Part 4

2.2K 196 2
                                    

-Adrina-

Aku sudah mencari mamaku keseluruh tempat. Tapi aku tidak bisa menemukannya. Aku yakin! Aku sangat yakin itu mamaku, walaupun aku hanya pernah tinggal bersama mamaku beberapa tahun, tapi aku tau itu mamaku. Dari wajahnya, dari rambutnya, dari tatapannya. Aku tau dengan jelas!

Tapi.. Apa yang terjadi pada mamaku? Mengapa baru kali ini aku bertemu dengannya? Aku rindu dengannya... Sangat... Rindu dengan pelukannya, rindu dengan tatapannya yang membuatku merasa selalu tenang.

Bel berbunyi. Aku sudah harus masuk ke sekolah. Tapi aku tidak bisa konsentrasi dengan pelajaran, pikiranku hanya dipenuhi oleh mamaku. Tatapan mata sedihnya kepadaku membuatku juga ikut sedih.

Semenjak mama meninggal, aku tidak bisa lagi merasakan kasih sayang. Papa kerja di luar negeri, tanpa mempedulikan aku. Aku sudah berusaha keras membuat papaku tinggal bersamaku, tapi tetap saja tidak bisa. Dan.. Aku mengalah. Aku tumbuh tanpa adanya rasa sayang.

"Heyy!!" Panggil seseorang yang membuatku terkejut.

Aku menoleh ke asal suara, dan seorang laki-laki sedang tersenyum lebar kepadaku. Ya, Sean. Aku hanya membalasnya dengan seyuman tipis.

"Kenapa kamu melamun terus? Ayo ke kantin," ajaknya.

"Maaf, tapi aku sedang tidak ingin makan."

"Ada masalah?" Tanyanya yang membuatku langsung melihat kearahnya.

Aku mengangguk. Lalu dia berkata ,"Kalau kamu mau cerita, cerita aja sama aku."

Aku berpikir. Apa aku menceritakannya kepada Sean? Tapi.. Aku baru beberapa hari kenal dengan dia. Lebih baik tidak usah deh.Aku menatapnya ragu.

"Kalau gak mau cerita juga gak papa kok."

"Maaf Sean.."

"Iya.. Gak papa, kalau gitu aku ke kantin dulu deh.."

"Ok," jawabku.

Aku berjalan keluar kelas, berharap ada mamaku lagi. Yahh.. Walaupun aku tau itu tidak akan terjadi lagi. MUSTAHIL.

Ahhhh!! Kenapa aku tidak pernah terpikir. Aku bisa mencari nama mamaku di buku pemburu hantuku dan keluarlah biodatanya.

Dengan semangat membaja aku masuk ke kelas dan membuka buku pemburu hantuku. Lalu aku menulis nama mamaku di bukuku.

Devina Aurelia.

Dan.. Keluarlah biodata mamaku.

Nama : Devina Aurelia
Penyebab kematian : (.....)
Tahun kematian : 2005

Cuma segini? Dan juga kenapa penyebab kematiannya jadi titik-titik? Ini kan bukan ulangan. Aneh deh... Gak sesuai harapan aku.

Aku menutup buku pemburu hantuku dan kembali memasukkannya ke dalam tas.

Aku yakin pasti ada sesuatu yang aku gak tau tentang mamaku. Penyebab kematian. Aku akan menyelidikinya. Aku berjanji!

-

Aku menatap pintu kamar mamaku dengan sedih. Aku memutuskan untuk masuk ke kamar mamaku, yahh.. Sebenernya juga bukan sepenuhnya kamar mamaku, papaku kan juga tidur di kamar ini. Terlihatlah sebuah kamar dengan perabotan yang masih tersusun rapi.

Aku mendekati meja yang ada di dekat pintu. Ada sebuah buku yang menarik perhatianku. Bersampul warna merah dengan sedikit motif bunga-bunga. Aku membuka lembar pertama.

Senin, 2- 4 - 2000

Bayi perempuan yang lucu telah lahir dari rahimku. Aku sangat menyayangimu anakku.

Ini... Diary mamaku? Apa aku lanjut baca? Tapi kan.. Ini privasi mamaku.. Ya sudah deh aku baca aja. Mungkin juga ada petunjuk dari diary mamaku ini. Aku membaca lembar kedua.

Rabu, 22- 6- 2000

Aku sangat menyayangi keluargaku. Semoga kita bisa selalu bersama.

Aku membaca lembar yang ketiga. Tulisan yang membuatku terkejut.

Pemburu Hantu [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang