CHAPTER 4 : Your Shades

21.5K 1.1K 16
                                    

Satu bulan setelah malam itu, Nora menjadi sangat khawatir, lebih dari sebelumnya. Setiap malam Nora selalu mempunyai mimpi yang sama dan lambat laun semakin memburuk. Dan setiap malam juga Andrew selalu memeluk Nora tiap malamnya, dan mereka merasa nyaman satu sama lain. Andrew mengetahui keseluruhan sifat Nora, dan hampir semua apa yang dilakukan Nora, Andrew sangat mengenalnya. Andrew sendiri sering bertanya-tanya, mengapa Nora bisa menjerit sepilu itu di dalam mimpinya sendiri? Ia mungkin pembaca pikiran tapi ia bukan seorang penafsir mimpi.

Siang ini, Andrew mengajak Nora membeli baju untuk Nora, entah kenapa hari libur ini, Andrew ingin menghabiskan waktunya dengan Nora. Tiap malam Andrew selalu tidur nyenyak jika memeluk Nora, dengan selimut menutupi tubuh mereka berdua. Andrew juga sudah mampu mengendalikan hasratnya, walau perlu perjuangan setiap bangun tidur dia harus mandi air dingin.

Nora duduk diam menatap jalanan yang cukup ramai di depannya. Sedangkan Andrew sibuk di balik kemudi. Walaupun hampir tiap malam mereka tidur di satu ranjang. Tetapi mereka tidak pernah berbicara. Mereka seperti berbicara melewati pikiran mereka sendiri-sendiri.

"Andrew?" panggil Nora, menatap wajah Andrew yang masih menghadap ke depan.

"ya," balas Andrew menatap sekilas mata Nora.

"kita?" tanya Nora meminta penjelasan akan perilaku Andrew padanya hari ini.

"aku ingin membelikanmu baju yang baru. Maaf aku tadi hanya menarik tanganmu masuk ke mobil, tanpa memberitahumu." jelas Andrew.

"apa kau libur?"

"ya, aku libur. Ini hari minggu kan?"

"ya, kau benar ... minggu." dasar Nora bodoh!

Nora merasa sangat canggung saat berbicara dengan Andrew. Dia sangat takut jika Andrew bisa membaca pikirannya. Hingga Nora berusaha untuk tidak memikirkan apapun.

Nora berusaha menekan alter ego nya sendiri. Semampu yang bisa Nora lakukan. Nora tidak pernah ingin membahas orang tuanya, karena akan membuat Nora seketika jatuh dan perasaan tidak menentunya kembali. Membuatnya tidak fokus hingga terkadang alter egonya dapa mengambil alih tubuhnya.

Nora sangat ingat ketika Joanna menanyakan tentang orang tuanya, Nora menangis dan rasa perih di hatinya semakin membuatnya sesak, Nora masih tidak percaya dengan kepergian orang tuanya hanya karena penyakit ayahnya sendiri. Nora juga tidak pernah mengunjungi makam orang tuanya. Dia sangat takut melihat batu nisan orang tuanya sendiri. Pada sore harinya Nora merasa dirinya tertidur di ruang keluarga dengan televisi menyala.

Namun Nora yang lain mengendalikan tubuh Nora yang asli. Nora itu, dengan langkah pastinya menaiki tangga kanan, dan memasuki kamar Andrew dengan lancang. Dia tidur di atas ranjang itu, hingga malam hari Andrew membuka pintu kamarnya dan terkejut melihat Nora tidur di ranjangnya. Nora itu, menghampiri Andrew dengan langkah sensual, hingga membuat Andrew menelan ludahnya sendiri. Nora menciumi wajah bahkan leher Andrew. Hingga Andrew terpaksa memukul kepala Nora dengan tas kerjanya hingga pingsan. Karena Andrew tidak akan bisa menahan hasratnya lagi jika Nora terus merangsangnya.

"maaf aku memukul kepalamu," ucap Andrew yang membuat Nora menoleh ke Andrew.

"seharusnya aku yang berterima kasih."

"lupakan saja, aku tau itu bukan kau yang asli"

Nora menduga jika Andrew mengetahui penyakit Nora. Andrew pasti membaca pikirannya saat Nora selalu memikirkan cara agar bisa berdamai dengan Alter egonya.

Saat memasuki pusat perbelanjaan yang berada di kota Manhattan, tepatnya adalah Manhattan Mall. Gedung besar dengan bertingkat-tingkat lantai yang di isi dengan berbagai kios dan toko yang menjual berbagai barang. Lampu neon dan led menyala, jendela kaca, dan Nora merasa sejuk di dalam pusat perbelanjaan itu.

Your Sides [Lover the Series #1] ~Available On Playbook~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang