Nora menghirup udara musim semi yang ada di universitasnya. Hari ini dia resmi menjadi lulusan dari universitas tertua di Inggris. Oxford university. Dengan gelar cum laude nya di bidang psikologi.
Namun hanya satu yang kurang dari perayaannya, orang tuanya yang sedang berada di luar negeri untuk bisnis mereka.
"hei cantik! mau makan?" ujar Seseorang dari belakang dan menepuk bahu Nora hingga terkejut.
"sialan kau Nate!"
"hei, kau tidak akan punya teman jika sering mengumpat!" lelaki bernama nate itu membela diri. Membuat Nora jengah.
"aku malah bersyukur. Apalagi kau itu teman yang payah, bodoh, ceroboh, dan menyebalkan." ucap Nora sembari menunjuk wajah Nate dengan jari telunjuknya.
"hei! dasar wanita bar-bar." Nate berdecak kesal dan menampik jari Nora dari wajahnya. Dia tahu Nora tidak pernah bisa berdamai dalam waktu kurang dari dua jam.
"katakan sekali lagi, dan kau akan mati."
"suatu hari nanti aku pasti juga akan mati,"
"aku pastikan Sophie akan memutuskanmu. Karena kau itu payah dalam bercinta," Nora tertawa kecil mendengar dengusan nate. Lelaki itu kalah telak karena Nora punya kartu as untuk mengalahkannya.
"dasar jahat! sudahlah ayo! yang lain sedang menunggumu." benarkan dia sudah kalah?
Nate mendorong bahu Nora ke arah kerumunan mahasiswa yang merayakan kelulusan mereka. Saling berfoto, melemparkan topi, dan bercanda dengan keluarga mereka masing-masing.
Tak berselang lama, para sahabat Nora mendekati dan memeluk Nora bersamaan, dan mengucapkan kata selamat berulang kali.
"lepas!!" Seru Nora saat dia mulai kehilangan udara di sekitarnya.
"ah! kau ini, kami gemas karena walaupun kau malas belajar tetap saja bisa mengalahkanku." ujar Sophie, mengetuk dahi Nora dengan telunjuknya.
"hei! Kalian menjelekkan aku lagi," ujar Nora mengetuk kepala kelima temannya dengan topi yang dia pakai.
"sudah cukup, aku mau tidur." ujar Nora seraya beranjak menjauh dari temannya.
"Jangan lupa nanti malam ke Cafe dekat apartemenmu." Seru salah satu sahabat Nora. Danny. Yang di balas dengan ibu jari yang di angkat ke atas olehnya.
***
Di sisi lainnya, Andrew Lloyd sedang mengamati setumpuk dokumen laporan karyawannya dan rincian proyek barunya yang sangat membingungkan. Namun jika orang-orang melihatnya dia terlihat tampan dan berkharisma dengan rambut hitam kemerahan, mata hijau gelap seperti hutan terlarang dalam cerita dongeng, dan wajah tampan khas Yunani dan Amerika.
"Andrew kapan selesainya. Aku sakit menunggumu," ujar seorang wanita yang dengan gusar duduk di sofa di depan meja kerja Andrew.
"oh, sayang aku masih punya waktu lima jam untuk ini." ujar Andrew mengangkat tangannya dan menunjukkan kelima jarinya.
"baiklah kau yang meminta," ujar wanita itu dengan langkah kesalnya, menuju pintu.
"Sarah sayang! jangan seperti itu. Malam ini kita dinner okay?" tawar Andrew mencoba mencegah kekasihnya marah namun dia mendapatkan juluran jari tengah.
"tidak. Kau sudah menghancurkan kesempatanmu sendiri." Sarah meninggalkan ruangan Andrew dengan langkah kesal dan sesekali menggerutu dalam hati.
Andrew tertawa kecil melihat kekasihnya yang bertingkah seperti anak-anak meminta permen. Tak berselang lama, seorang pria dengan baju formalnya mendekati meja kerja Andrew.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Sides [Lover the Series #1] ~Available On Playbook~
RomanceSudah tersedia di playstore, silahkan untuk baca cerita lengkap dan sudah di perbaharui di sana. Part2 dalam cerita ini akan dihapus secara berkala. Terimakasih. Copyright ©2016|FRAMADANI|All right reserved| Based on Lover the series. The first book...