Unexpected Love

15.5K 746 17
                                    

PROLOG

Coat panjang berwarna coklat melambai seiring langkah kaki pemakainya yang dipercepat. Langkahnya lebar menembus kawasan padat pejalan kaki yang mungkin bertujuan sama ingin cepat sampai ke rumah, menikmati secangkir teh dengan keluarga atau sekedar merilekskan tubuh dengan ditemani acara teve ataupun musik. Sungguh terdengar menyenangkan untuk dilakukan dimalam yang cukup dingin ini. Jalanan Tokyo kala itu memutih karena salju yang turun sepanjang pagi hingga menjelang sore. Beberapa jadwal keretapun sedikit terlambat akibat tumpukkan salju yang cukup tebal.

Si pemakai coat coklat bergegas mempercepat jalannya untuk mengejar kereta. Dia jelas tidak ingin ketinggalan, karena jika itu terjadi, dia harus menunggu sekitar setengah jam untuk kereta berikutnya. Tubuhnya yang ramping memudahkannya bergerak cepat melewati orang - orang disekitarnya.

Lima menit sebelum keteta berangkat sosoknya sudah terlihat berada di dalam kereta yang penuh sesak malam itu. Beruntung dia masih mendapatkan tempat duduk. Untuk sedikit menghilangkan penat dia memasang earphone di telinga dan mendengarkan musik dengan mata terpejam.
Mungkin baru sekitar lima menit, dia merasakan seseorang mencolek bahunya. Sedikit mendengus kesal karena terganggu dia menolehkan wajahnya guna melihat siapa yang sudah menggangunya. Disampingnya berdiri seorang ibu dengan anak balitanya tersenyum tidak enak. Mengerti dengan arti senyuman itu, diapun berdiri dari duduknya dan merelakan kursinya untuk si ibu.

Sepanjang perjalanan dilewatinya dengan berdiri dan bersandar di dinding kereta dekat pintu. Setengah jam berlalu, akhirnya dia sampai di stasiun tujuannya. Kereta berhenti dan saat pintu kereta terbuka, cepat - cepat dia melangkahkan kakinya untuk keluar, sampai mendadak, seseorang yang mungkin sangat terburu - buru, yah, sebenarnya semua orang juga terburu - buru menyenggol bahunya cukup keras, membuatnya terdorong dan oleng ke depan. Dia sudah bersiap untuk jatuh menghantam lantai dan menahan malu sampai dia merasakan tangan yang menahan bahunya, membuatnya tetap berdiri. Cukup terkejut dengan kejadian itu, dia mendongakan kepala hendak melihat siapa yang sudah menolongnya. Seketika mata hitamnya terpana melihat sosok di depannya. Seraut wajah yang cukup tampan dengan kulit coklat dan rambut pirang. Rahang yang tegas dan kuat juga bola mata biru yang menyorot tajam dan terlihat cemas.
Bagai tersihir dia tak mampu mengalihkan pandangannya, sampai sosok itu terlihat melambaikan tangan di depan wajahnya, khawatir.

"Hei... kau tidak apa - apa?" Suaranya yang berat terdengar mengalun di telinganya, menyadarkannya dengan situasi sekarang.

Segera dia berdiri dengan kikuk dan sedikit malu " Ah ya... tidak apa - apa, terima kasih". Jawabnya gugup.

Si pirang tersenyum lega mendengarnya "Syukurlah.. lain kali hati - hati". Segera sosok itu berlalu dari hadapannya, meninggalkannya yang masih setengah terhipnotis oleh suara dari penolongnya, hingga suara kereta berangkat menyadarkannya untuk kembali ke dunia nyata.

'Ah bodoh kau Uchiha Sasuke, apa yang kau pikirkan?' Makinya pada diri sendiri. Segera dia melanjutkan langkahnya untuk pulang.
Kapan cinta itu datang? Entahlah.

TBC

Unexpected LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang