Untuk kesekian kalinya, Joanna merasa lelah harus memperingatkan Nora. Wanita itu hampir setiap malam duduk termenung membaca novel, mitologi, maupun legenda Yunani yang ada di perpustakaan mansion Andrew.
Dari pagi menjelang pagi Nora berdiam diri membaca buku dengan tenang di perpustakaan. Ia tidak ingin tidur, karena ia tidak ingin membuat Andrew kesusahan. Nora memutuskan untuk mencari kegiatan lain. Sudah tiga bulan berlalu, Andrew dan Nora tidak saling bertatap muka ataupun bertegur sapa.
Berbeda dengan Andrew. Dua bulan lalu ia memutuskan untuk pindah ke apartemennya. Berusaha untuk mengendalikan dirinya. Ia tidak ingin bertemu Nora, namun entah kenapa jauh di lubuk hatinya ada kerinduan pada Nora.
Andrew mengamati langit malam di balkon apartemennya. Andrew dengan mudah melupakan Sarah yang sebulan lalu berusaha untuk minta maaf hingga akhirnya menyerah. Andrew memang tidak suka dengan orang yang menghianati kepercayaannya.
Andrew menerawang. Membayangkan wajah polos dan damai Nora. Entah kenapa, tidurnya tidak pernah sama lagi setelah tidak memeluk Nora. Seperti ada yang kurang darinya.
Andrew memutuskan untuk tidur dan bersiap-siap untuk memulai lagi kesehariannya yang datar dan tidak pernah berubah.
***
Nora mengamati cermin. Menatap wajahnya yang semakin memburuk. Kantung mata yang menghitam, badannya juga mulai kurus, wajahnya kusam, dan matanya memerah karena sering membaca.
Jaga tubuh ini dengan baik atau aku akan bertindak...
"maafkan aku, entahlah aku merasa kacau." ucapnya tak mengerti apa yang ia ucapkan.
Dengar jika kau ceroboh aku akan menerormu lebih dari yang sebelumnya...
***
Pagi hari menjelang, namun Nora sudah berkutat dengan masakan yang ia buat. Nora merasakan sebuah dorongan untuk membuat masakan untuk Andrew. Karena, secara impulsif Nora mengambil bahan masakan di lemari pendingin saat memasuki dapur. Nora juga melarang Joanna untuk membantunya.
Nora tersenyum puas melihat hasil masakannya. Ia membuat pasta dengan saus racikannya sendiri, saus yang terbuat dengan campuran daging, tomat, cabai merah, dan rempah yang lain. Tidak lupa ia menaruh parutan keju di atas pasta itu dan menutupnya. Nora juga membuat kopi hitam yang ia buat dengan tangannya sendiri. Dan menuangkan kopinya di dalam botol yang terbuat dari besi.
Nora menaiki taksi yang di pesankan Joanna. Dan melaju ke kantor Andrew, dia merasa senang sekali. Dia berharap Andrew akan tersenyum saat mencicipi masakannya dan ia tidak sabar untuk itu. Melihat mata Andrew yang berbinar ketika melihat masakannya, seperti ayahnya dulu yang berubah menjadi anak kecil ketika ibunya membuat makanan untuknya.
Setengah jam kemudian, Nora sudah berada di depan gedung perusahaan Andrew dengan nama LLOYD terpatri di atapnya. Nora memasuki gedung itu dan menghampiri resepsionis.
"permisi? Apa Mr. Andrew ada?" Tanya Nora pada seorang wanita yang sedang mengamati beberapa dokumen.
"ya. Mr. Andrew ada di ruangannya, ada perlu apa anda datang ke sini, apakah anda sudah membuat janji sebelumnya?" ucap wanita itu mengamati Nora dari atas ke bawah.
"aku hanya ingin memberikan Andrew makanan ini, ku mohon izinkan aku," jelas Nora.
"baiklah, ruangan Mr. Andrew ada di lantai 60, silakan naik lift di sebelah sana." ucap resepsionis itu sambil menunjuk lift yang ada di sebelah barat.
Jantung Nora berdebar hebat. Seiring dengan langkahnya yang semakin dekat dengan ruangan Andrew.
"miss Nora?" ucap seorang pria di belakang Andrew, yang membuat Nora terperanjat dan refleks menolehkan kepalanya ke belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Sides [Lover the Series #1] ~Available On Playbook~
RomanceSudah tersedia di playstore, silahkan untuk baca cerita lengkap dan sudah di perbaharui di sana. Part2 dalam cerita ini akan dihapus secara berkala. Terimakasih. Copyright ©2016|FRAMADANI|All right reserved| Based on Lover the series. The first book...