? Siapa?, batinnya.

"Siang tante, saya Keira panggil aja Rara." Rara tersenyum ramah.

Mira mengangguk, "Cantik ya, kelas berapa?"

"Kelas XI," jawab Rara canggung. "ngomong-ngomong anak tante siapa? Cewek ya?"

"Di Garuda deket sini kan?" Mira bertanya lagi. "Engga, cowok."

"Iya tante, kalo boleh tau namanya siapa?"

"Nando, kenal kan?"

'Deg'

Ucapan Mira membuat Rara melongo beberapa detik dan secara mendadak jantungnya berpacu dua kali lebih cepat.

Padahal cuma nyebut nama.

Salah sendiri cakep terus pinter.

"Ke..ke..nal tante, Nando Putra kan?" tanyanya lagi. Berharap tidak mengangguk namun sialnya, perempuan di hadapannya itu mengangguk.

'Fix, tante Mira nyokapnya Nando.'

"Tante mamanya Nando ya? Bilang bukan plis tante, bilang." tanya Rara dramatis.

Ga Peka Dih ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang