Bazaar di Garuda telah dibuka hari ini, tiket masuk dijual dengan harga 5k per orang, antusiasme pengunjung cukup banyak karena bisa dilihat dari banyaknya pengunjung di hari pertama yang bisa dibilang diluar ekspretasi padahal puncaknya saja masih besok malam.
Tema bazaar setiap tahunnya berbeda, untuk tahun ini mereka memberi tema 'Healthy food' Intinya itu mengenai makanan sehat yang murah karena saat ini terlalu banyak makanan ringan kurang menyehatkan yang dijual di sekitar kita. Di setiap stand pengunjung bisa melihat cara pembuatan makanan sehat yang dijual oleh para murid.
Acara ini berlangsung dua hari untuk merayakan hari ulangtahun sekolah, penutupnya di malam Minggu. Di tengah lapangan ada panggung pentas seni, bagi siswi yang hendak menyumbangkan lagu ataupun menampilkan tarian bisa langsung menampilkannya tanpa harus ribet melalui penyeleksian. Barulah ketika besok malam, acara sudah benar-benar diplanning dengan matang.
"Ra, udah makan?"
Rara menoleh ke arah sepupunya malas, "Ntar aja lagi sibuk nih." jawabnya ogah-ogahan. Rama melirik beberapa siswi yang duduk santai sambil mengobrol di ujung stand, ini kan tugas bareng-bareng kenapa ada yang nyantai-nyantai sih?, batinnya.
Cowok itu menghampiri keduanya dengan wajah jengkelnya, "Lo berdua ngapain?"
Kedua gadis itu bungkam.
"Gantiin Dela, Kayla sama Rara gih. Mereka daritadi kerja sampe lupa makan, nah lo berdua ngapain? Nggibah di pojokan?"
Rara melepas appronnya dengan senang hati diikuti Kayla dan Dela kemudian ketiganya berlalu menjauhi keramaian.
"Istirahat disini deh yuk," Kayla duduk di bangku bawah pohon bersama dengan Dela sementara Rara memilih bersandar di bawahnya.
"Ngga nyangka segini banyaknya." Dela berkomentar.
Rara dan Kayla mengangguk menyetujui. "Tahun kemarin rasanya kayak garing gitu tapi ini? Hebat dah,"
"Ra, makan dulu woy!" Rama menghampiri ketiganya dengan nafas terengah. "Del, makan dulu nih biar maag kamu ngga kambuh." ujarnya seraya memberikan kotak putih kepada Dela.
"Kita mana? Pilih kasih lo mah!" Rara bersungut.
Rama mengangkat bahunya cuek kemudian cowok itu menarik tangan Dela untuk menjauhi kedua gadis itu, sempat memberontak namun ketika Kayla dan Rara menatapnya seolah tak apa akhirnya Dela luluh juga.
Dan sekarang tinggal kedua gadis yang duduk menjomblo sembari mengistirahatkan punggungnya karena kelelahan.
"Kay, beli makan aja yuk. Laper gue," Rara bangkit dari duduknya sembari menepuk-nepuk rok sekolahnya. Jam menunjukkan pukul setengah tujuh malam dan itu tandanya bazar sudah berjalan kurang lebih empat jam bahkan dia lupa untuk makan siang saking sibuknya.
Kayla mengikuti langkah Rara, gadis itu memang tipe pendiam dan berbicara ketika perlu namun gadis itu tetap menghargai peranan sahabatnya. Pendiam yang masih wajar karena jika sedang berkumpul gadis itu juga sering melemparkan candaannya, beda lagi kalau masih sama anak-anak cowok. Ngomongnya sebatas ya, engga, hm dan kalo ngga gitu cuma geleng.
"Ra," Kayla menahan tangan Rara yang hendak menuju stand. Gadis berkuncir satu itu melirik Kayla yang rambutnya tergerai bebas. "Ada mantan gue, gimana nih." lanjutnya.
"Hah?" Rara melongo.
Kayla mengangguk mengiyakan lantas kedua bola matanya melirik ke arah stand milik kelasnya sendiri. Rara menahan tawanya begitu melihat wajah panik Kayla, sebenarnya ada apa sih dengan mantan?
"Pura-pura ngga liat aja udah," lanjutnya enteng membuat Kayla melotot.
"Gimana dong, uang gue di stand. Kalaupun ada juga cukup buat makan di sini doang, iya kalau ada buat kenyanging perut. Ini engga woy!" Rara berseru gemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ga Peka Dih ✔
Kısa HikayeIf I got second chance, I just wanna tell. "Aku sayang kamu." Supaya kamu tau kalau sebenarnya kita berada pada satu titik yang sama. Mencintai, tapi tidak dicintai. Dan ternyata bukan hanya kita yang sama tetapi orang terdekat aku sendiri pun nger...