bagian dua-puluh-dua: Finally (Special Rena's POV)

2.3K 128 28
                                    

"Rena, lihatlah!" Suara itu begitu nyaring di telingaku. Gadis manis tersenyum sambil memamerkan sebuah cincin yang ada di jari manisnya, "aku telah dilamar!"

Dilamar? Selamat!!!

"Kami akan menikah dua bulan lagi. Bagaimana, Rena? Apa kami terlihat cocok?" Jurina menarik seorang pria disebelahnya, "ah.. aku lupa. Dia namanya Taise. NISHINO TAISE."

"Jurina.." pria bernama Taise ini terlihat agak kikuk di depanku. Apalagi saat Jurina memeluk lengannya. Jurina tertawa dan melepas peluknya.

kalian cocok, sangat cocok...!

Tanpa sadar aku tersenyum. Sudah berapa lama aku tidak tersenyun seperti ini?

"Rena, kau tahu tidak? Ayah dan ibuku sudah di penjara.. ternyata, ayah tiriku berencana untuk menjatuhkan aku dan juga ibuku. Tapi syukurnya, semua bisa langsung ditahani oleh pihak berwajib. Ingat polisi yang menyelamatkan kita?

Dia dinaikkan pangkatnya setelah membantu menyelesaikan misi kita, Rena."

Ia menunduk, " hanya saja, Akane masih berkeliaran dan menjadi buronan."

Jurina, sudahlah.. jangan dipikirkan... yang terpenting aku masih bisa melihatmu bahagia, aku sudah senang. Kamu tidak perlu khawatir.

"Ah, Rena.. ini sudah sore. Aku akan kembali lagi kapan-kapan.. selamat tinggal-"

--skip--

"Rena, lihat! Lihat!" Jurina menunjuk perutnya yang sudah membesar. Wah, apa ini tandanya...?

"Aku hamil!" Seru Jurina bahagia, "kata dokter anaknya perempuan! Semoga dia mirip dengan aku yang imut ini. Yah?"

Yah, apalah katamu, Ju. Aku tertawa melihat dia terus berceloteh tentang kehidupannya. Matanya kembali bersinar-sinar. Semoga anakmu tidak secerewet dirimu, yah?

--skip--

"lihatlah... dia manis, kan?" tanya Jurina sambil menggendong seorang anak bayi yang sangat manis. Mirip dengan Jurina. "Ku beri dia nama Rena.. sama seperti mu." Aku Jurina malu-malu.

Ah, terima kasih.. aku tersanjung. tanpa sadar aku begitu terharu mendengar ceritanya melahirkan Rena kecil itu dengan susah payah.. kadang aku juga tertawa saat dia bercerita bagaimana dia meminta Taise ini dan itu saat mengidam.

"Semoga dia menjadi baik sepertimu, yah.. Rena?"

Ya.. semoga saja. Hahaha...

--skip--

"Rena-Rena, kemarilah.." panggil Jurina pada seorang gadis kecil berambut twin-tail yang lucu dan imut. Ia menggendong anak itu dan menunjukannya padaku.

"Lihat? Ini adalah bibimu, namanya Rena."

"Namanya.. sama sepertiku..?"

Iya.. ahh gemasnya!!!

"Yap. Benar." Sahut Jurina mengecup pipinya. "Tanpa ada bibi Rena. Ibu ataupun kamu mungkin tidak akan ada di dunia ini.."

"Kenapa bisa begitu?"

"Karena dia telah menyelamatkan kita berdua!" Jurina menangis.

"Ibu, jangan menangis.. nanti bi Rena sedih.."

benar, Ju. Jangan menangis...

"Ah, iya. Maafkan ibu, nak.. yuk, kita doakan saja agar bi Rena bisa tenang di alam sana..."

"I-ya bu..."

mereka pun berdoa untukku. ku seka air mataku yang mulai berjatuhan. "Tugasku selesai..", ungkapku sambil perlahan menghilang dari hadapan mereka berdua.. ya, walaupun mereka tidak menyadari aku menghilang..

"Selamat tinggal, Jurina..."

--

When I Fall in Love with You
The end.

When I Fall in Love With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang