CHAPTER 1

10.6K 640 21
                                    

Sedikit tersentak, Sasuke terbangun dari tidurnya. Mata hitamnya memandang langit - langit kamar tidurnya. Aneh sekali mimpinya, ah... bukan, sebenarnya bukan mimpi, itu adalah sebagian memori yang tersimpan dalam otaknya. Kejadian yang sudah lama dan Sasuke sendiri sudah hampir melupakannya. Mungkin satu atau dua tahun yang lalu. Ingatan tentang seorang pria dengan mata birunya yang berhasil membuatnya terpaku untuk sesaat, seperti orang bodoh.

Menghela napas panjang, Sasuke bangun dari ranjangnya, berjalan ke kamar mandi. Sedikit air dingin mungkin bisa menyegarkan otaknya. Sejenak Sasuke memandang pantulan wajahnya di cermin yang tergantung di kamar mandi. Ada sedikit warna hitam di bawah matanya, mengangkat bahu tidak peduli dia meneruskan langkah menuju shower, melemparkan piyama yang tadi melekar di tubuhnya ke keranjang pakaian kotor dan segera menyalakan shower untuk membasahi kepala dan tubuhnya. Kembali termenung di bawah guyuran air shower. Dia sedikit bingung kenapa dia bisa teringat kejadian itu lagi.

Cukup lama Sasuke di kamar mandi, terlalu lama melamun. Setelah sadar segera saja dia keluar kamar mandi, berganti baju dan bersiap ke tempat kerjanya.

Uchiha Sasuke, 25 tahun, lajang, menyewa sebuah apato sederhana di pinggiran kota Tokyo. Dia tinggal di lantai dua karena memang apatonya hanya terdiri dari dua lantai dengan empat unit apato, tentunya dua di lantai satu dan dua apato di lantai dua. Masing - masing unit apato saling berhadapan. Untuk lantai satu ditempati oleh pemilik gedung apato itu, sepasang suami istri yang suka bertengkar tapi juga selalu mesra, Jiraiya dan Tsunade. Unit satunya di huni oleh sepasang kakak beradik, Temari dan Gaara. Temari seorang gadis yang sedikit tomboy tapi anehnya dia bekerja di salon kecantikkan, sedangkan adiknya, Gaara masih kuliah di salah satu universitas di Tokyo. Tetangga Sasuke sendiri di lantai dua adalah seorang pemuda yang jarang terlihat keluar. Setelah di selidiki, karena si pemilik sempat menduga kalau penyewa apatonya adalah buronan polisi, ternyata penghuninya adalah orang yang sangat hobi tidur, seorang pemuda bernama Shikamaru, dia adalah seorang bartender.

Sasuke sendiri bekerja di perpustakaan. Dia sangat menyukai pekerjaannya karena memang dia sangat suka membaca, disana dia bisa membaca sepuas hatinya, dari buku terbaru sampai buku lama, dan yang terpenting, gratis.

Sasuke sudah siap untuk berangkat, dengan mengenakan celana skiny jeans dan kaos putih juga sweater tipis, dia melangkah keluar.

Udara pagi ini cukup hangat, maklum, sekarang adalah akhir musim semi dan sebentar lagi memasuki musim panas. Dengan langkah cepat, Sasuke bergegas menuju halte terdekat, beruntung begitu sampai halte, bus segera datang hingga tak perlu menunggu lama.

Hanya butuh waktu kurang dari setengah jam, Sasuke sudah sampai di tempat kerjanya.
"Syukurlah.. kau sudah datang Sasuke, aku butuh bantuanmu'' Seorang gadis berambut merah dan berkaca mata menghampiri dengan sedikit tergesa.
" Ada yang bisa kubantu Karin?. Sedikit mengamati tingkah gadis di hadapannya yang terlihat bingung.
"Disana ada dua orang turis asing, kau bantulah mereka, kau tahu kan maksudku''.

Senyum tipis terlihat di bibir Sasuke, tentu saja dia mengerti, diantara semua pegawai perpustakaan, hanya dirinyalah yang paling lancar berbahasa Inggris. Segera dia menghampiri turis asing yang terlihat kebingungan menjelaskan maksudnya pada salah satu pegawai perpustakaan.

Sore hari adalah salah satu hal yang ditunggu Sasuke. Bukan karena jam kerjanya berakhir, tapi karena dia bisa berjalan di sepanjang jalan kota Tokyo, melihat orang - orang berlalu lalang, sambil menikmati sekotak kopi instan yang dibelinya di vending machine. Dia bukanlah orang yang pintar bergaul, temannyapun hanya sedikit, tapi dia sangat suka mengamati orang disekitarnya. Menebak setiap ekspresi dari orang adalah kesenangan tersendiri. Dulu dia suka melakukan hal itu pada kakaknya, Itachi, dan selalu ditertawakan karena salah menebak. Sasuke tersenyum sendiri mengingat tentang Itachi, kakaknya yang kini sudah berkeluarga dan tinggal di Kyoto. Dalam hati dia berjanji untuk mengunjunginya saat ada waktu.
Sasuke juga teringat pada orang tuanya yang tinggal di Osaka. Sudah setahun lebih dia tidak pulang dan menjenguk mereka.
Waktu berlalu begitu cepat.

Unexpected LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang