Andrew sangat khawatir dengan Nora, walaupun ia adalah alter ego-nya saja tetapi dia tetap ada di dalam tubuh Nora. Andrew mengemudikan mobilnya ke mansion setelah setengah hari ia mengurus perusahaannya. Andrew memasuki mansionnya dan menaiki tangga, berbelok ke kiri, mengetuk pintu kamar Nora. Namun tidak ada jawaban di sana.
Andrew turun menuju taman belakang, namun ia hanya menemukan Joanna. Andrew memutuskan untuk mendekati Joanna.
"Joanna! kemarilah," seru Andrew, Joanna dengan segera menghampiri tuannya, dan mengangguk hormat.
"apa Nora sudah pulang?" Tanya Andrew.
"belum tuan, terakhir saat saya menanyakan dimana nona akan pergi, ia malah mengancamku dengan pisau lipat. Nona Nora sangat menakutkan malam itu." ucap Joanna gemetar mengingat kejadian yang terjadi dua hari yang lalu dan bergidik ngeri.
"apa kau bisa menjaga rahasia?" ucap Andrew menelusuri setiap perkataan Joanna di dalam pikirannya, mencari kebohongan.
"tentu saja tuan." ucap Joanna penuh keyakinan.
"ikuti aku,"
Andrew berjalan dengan langkah panjangnya ke ayunan kayu dengan kursi yang panjang dan punggung yang rendah. Setiap kayu yang terpasang terlihat mengkilap kecokelatan saat terpapar sinar mata hari. Tanaman rambatpun menghiasi tiang dan atap ayunan tersebut. Andrew duduk di ayunan sembari kakinya bertumpu pada tanah, mendorong ayunan agar bergerak ke belakang, ke depan saat kakinya tidak lagi bertumpu pada tanah. Andrew menarik napas dan menghembuskan dengan lembut. Sedangkan Joanna mengamati tuannya dengan penuh tanda tanya.
"sebenarnya, Nora yang kau temui bukan Nora yang asli." ucap Andrew.
"tapi ia memang nona Nora, tidak ada yang berbeda." sergah Joanna mengerutkan dahinya.
"Nora mengidap sindrom DID, dan yang kau temui adalah alter ego-nya, mereka berdua memiliki kepribadian yang bertolak belakang. Nora itu orang yang ceria dan mengemaskan, tapi alter ego itu seorang psikopat yang egois dan dia sangat nekad." ucap Andrew mengingat kembali perilaku dua perempuan itu dan membandingkannya.
"benarkah? Bagaimana ... Aku," ucap Joanna terkejut, tak mampu merangkai perkataannya.
"ya, aku paham kau memang susah untuk menerima, tapi aku perlu mencari Nora saat ini juga, aku takut ia berbuat melewati batas yang seharusnya." ucap Andrew berusaha menenangkan Joanna.
"Dimana Nora yang asli?" tanya Joanna.
"mereka sedang bertukar tempat, artinya bisa saja Nora sedang tertidur, atau bahkan mungkin lenyap... " ucap Andrew mengingat ucapan alter ego Nora saat ia berada di apartemennya.
"tuan permisi, nona Sarah mencari anda, dia berada di ruang tamu." ucap Andrea, kepala pelayan, saat mendekati Andrew, memotong pembicaraannya dengan Joanna.
"baiklah. Dan kau Joanna, hal ini hanya kau dan aku yang tau mengerti?" ucap Andrew berbisik di telinga Joanna.
"baik tuan..." ucap Joanna, beranjak pergi.
Andrew berjalan memasuki rumah menuju ruang tamu, ia mendapati Sarah sedang duduk di sofa berwarna putih gading, dengan dress selutut berwarna merah menyala, dan membawa satu kotak kaca berisi kue putri salju. Andrew berdehem kecil agar Sarah menengok ke arahnya.
"Andrew, aku minta maaf atas perbuatanku itu," ucap Sarah hendak beranjak berdiri, dan Andrew menahannya dengan menaikturunkan tangannya sebagai tanda.
"jika hanya itu yang ingin kau katakan lebih baik kau pergi." ucap Andrew dingin.
"aku membawakanmu kue ini sebagai permintaan maafku, setelah itu aku tidak akan mengganggumu lagi, kemarilah makanlah kue ini." ucap Sarah menepuk sofa. Memberi tanda pada Andrew untuk duduk di sampingnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/62483312-288-k907551.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Sides [Lover the Series #1] ~Available On Playbook~
RomanceSudah tersedia di playstore, silahkan untuk baca cerita lengkap dan sudah di perbaharui di sana. Part2 dalam cerita ini akan dihapus secara berkala. Terimakasih. Copyright ©2016|FRAMADANI|All right reserved| Based on Lover the series. The first book...